Ngeri, sekarang FBI 'boleh' retas semua komputer di muka Bumi
Merdeka.com - Badan investigasi Amerika, FBI, sepertinya belum kapok berurusan dengan keamanan data digital. Setelah melawan Apple, kini FBI dinyatakan boleh meretas semua jenis komputer oleh Supreme Court alias MA-nya Amerika Serikat.
Seperti yang dilansir oleh Techworm (30/04), Supreme Court AS telah menyetujui perubahan undang-undang federal nomor 41 soal prosedur kriminal. Perubahan ini berisi perizinan bagi hakim di Amerika untuk mengeluarkan surat perintah pencarian informasi elektronik di luar wilayah yuridiksi mereka.
Artinya, hanya dengan satu surat perintah hakim, FBI diizinkan untuk meretas komputer di Amerika, dan kota lain di dunia demi kepentingan investigasi kasus kriminal. Aturan baru ini juga berlaku bagi mereka yang menyembunyikan identitas di dunia maya.
Sontak perubahan undang-undang itu mendapat kritik dari banyak pihak, salah satunya Google. Lewat blog resminya tahun 2015 lalu, Google sudah menentang aturan baru ini karena dianggap bisa mengganggu privasi semua pengguna internet.
Kabar buruk lainnya, karena yang dimaksud adalah semua jenis komputer, maka tidak hanya PC yang boleh diretas oleh FBI. Smartphone, tablet, perangkat mobile lain yang berbasis 'komputer' akhirnya boleh ikut diretas.
(mdk/bbo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mencegah pencurian data pribadi dengan meningkatkan pengamanan mulai dari gadget sendiri.
Baca SelengkapnyaSejak awal tahun, CEO Google telah mengabarkan akan terjadi PHK lebih banyak tahun ini.
Baca Selengkapnya“Sedang didalami (pemilik akun ‘Icha Shakila’). Iya (sedang diburu),” kata Kombes Pol Ade
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Mulai dari tas hingga gerobak tak luput dari pemeriksaan.
Baca SelengkapnyaDikelilingi Perwira Polisi, 'intel' Jualan Es Tak Berkutik 'Penyamarannya Dibongkar'
Baca SelengkapnyaDengan memiliki akun Google, Anda bisa menggunakan aplikasi Google Maps dan beberapa aplikasi lain.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan anggota polisi tidak sengaja bertemu dengan penjual es yang diduga intel yang berpangkat aiptu.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah laporan dari We Are Social yang memotret kondisi internet di seluruh dunia.
Baca SelengkapnyaAVISI: Perlu Bersama-sama Temukan Solusi Melawan Pembajakan Konten Ilegal
Baca Selengkapnya