Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Follow us:   
Kontak kami:    kontak@wikidpr.org
Berita Terkait

Kategori Berita

PGN, Pertamina dan PLN - Rapat Komisi 6 dengan PGN, Pertamina dan PLN

12/12/2018



Pada 7 April 2015 Komisi 6 mengadakan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Perusahaan Listrik Negara (PLN), Perusahaan Gas Negara (PGN), Pertamina dan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (KemenBUMN) terkait kinerja keuangan perusahaan, aset dan anak perusahaan, rasio kebutuhan kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Gas dan jadwal Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk PLN.

Rapat dipimpin oleh Ketua Komisi 6 Achmad Hafisz Tohir dari Sumsel 1.

Pemaparan Mitra

Berikut adalah beberapa pemaparan dari Direktur Utama PGN, Hendi Prio Santoso:

  • Pendapatan PGN meningkat dibandingkan tahun sebelumnya namun terjadi penurunan laba.

  • PGN mempunyai 8 anak perusahaan. Enam anak perusahaan sifatnya supporting. Pertamina mempunyai 24 anak perusahaan.

Interupsi Rapat

Fraksi PAN: Oleh Primus Yustisio dari Jabar 5. Primus minta mendahulukan pemaparan dari pihak Pertamina karena Primus menilai PGN tidak memberi materi pemaparan yang layak.

Pemaparan Mitra - 2

Berikut adalah pemaparan dari Direktur Utama Pertamina, Dwi Soetjipto:

  • Untuk produksi minyak dari November ke Februari masih diupayakan dari 225.000 barrel menjadi 250.000 barrel di Februari.

  • Permintaan atas solar menurun sehingga penumpukan solar terjadi di storage.

  • Dalam segi realisasi laba-rugi Pertamina mengalami kerugian di bulan Januari karena sejak Oktober 2014 harga minyak dunia menurun secara tajam.

  • Pertamina memiliki 5 Fokus Strategis yaitu pengembangan sektor hulu, efisiensi lini, peningkatan kapasitas kilang minyak, peningkatan infrastruktur dan marketing dan perbaikan struktur keuangan.

  • Formula untuk penetapan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) hasilnya yaitu Rp.7.200 namun yang ditetapkan oleh Pemerintah adalah Rp.6.900. Cost Structure dari Premium berdasarkan pada MOPS.

  • Harga eceran Premium per 1 Maret 2015 yang ditetapkan oleh Pemerintah masih dibawah harga seharusnya.

  • Dasar kenaikan harga LPG 12 kg per April 2015 adalah perkembangan harga CP Aramco dan nilai tukar Rupiah yang melemah.

Berikut adalah beberapa pemaparan dari Direktur Utama PGN, Hendi Prio Santoso:

  • Sejak 2002 PGN merupakan penyedia gas kota dan mempunyai penyaluran gas di Jakarta, Bandung, Cirebon, dll.

  • Sejak 2011 sampai dengan sekarang, PGN melakukan ekspansi untuk tidak hanya menyalurkan minyak bumi tapi juga punya fasilitas menerima minyak bumi.

  • Delapan anak perusahaan PGN sebagai penunjang pelayanan perusahaan.

  • Model bisnis PGN adalah membeli sumber gas yang cukup banyak dengan periode, harga dan tempat yang berbeda.

  • Total performa transmisi gas Indonesia mengalami penurunan per 2014.

  • Pajak iuran meningkat dari Rp.6.8 triliun di 2013 menjadi Rp.8.17 triliun di 2014.

Pemantauan Rapat

Berikut adalah beberapa respon dari fraksi-fraksi terhadap pemaparan dari Mitra Rapat:

Fraksi PDI Perjuangan: Oleh Irmadi Lubis dari Sumut 1. Kepada Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (MenBUMN), Irmadi menilai MenBUMN tidak melaksanakan tugasnya dengan baik.

Ihsan Yunus dari Jambi. Ihsan fokus kepada PGN. Mengenai strategi bisnis dari PGN, Ihsan minta klarifikasi kepada prioritas PGN apakah di sektor hulu atau hilirnya. Ihsan mengingatkan kepada PGN bahwa di lapangan ada ‘mafia gas’ di pendistribusian gas. Ihsan saran agar PGN memikirkan strategi pendistribusian BBG yang lebih baik terutama untuk daerah di luar Jawa. Ihsan minta klarifikasi kepada PGN mengenai kabar bahwa akan dinaikkannya harga Elpiji 3 kg. Kalau memang benar ada rencana kenaikan harga tersebut menurut Ihsan PGN harus mengajukan PSO lagi kepada Pemerintah. Ihsan prihatin bahwa rakyat kecil akan terbebani lagi apabila ada kenaikan harga gas.

Fraksi Golkar: Oleh Dwie Aroem Hadiatie dari Lampung 1. Kepada Direktur Utama Pertamina, Dwie tanya apa yang dibutuhkan Pertamina untuk menjadi perusahaan kelas dunia. Sehubungan dengan PGN, Dwie minta klarifikasi kepada Direktur Utama PGN sejauh mana PGN bisa bersinergi dengan Pertamina agar penyaluran gas membaik. Dwie berharap PGN tidak menjual gas dengan harga mahal ke industri.

Sarmuji dari Jatim 6. Sehubungan dengan Bahan Bakar Nabati (BBN), dalam kunjungannya ke pabrik Bio Ethanol menurut pengamatan Sarmuji Pertamina hanya menyerap BBN seperseribu dari hasilnya saja.  Sehubungan dengan Blok Mahakam, Sarmuji memberikan dukungan penuh kepada Pertamina. Sehubungan dengan Open Access pipa PGN, menurut Sarmuji program tersebut diteruskan saja. Sarmuji minta klarifikasi kepada Direktur Utama PGN sudah berapa persen pipa-pipa PGN sekarang dan apa hambatan-hambatan PGN untuk realisasi target utk memasok gas untuk seluruh Indonesia.

Mohammad Suryo Alam dari Jatim 8. Suryo menilai pimpinan-pimpinan Pertamina, PGN dan PLN kesejahteraannya lebih dari berkecukupan dan mempertanyakan bagaimana dengan kesejahteraan rakyat. Suryo ingatkan kepada pimpinan Pertamina, PGN dan PLN untuk tidak menggendutkan diri saja tetapi memikirkan bagaimana membuat minyak, gas dan listrik murah untuk rakyat.

Betti Shadiq Pasadigoe dari Sumbar 1. Sehubungan dengan kerjasama Pertamina dengan PT.PPA (Persero), Betti minta klarifikasi kepada Pertamina mengenai status terakhir dari kerjasama tersebut.

Fraksi Gerindra: Oleh Bambang Haryo Soekartono dari Jatim 1. Bambang mengingatkan Direktur Utama Pertamina untuk memperhatikan rakyat kecil karena subsidi senilai Rp.1.000 dari Premium akan berdampak ke Solar.

Khilmi dari Jateng 10. Khilmi fokus kepada PGN. Khilmi mempertanyakan mengapa PGN yang 49% dimiliki publik ‘bertarung’ melawan Pertamina yang 100% dimiliki Negara. Khilmi minta klarifikasi kepada PGN apakah dalam pelaksanaan PSO yang diberikan ke Pertamina sangat memberatkan dan apakah ada pengkhususan untuk Pertamina dengan penambahan BBN. Khilmi juga menggaris bawahi bahwa PGN dalam akuisisi tambang di Amerika Serikat dan di Jawa Timur malah mengakibatkan kerugian. Oleh karena itu kepada Deputi MenBUMN, Khilmi saran agar dalam menunjuk direksi PGN harus dilihat track recordnya terlebih dahulu.

Fraksi Demokrat: Oleh Melani Leimena Suharli dari DKI 2. Melani fokus kepada PGN. Melani minta verifikasi tentang sistem pengawasan yang berlaku di PGN sekarang karena Melani ingin pastikan tidak ada calo-calo di PGN. Melani menilai DKI adalah role model dari kota gas di Indonesia. Melani minta klarifikasi dari PGN hambatan-hambatan apa saja yang ditemui dalam membangun DKI sebagai Kota Gas Indonesia.

Wahyu Sanjaya dari Sumsel 2. Kepada PGN dan Pertamina Wahyu mengingatkan bahwa SPBG saat ini tidak beroperasi secara maksimal.

Fraksi PAN: Oleh Achmad Hafisz Tohir dari Sumsel 1 dan sebagai Ketua Komisi 6. Hafisz menilai cara menghitung harga BBM Premium tidak transparan. Hafisz mendukung penguatan Pertamina sebagai entitas perusahaan nasional. Namun demikian Hafisz mendesak Menteri BUMN untuk restrukturisasi di tingkat anak-anak perusahaan di Pertamina.

Nasril Bahar dari Sumut 3. Sehubungan dengan Blok Mahakam, Nasril mendukung dan angkat topi kepada Pertamina atas pengambilalihan 100% dari Blok Mahakam karena menurut Nasril keuntungannya sebesar rp.17 triliun. Kepada Direktur Utama Pertamina, Nasril minta klarifikasi apa yang dimaksud dengan ‘Reformasi Pengadaan Minyak Tanah’. Nasril juga minta klarifikasi kepada Pertamina mekanisme perhitungan Harga Pokok Penjualan (HPP) dari Premium.

Mengenai kenaikan harga Elpiji, Nasril menilai sudah saatnya Pertamina transparan dan tidak menutup-nutupi soal kenaikan harga gas elpiji 12 kg. Menurut Nasril konsumen mengatakan kenaikan harga gas elpiji 12 kg mahal dan beberapa kali lipat. Kemudian menurut observasi Nasril kelangkaan tabung elpiji ukuran 3 kg di pasar disebabkan karena adanya permainan pelaku pasar dan Nasril minta klarifikasi siapa yang kiranya ‘bermain’.

Primus Yustisio dari Jabar 5. Primus fokus kepada PGN. Kepada Direktur Utama PGN Primus tanya apakah PGN itu maling atau rampok. Primus menilai seharusnya PGN sudah ditangkap karena harga yang ditetapkan tidak menyejahterakan rakyat. Menurut Primus harga yang PGN berikan kepada pasar itu bahkan kebablasan. Primus mengingatkan kepada PGN bahwa niat buruk untuk mengelabui rakyat akan diperingati dan diingatkan oleh Yang Maha Kuasa bahwa pada saat akhirat seorang pemimpin akan diminta tanggung jawabnya. Primus mengingatkan PGN bahwa manusia diciptakan untuk beribadah. Primus menilai PGN jiwanya sudah dibeli oleh Petronas karena Petronas menguasai mayoritas kepemilikan 60% di Blok Ketapang dan 80% di Blok Muriah. Kepada Deputi MenBUMN, Primus berharap PGN tidak mendapatkan Penyertaan Modal Negara (PMN) di masa depan.

Fraksi PKB: Neng Eem Marhamah Zulfa Hiz dari Jabar 3. Neng Eem menilai apabila harga BBM mengacu kepada harga pasar maka Indonesia tidak akan punya kedaulatan energi dan meragukan BUMN bisa menjadi lokomotif energi dari Indonesia. Menurut Neng Eem saat ini saja UKM sudah menjerit-jerit karena tak mampu bersaing karena harga pasokan energi sangat mahal.

Siti Mukaromah dari Jateng 8. Siti minta penjelasan sudah sejauh mana bentuk dari tanggung jawab sosial dari Pertamina dan PGN kepada masyarakat.

Fraksi PPP: Oleh Iskandar D. Syaichu dari Jatim 10. Iskandar fokus kepada PGN. Iskandar minta klarifikasi kepada PGN tentang kebijaksanaan di tahun 2013, kenapa PGN tidak diijinkan oleh Pertamina untuk bangun infrastruktur di SPBU. Iskandar minta penjelasan apa kontributor terbesar dari kerugian PGN senilai USD 210 juta.

Fraksi Nasdem: Oleh Nyat Kadir dari Kepri. Nyat Kadir saran agar perubahan harga BBM dilakukan setahun sekali atau paling tidak setiap 3 bulan.

Zulfan Lindan dari Aceh 2. Menurut Zulfan kita ini negara kapitalis malu-malu dan siapapun Direktur Utama Pertamina kondisi BBM kita akan seperti saat ini. Menurut Zulfan harga Premium di Indonesia adalah termurah di dunia karena tidak ada lagi yang menggunakan Premium di dunia selain Indonesia. Zulfan menggaris bawahi bahwa cadangan gas di Iran adalah terbesar di dunia. Zulfan tanya kepada Pertamina kenapa kita tidak memasok dari Iran. Zulfan yakin alasannya disebabkan karena Pertamina tidak mampu menghadapi mafia perminyakan.

Respon Mitra

Berikut adalah respon dari Dirut Pertamina terhadap masukan dan pertanyaan dari Anggota Komisi 6:

  1. Harga minyak dunia menjadi masukan untuk penyediaan BBM.

  2. Bahan Bakar Nabati (BBN) secepatnya dilaksanakan

  3. Pertamina siap dan kami dapat penugasan sebagai operator Blok Mahakam.

Berikut adalah respon dari Dirut PGN terhadap masukan dan pertanyaan dari Anggota Komisi 6:

  1. Tempat kami berproduksi tidak kondusif.

  2. Kita akan perjelas dalam jawaban tertulis kami.

Berikut adalah respon dari Deputi MenBUMN terhadap masukan dan pertanyaan dari Anggota Komisi 6:

  • Kami meminta kepada direksi-direksi untuk menuliskan jawaban tertulis paling lambat 1 minggu kedepan.

Rapat ditutup oleh Pimpinan Sidang pukul 20:37 WIB.

Untuk membaca rangkaian livetweet Rapat Dengar Pendapat dengan PLN, PGN dan Pertamina kunjungi http://chirpstory.com/li/260856.

 

wikidpr/sith