III. SEJARAH HANUKKAHHari Raya Hanukkah merupakan peringatan terhadap pembersihan
Bait Allah, ketika
Yudas Makkabeus (Ibrani: יְהוּדָה הַמַּכַּבִּי - YEHUDAH HAMAKABI, Yunani: ιουδας μακκαβαῖος - IOUDAS MAKKABAIOS) dan para pengikutnya menang dalam membebaskan kota itu dari penjajahan
Siria. Dan di dalam pentahbisan kembali dan meresmikan
Bait Allah, mereka memiliki minyak suci hanya untuk persediaan satu hari. Tetapi di dalam kemurahan Allah, demikian yang disampaikan dalam kitab Deuterokanonika 2 Makabe, minyak yang tersisa itu, yang untuk persediaan satu hari itu, bertahan hingga delapan hari (2 Makabe 10:5-7). Jadi di dalam masa
hari raya Lampu, atau hari raya Peresmian (Hanukkah), lampu menyala selama delapan hari. Dan kemudian di dalam merayakan
hari raya Hanukkah, mereka menyalakan satu lilin/ lampu setiap hari hingga hari kedelapan.
Mulanya demikian: Sekembalinya orang-orang Yahudi ke tanah suci, tidak menjadikan mereka orang-orang merdeka. Namun, mereka masih dalam kekuasaan bangsa-bangsa asing. Penaklukan Kerajaan Persia oleh
Aleksander Agung tidak membawa perubahan konstitusional baik atas Samaria maupun Yehuda. Kedua propinsi ini sekarang diurus oleh gubernur Yunani-Makedonia, pengganti gubernur-gubernur Persia dahulu. Ada sosok penguasa bernama Alexander Agung hidup antara tahun 356 sM sampai 323 sM. Alexander menaklukkan Syria, Mesir dan Tanah Israel dan menjadikan darah-darah ini sebagai jajahannya. Sesudah kematian Alexander Agung, penguasa Kerajaan Makedonia, pada tahun 323 sM, kerajaannya terpecah menjadi 4 bagian, masing-masing dikuasai para panglimanya: Antigonus menguasai Syria utara sampai Asia Tengah, Cassander menguasai Makedonia,
Ptolomeus menguasai Mesir dan Syria selatan termasuk Palestina, Lysimachus menguasai Thrace.
Upeti sekarang dibayarkan kepada raja baru yang mengganti raja lama.
Diaspora Yahudi, yang memencar di seluruh wilayah kerajaan Persia –
Haman tidak melebih-lebihkan bila menggambarkannya kepada
Xerxes sebagai
‘tercerai-berai dan terasing diantara bangsa-bangsa di dalam seluruh kerajaan tuanku’ (Ester 3:8) – Sekarang mendapat tempat-tempat baru untuk didiami, teristimewa kota
Aleksandria dan
Kirene.
Pengaruh Yunani tidak dapat dielakkan, mulai mempengaruhi keberadaan mereka. Pengaruh ini dalam beberapa segi adalah baik, misalnya, situasi orang Yahudi yang berbahasa Yunani di Aleksandria, mengharuskan penterjemahan Pentateukh dan kitab PL lainnya ke bahasa Yunani pada abad 3 dan 2 sM, dengan demikian membuka pengetahuan akan Allah Israel kepada orang-orang non-Yahudi.
Sebaliknya, ada kecenderungan meniru kebudayaan Yunani yang terjalin ketat dengan kekafiran, yang tentu akan mengaburkan perbedaan khas ‘bangsa khusus’ pilihan YHVH itu dari bangsa-bangsa sekitar mereka. Sejauh mana suatu keluarga Yahudi terkemuka dapat menyesuaikan diri kepada aspek-aspek budaya hidup Yunani yang buruk, dilukiskan dalam cerita
Yosefus mengenai keuntungan-keuntungan keluarga
Tobias, yang memperkaya diri sebagai pemungut-pemungut cukai, mulanya dibawah pemerintahan raja-raja
Ptolomeus dan kemudian dibawah raja-raja
Seleukus.
Diantara dinasti yang mewarisi kerajaan Aleksander, ada 2 dinasti yang paling banyak mempengaruhi sejarah Israel, yakni raja-raja dari dinasti Ptolomeus di Mesir dan raja-raja dari dinasti Seleukus yang menguasai
Aram dan negeri-negeri sepanjang
Efrat. Dari tahun 320 s/d 198 sM pemerintahan dari raja-raja Ptolomeus meluas dari mesir ke Asia meliputi Lebanon dan pantai Fenisia, termasuk Yehuda dan Samaria. kemenangan raja Seleukus tahun 198 sM di
Panion dekat hulu Yordan,, berarti bahwa Samarian dan Yehuda sekarang membayar upeti kepada
Antiokia, bukan lagi kepada Aleksandria.
Kekalahan raja Seleukus Antiokhus III kepada orang
Roma di
Magnesia tahun 190 sM, dengan keharusan mengganti kerugian kepada Roma yang jumlahnya sangat besar, mengakibatkan penambahan pajak yang sangat besar pula atas warga negaranya, termasuk orang Yahudi. Sewaktu anaknya,
Antiokhus IV, mencoba memperbaiki keadaan itu dengan memaksakan kekuasaannya atas Mesir (melalui 2 kampanye pada tahun 169 dan 168 sM), orang Roma memaksa dia untuk melepaskan ambisi-ambisi ini.
* 2 Makabe 10:5-7
10:5 LAI TB, Maka terjadilah bahwa tepat pada hari yang sama seperti waktu Bait Allah telah dicemarkan oleh kaum asing pentahiran Bait Allah dapat dilaksanakan, yaitu pada tanggal dua puluh lima bulan yang sama, yakni bulan Kislew.
The New American Bible, On the anniversary of the day on which the temple had been profaned by the foreigners, that is, the twenty-fifth of the same month Kislev, the purification of the temple took place.
LXX_WH, ἐν ᾗ δὲ ἡμέρᾳ ὁ νεὼς ὑπὸ ἀλλοφύλων ἐβεβηλώθη συνέβη κατὰ τὴν αὐτὴν ἡμέραν τὸν καθαρισμὸν γενέσθαι τοῦ ναοῦ τῇ πέμπτῃ καὶ εἰκάδι τοῦ αὐτοῦ μηνός ὅς ἐστιν χασελευ
Translit, en hê de hêmera ho neôs hupo allophilôn ebebêlôthê sunebê kata tên autên hêmera to katharismon genesthai tou naou tê pemptê kai eikadi tou autou mênos hos estin khaseleu
10:6 LAI TB, Kedelapan hari itu mereka rayakan dengan sukacita seperti hari raya Pondok Daun dirayakan. Merekapun ingat juga bagaimana sejurus sebelumnya bertepatan dengan hari raya Pondok Daun mereka diam di pegunungan dalam gua-gua seperti binatang-binatang liar.
The New American Bible, The Jews celebrated joyfully for eight days as on the feast of Booths, remembering how, a little while before, they had spent the feast of Booths living like wild animals in the mountains and in caves.
LXX_WH, καὶ μετ' εὐφροσύνης ἦγον ἡμέρας ὀκτὼ σκηνωμάτων τρόπον μνημονεύοντες ὡς πρὸ μικροῦ χρόνου τὴν τῶν σκηνῶν ἑορτὴν ἐν τοῖς ὄρεσιν καὶ ἐν τοῖς σπηλαίοις θηρίων τρόπον ἦσαν νεμόμενοι
Translit, kai met euphrosunês êgon hêmeras oktô skênômatôn tropon mnêmoneuontes hôs pro mikrou khronou tên tôn skênôn heortên en tois horesin kai en tois spêlaiois thêriôn pronon hêsan nemomenoi
10:7 LAI TB, Dari sebab itu sambil membawa dahan cemara dan ranting-ranting hijau serta daun-daun palem mereka melagukan berbagai nyanyian bagi Dia yang telah memperkenankan mereka untuk mentahirkan Tempat-Nya sendiri.
The New American Bible, Carrying rods entwined with leaves, beautiful branches and palms, they sang hymns of grateful praise to him who had successfully brought about the purification of his own place.
LXX_WH, διὸ θύρσους καὶ κλάδους ὡραίους ἔτι δὲ καὶ φοίνικας ἔχοντες ὕμνους ἀνέφερον τῷ εὐοδώσαντι καθαρισθῆναι τὸν ἑαυτοῦ τόπον
Translit, diô thursous kai kladous hôraious epi phonikas ekhontes humnous anepgeron tô euidôsanti katharisthênai tov heautou topon
Ttg Pohon Cemara, baca di pohon-cemara-pohon-terang-vt1745.html#p7181
Catatan dalam Kitab 2 Makabe 10:5-7, dilatar-belakangi peristiwa sbb:
Wilayah Yehuda, di perbatasan barat-daya kerajaannya, sekarang menjadi daerah penting dan strategis. Pada tahun 174 sM, Antiokhus Epiphanes, yang juga disebut Antiokhus IV, memulai pemerintahannya atas kerajaannya, Kerajaan Hellenistik dinasty Seleukus-Syria. Dia adalah raja yang kasar dan kejam, seorang tiran yang semena-mena dan memandang hina kepercayaan dan budaya yang bukan miliknya. Raja yang kejam ini menyebut dirinya sebagai Tuhan. Dia menyatakan bahwa melakukan ibadah Yahudi atau pun memiliki bagian Torah sebagai tindakan melawan hukum.Antiokhus merasa, ada alasan untuk mencurigai kesetiaan masyarakat Yahudi. Mengikut nasehat dari para penasehat yang tidak bijaksana, dia memutuskan untuk menghapuskan nasionalitas dan agama yahudi yang khas dan khusus itu. Puncak dari kebijaksanaan politik ini ialah penempatan ibadah kafir – menyembah illah
Zeus Olympios (nama yang diganti oleh orang Yahudi menjadi "pembinasa yang keji") – di
Bait Suci di
Yerusalem pada bulan Desember 167 sM. Bait Samaria juga dialihkan peranannya menjadi penyembahan kepada
Zeus Xenios.
Dalam satu serangan ke Yerusalem, 40.000 orang Yahudi terbunuh dalam tiga hari dan 10.000 lainnya dibawa ke penawanan. "Penindasan ini terjadi pada bulan Kislev 168 sM, ketika Antiokhus kembali dengan frustrasi dari Aleksandria, di mana dia telah dikecewakan oleh komandan Romawi, Popilius Laenas, dan melampiaskan murkanya kepada orang-orang Yahudi. Dia mengirim jendralnya, Apollonius, dengan 20.000 tentara di bawah perintahnya untuk merebut Yerusalem pada hari Shabbat. Di sana dia mendirikan patung berhala Zeus dan mencemarkan mezbah Bait Suci dengan mengurbankan babi di atasnya. Peristiwa ini dikenal oleh orang-orang Yahudi sebagai "kejijikan yang membinasakan, (Daniel 11:31), yang merupakan bayangan dari kejijikan yang membinasakan di masa depan yang akan dipasang di tempat kudus di Yerusalem, yang akan terjadi pada hari-hari terakhir (lihat nubuat akhir zaman Yesus dalam Matius 24:15).
Matius 24:15
"Jadi apabila kamu melihat Pembinasa keji berdiri di tempat kudus, menurut firman yang disampaikan oleh nabi Daniel--para pembaca hendaklah memperhatikannya" (bandinkan Daniel 11:31; Daniel 12:11). Peristiwa ini bukan saja pernah terjadi dalam sejarah, tapi hal ini akan terjadi kembali di pertengahan Masa Kesengsaraan 7 tahun (waktu kesusahan Yakub). Dikatakan oleh Daniel:
Daniel 9:27:
"Raja itu akan membuat perjanjian itu menjadi berat bagi banyak orang selama satu kali tujuh masa. Pada pertengahan tujuh masa itu ia akan menghentikan korban sembelihan dan korban santapan; dan di atas sayap kekejian akan datang yang membinasakan, sampai pemusnahan yang telah ditetapkan menimpa yang membinasakan itu."Daniel 11:31:
"Tentaranya akan muncul, mereka akan menajiskan tempat kudus, benteng itu, menghapuskan korban sehari-hari dan menegakkan kekejian yang membinasakan."Jika orang-orang Yahudi tidak marah sebelumnya, sudah pasti mereka murka sesudah peristiwa-peristiwa penajisan ini terjadi, dan bangitlah pemberontakan yang mengakibatkan digulingkannya para penindas. Pada hari itu tanggal 25 Kislev 164 sM, orang-orang Yahudi mentahbiskan kembali Bait Suci. Imamat 23 dan 24 memberitahu kita bahwa jangka waktu yang dibutuhkan untuk pentahiran adalah 8 hari, namun seluruh minyak kudus untuk menorah telah hancur, kecuali hanya cukup untuk 1 malam.
Pada waktu itu banyak orang Yahudi yang saleh memilih lebih baik mati martir daripada mengingkari agama mereka. Orang-orang lain memberontak terhadap raja mereka. Di antaranya adalah keluarga imam dari keturunan
Hasmonean, dipimpin oleh
Mattityahu/ Matatias dari desa
Modin/ Modiin dan kelima anaknya. Yang terkemuka dari kelima anak ini adalah
"Yudas Makabe" (Yehuda Makabe), pemimpin berbakat yang unggul dalam perang gerilya. Kemenangannya yang pertama menentang pasukan raja, mendorong orang sebangsanya bergabung di bawah pimpinannya, termasuk banyak orang saleh Israel (orang-orang
Khasidim, yang menyadari bahwa perlawanan pasif tidaklah cukup menghadapi ancaman atas eksistensi bangsa dan agama mereka. Raja mengerahkan tentara lebih banyak lagi menumpas mereka, tapi pasukan inipun dihancurkan oleh pasukan
Yudas Makabe dengan taktik-taktik perang yang diluar dugaan.
Nyata bagi
raja Antiokhus bahwa politiknya gagal total. Ia meminta
Yudas Makabe supaya mengirim utusan ke
Antiokia untuk merundingkan perdamaian dan syarat-syaratnya.
Antiokhus ingin merebut kembali daerah-daerah yang melepaskan diri di wilayah timur kerajaan, karena itulah sangat penting bagi dia mengamankan perbatasannya dengan Mesir. Syarat utama dan asasi dari pihak Yahudi, tentu, adalah pembatalan tuntas larangan terhadap agama mereka. Syarat ini disetujui; orang Yahudi bebas mempraktekkan agama nenek-moyang mereka. Kebebasan itu segera disusuli pensucian
Bait Suci dari semua kegiatan penyembahan berhala yang telah ditempatkan didalamnya, dan penahbisan kembali
Bait Suci itu untuk kebaktian kepada Allah Israel yang telah berlangsung berabad-abad lamanya. Penahbisan
Bait Allah itu pada akhir tahun 164 sM (sesudah itu senantiasa diperingati pada
pesta Hanukkah; bandingkan dngan Yohanes 10:22) mungkin tidak termasuk pada syarat perdamaian, tapi nampaknya diterima sebagai
faith accompli.
Tapi segera jelas bahwa
Yudas Makabe, saudara-saudaranya dan pengikutnya tidak puas dengan memperoleh hanya kebebasan beragama saja. Setelah meraih kemenangan dengan kekuatan militer, mereka terus berjuang merebut kemerdekaan politik. Penahbisan
Bait Suci dilanjutkan dengan pembentengan bukit Bait itu, berhadapan dengan benteng atau
Akra, yang ditempati oleh pasukan kerajaan. Yudas mengirim pasukan bersenjata ke
Galilea, Transyordan dan daerah-daerah lain dimana ada persekutuan Yahudi terpencil dan membawa mereka ke daerah-daerah aman di wilayah Yehuda yang berada dibawah kekuasaan pasukannya.
MAKABE - "MI-KHAMOKHAH BA'ELIM 'ADONAY"Nah darimanakah asal mula dari kata
"Makabe" ini? Ternyata ini adalah singkatan dari ungkapan syair yang ditulis oleh Nabi Musa dalam gubahan pujian yang diciptakannya, yaitu pujian
שִׁרַת הַיָּם - SHIRAT HAYAM, harfiah: Nyanyian Tentang Laut (Laut Merah) / The Song of The Sea. Dalam Syair
"Nyanyian Musa" tersebut ada menulis demikian
מִי־כָמֹכָה בָּאֵלִם יְהוָה - MI-KHAMOKHAH {siapakah yang seperti Engkau} BA'ELIM {di antara para Allah} YEHOVAH (dibaca: 'Adonay/ Hashem, ya TUHAN) (Keluaran 15:11). Ungkapan
"MI-KHAMOKHAH BA'ELIM 'ADONAY" ini disingkat dengan
"MAKABE" dan sering disebut dengan istilah "
the Maccabean Revolt" (pemberontakan Makabe). Dalam perlawanan orang-orang Yahudi melawan kekuasaan
Raja Antiokhus tampaknya seperti semut melawan gajah, Daud melawan Goliat, secara kasat mata sebenarnya tidak akan ada kesempatan untuk dapat menang. Tentara
Siria jumlahnya lebih dari 40,000 laskar. Namun seperti dalam kisah Daud melawan Goliat, Allah memberikan mujizat-Nya. Kemudian setelah serangkaian pertempuran, perang dimenangkan oleh pasukan
Yudas Makabe. Dalam perjuangan mereka, syair
"Nyanyian Musa" sangat memotivasi mereka dalam perjuangan mereka.
* Keluaran 15:11
LAI TB, Siapakah yang seperti Engkau, di antara para allah, ya TUHAN; siapakah seperti Engkau, mulia karena kekudusan-Mu, menakutkan karena perbuatan-Mu yang masyhur, Engkau pembuat keajaiban?
KJV, Who is like unto thee, O LORD, among the gods? who is like thee, glorious in holiness, fearful in praises, doing wonders?
Hebrew,
מִי־כָמֹכָה בָּאֵלִם יְהוָה מִי כָּמֹכָה נֶאְדָּר בַּקֹּדֶשׁ נֹורָא תְהִלֹּת עֹשֵׂה פֶלֶא׃
Translit, MI-KHAMOKHAH {siapakah yang seperti Engkau} BA'ELIM {di antara para Allah} YEHOVAH (dibaca: 'Adonay, ya TUHAN) MI {siapa} KAMOKHAH {yang seperti Engkau} NEDAR {yang ditinggikan, Verb Niphal Participle} BAQODESH {di dalam kekudusan} NORA {dibuat takut, Verb Niphal Participle} TEHILOT {in dalam pujian} 'OSEH {Yang membuat, Verb Qal Participle} FELE {keajaiban}
MUJIZAT MINYAK YANG BERTAHAN 8 HARIYudas Makabe dan pasukannya memulai pembersihan di Bait Suci, membersihkannya dari semua dewa-dewa dan mendirikan sebuah mezbah yang baru. Menorah emas telah dicuri orang-orang Syria, jadi Maccabee membuat lagi tapi dari logam yang lebih murah. Mereka ingin menyalakan kembali Menorah untuk mentahbiskan Bait Suci kepada Elohim yang benar. Mereka menggeledah di antara puing-puing mencari bejana minyak zaitun murni yang telah dikuduskan, namun semuanya telah dinajiskan. Akhirnya, mereka menemukan sebuah bejana kecil dengan meterai Imam Besar Yochanan yang masih utuh.
Dengan hati-hati mereka menuangkan minyak ke dalam Menorah. Mereka sadar minyak zaitun murni yang sedikit itu hanya cukup untuk menyala satu hari saja.
Mereka juga sadar bahwa membutuhkan waktu delapan hari untuk menguduskan minyak bagi Bait Suci. Namun demikian, Maccabee memiliki iman dan mentahbiskan Bait Suci dan menyalakan Menorah. Kemudian terjadilah mujizat besar. Minyak itu terbakar melewati malam pertama dan kedua, dan ketiga. Minyak itu terus terbakar menyala selama delapan malam sampai minyak baru telah siap bagi Bait Suci. Mujizat ini membuktikan bahwa Elohim menyertai Maccabee selama ini. Mereka berjuang untuk apa yang mereka percayai dan berpegang teguh di hadapan kematian dengan Elohim di sisi mereka. Iman mereka dalam Elohim dan Torah tidak goyah dan Elohim menunjukkan kepada mereka kehadiran Ilahi-Nya.
Demikianlah Bait Suci ditahbiskan dan dibersihkan, sesudah berakhirnya pemberontakan Maccabee melawan Kekaisaran Yunani Seleukus Syria. Mujizat terakhir inilah yang diperingati orang Yahudi setiap tahun dengan penyalaan lilin dan perayaan Hanukkah, atau Hari Raya Terang sampai hari ini.
Artikel terkait: