It is currently Wed May 15, 2024 11:40 am
Download Aplikasi SarapanPagi Biblika untuk Android! Download Aplikasi SarapanPagi Biblika untuk iPhone & iPad!

BAIT ALLAH - BAIT SUCI

User avatar
 
Posts: 14905
Joined: Fri Jun 09, 2006 5:20 pm

BAIT ALLAH - BAIT SUCI

Post by BP » Tue Jun 20, 2006 10:52 am

BAIT SUCI


Bait Suci, Ibrani : בֵּית־הַמִּקְדָּשׁ‎ - BEIT-HAMIQ'DASH adalah istilah secara tradisi dari orang Israel dalam menyebut Bait Allah. Kata Ibrani מִּקְדָּשׁ - MIQ'DASY/ MIQ'DASH adalah gabungan kata מָקוֹם - MAQOM, tempat/ istana, dan - QODESH/ QODESH, suci. Maka secara harfiah: מִּקְדָּשׁ - MIQ'DASH/ MIQDASH adalah tempat suci/ istana suci/ bait suci.


Yesus Kristus dalam banyak ayat di Perjanjian Baru, dituliskan bahwa Dia memiliki akses untuk bicara di Sinagoga-sinagoga, yaitu rumah-rumah Ibadah orang Yahudi (Yunani: συναγωγη – SUNAGÔGÊ, harf: perkumpulan, Ibr: בֵּית כְּנֶסֶת - BEIT K'NESET, Mark 2:21; Luk 6:6, 13:10; Yoh 6:59), bahkan Tuhan Yesus juga memiliki akses untuk mengajar di Bait Suci (Ibr. בֵּית־הַמִּקְדָּשׁ‎ - BEIT-HAMIQ'DASH, Mat 21:23, 26:55, Mark 12:35, Luk 20:1, Yoh7:28, 8:2, 18:20 ). Yesus Kristus dipanggil oleh orang-orang Farisi dan para Ahli Taurat sebagai Rabbi/ Guru (Markus 10:17, Lukas 5:5, Markus 10:51, Yohanes 3:2, 8:4, 13:13-14, 20:16). Gelar-Nya sebagai "Rabbi" dan legitimasi-Nya untuk mengajar di Sinagoga dan Bait Allah, diperoleh-Nya dengan satu proses jenjang pendidikan yang berlaku pada saat itu, dalam masa senyap antara umur 12-30 tahun, Yesus Kristus menempuh pendidikan hingga ke Beit Midrash בֵּית מִדְרָשׁ - harf: house of learning, yang kemungkinannya dari בֵּית הִלֵּל - BEIT HILEL (House of Hillel).

Bait Suci, Ibrani : בֵּית־הַמִּקְדָּשׁ‎ - BEIT-HAMIQ'DASH adalah istilah sinonim bagi בֵּית־הָאֱלֹהִים - BEIT-HA'ELOHIM (bait Allah):

    * 2 Tawarikh 5:1
    LAI TB, Maka selesailah segala pekerjaan yang dilakukan Salomo untuk rumah Tuhan itu. Kemudian Salomo memasukkan barang-barang kudus Daud, ayahnya, dan menaruh perak, emas dan barang-barang itu dalam perbendaharaan rumah Allah.
    KJV, Thus all the work that Solomon made for the house of the LORD was finished: and Solomon brought in all the things that David his father had dedicated; and the silver, and the gold, and all the instruments, put he among the treasures of the house of God.
    Hebrew,
    וַתִּשְׁלַם כָּל־הַמְּלָאכָה אֲשֶׁר־עָשָׂה שְׁלֹמֹה לְבֵית יְהוָה ס וַיָּבֵא שְׁלֹמֹה אֶת־קָדְשֵׁי ׀ דָּוִיד אָבִיו וְאֶת־הַכֶּסֶף וְאֶת־הַזָּהָב וְאֶת־כָּל־הַכֵּלִים נָתַן בְּאֹצְרֹות בֵּית הָאֱלֹהִים׃ פ
    Translit interlinear.VATISH'LAM {dan selesai} KOL-HAMELAKAH {segala pekerjaan} 'ASYER-'ASAH {yang melakukan} SHELOMOH {Salomo} LEVEIT {untuk rumah} YEHOVAH {dibaca: 'Adonay, TUHAN} VAYAVO' {dan membawa} SHELOMOH {Salomo} 'ET-QAD'SHEY {barang-barang kudus} DAVID {Daud} 'AVIV {ayahnya} VE'ET-HAKESEF {dan perak} VE'ET-HAZAHAV {dan emas} VE'ET-KOL-HAKH'LIM {dan seluruh peralatan} NATAN {meletakkan} BE'OTSEROT {pada perbendaharaan} BEIT {rumah} HA'ELOHIM {Allah}


Pendahulu Bait Suci ( בֵּית־הַמִּקְדָּשׁ‎ - BEIT-HAMIQ'DASH) adalah Kemah Suci ( מִּשְׁכָּן - MISH'KAN (Keluaran 25:9), kemah yang didirikan orang Israel atas perintah Allah sementara berkemah di Gunung Sinai. Setelah memasuki tanah perjanjian di Kanaan, mereka tetap memakai tempat kudus yang dapat dipindah-pindah ini hingga masa pemerintahan Raja Salomo. Sepanjang awal masa pemerintahannya, Salomo menugaskan ribuan orang untuk ikut ambil bagian di dalam pembangunan Bait Suci ini. Pada tahun keempat pemerintahannya, dasar sudah diletakkan; tujuh tahun kemudian seluruh bangunan itu selesai. Penyembahan kepada Tuhan, khususnya korban-korban yang dipersembahkan kepada-Nya, kini memiliki tempat yang tetap di kota Yerusalem.

Sepanjang masa kerajaan, Bait Suci mengalami beberapa siklus pencemaran dan pemulihan. Bait Suci dirampok oleh Raja Sisak dari Mesir pada masa pemerintahan Raja Rehabeam, dan diperbaiki oleh Raja Asa. Setelah periode penyembahan berhala dan kemerosotan rohani lainnya, Raja Yoas memperbaiki kembali rumah Tuhan ini. Kemudian Raja Ahas mengambil beberapa perabotan Bait Suci untuk dikirim kepada raja Asyur sebagai penenangan politis, dan menutup pintu-pintu Bait Suci. Putranya Hizkia membukanya kembali, memperbaiki serta membersihkan Bait Suci itu kembali, hanya untuk dicemarkan lagi oleh anaknya, Manasye. Cucu Manasye, Yosia adalah raja Yehuda terakhir yang memperbaiki kembali Bait Suci itu. Penyembahan berhala dilanjutkan para penerusnya, dan Allah akhirnya mengizinkan Raja Nebukadnezar dari Babel pada tahun 586 SM untuk membinasakan sama sekali Bait Suci itu.

Lima puluh tahun kemudian, Raja Koresy mengizinkan orang Yahudi kembali dari Babel ke Palestina dan mendirikan kembali Bait Suci. Zerubabel memimpin usaha pembangunan kembali itu, sekalipun bukan tanpa perlawanan dari penduduk lain di negeri itu. Setelah tertunda selama sekitar sepuluh tahun, orang Yahudi diizinkan meneruskan proyek itu, dan diselesaikan dan ditahbiskan tahun 516 sebelum Masehi. Pada permulaan zaman Perjanjian Baru, Raja Herodes menghabiskan banyak waktu dan uang untuk memperbaiki dan memperindah Bait Allah yang kedua; inilah Bait Allah yang dibersihkan Yesus sebanyak dua kali. Akan tetapi, pada tahun 70 M, setelah pemberontakan berkali-kali terhadap pemerintah Roma oleh orang Yahudi, Bait Suci dan seluruh kota Yerusalem dihancurkan kembali sehingga tidak dapat dihuni.

Dalam banyak hal, makna Bait Suci bagi orang Israel sama dengan makna kota Yerusalem.

Bait Suci melambangkan kehadiran dan perlindungan Tuhan Allah atas umat-Nya. Ketika Bait Suci ditahbiskan, Allah turun dari surga dan memenuhi bait itu dengan kemuliaan-Nya dan berjanji untuk menempatkan nama-Nya di situ. Jadi, apabila umat Allah ingin berdoa kepada Tuhan, mereka dapat melakukannya dengan menghadap bait suci dan Allah akan mendengar mereka dari bait-Nya.

Bait suci juga mewakili penebusan umat-Nya oleh Allah. Dua fungsi penting dilaksanakan di dalamnya: persembahan korban-korban penghapus dosa setiap hari di atas mezbah perunggu dan Hari Raya Pendamaian, ketika imam besar memasuki Tempat Mahakudus untuk memercikkan darah di atas tutup tabut perjanjian untuk mendamaikan dosa-dosa umat-Nya. Melalui upacara-upacara ini, orang Israel diingatkan mengenai betapa mahalnya harga penebusan dan pendamaian mereka.

Tidak pernah di dalam sejarah umat Allah, Allah mempunyai lebih dari satu tempat tinggal atau bait; kenyataan ini menunjukkan bahwa hanya ada satu Allah -- Tuhan, Allah perjanjian bangsa Israel.

Akan tetapi, Bait Suci tidak memberikan jaminan mutlak akan kehadiran Allah; Bait Suci melambangkan kehadiran Allah hanya sejauh umat itu menolak ilah-ilah lain dan menaati hukum Allah yang kudus. Mikha, misalnya, mengecam para pemimpin umat Allah yang menjadi bengis dan materialistis serta pada saat bersamaan yakin bahwa mereka tidak akan ditimpakan malapetaka selama lambang kehadiran Allah masih ada di tengah-tengah mereka; ia bernubuat bahwa Allah akan memberi mereka pelajaran dengan membinasakan Yerusalem dan Bait Suci-Nya. Di kemudian hari Yeremia menegur rakyat Yehuda yang menyembah berhala karena menghibur diri dengan mengulang-ulang kata-kata, "Inilah bait Tuhan, bait Tuhan, bait Tuhan!". Karena gaya hidup mereka yang fasik, Allah akan memusnahkan lambang kehadiran-Nya -- Bait Suci itu; Allah bahkan memberitahukan Yeremia bahwa sia-sialah berdoa bagi Yehuda, karena Allah tidak akan mendengarkannya. Satu-satunya harapan mereka ialah memperbaiki tingkah langkah mereka.

Peranan Bait Suci (Bait Allah) dalam Perjanjian Baru harus dipahami berhubungan dengan lambang Bait Suci dalam Perjanjian Lama.
Yesus sendiri, seperti halnya nabi-nabi Perjanjian Lama, mengecam penyalahgunaan Bait Allah. Tindakan-Nya yang pertama dan terakhir di depan umum adalah membersihkan Bait Allah dari orang-orang yang menghancurkan maksud rohaninya yang sejati. Selanjutnya Ia menubuatkan saat ketika Bait Allah itu akan dibinasakan sama sekali.

Jemaat yang mula-mula di Yerusalem sering kali memasuki Bait Allah pada saat-saat berdoa. Akan tetapi, mereka melakukan semua ini karena kebiasaan, sebab mengetahui bahwa Bait Allah bukan satu-satunya tempat di mana mereka bisa berdoa. Stefanus, dan kemudian Paulus, bersaksi bahwa Allah yang hidup tidak dapat dibatasi oleh bait yang dibuat oleh tangan manusia.

Fokus penyembahan orang Kristen berpindah dari Bait Allah kepada Yesus Kristus sendiri. Dialah, bukan Bait Allah, yang kini mewakili kehadiran Allah di tengah-tengah umat-Nya. Dia adalah Firman Allah yang menjadi manusia, dan di dalam Dia berdiam seluruh kepenuhan ke-Allahan. Sesungguhnya, Yesus sampai mengatakan bahwa Dia adalah Bait Allah itu; dengan korban-Nya di salib Dia menggenapi semua persembahan yang dilaksanakan di Bait Suci. Perhatikan pula bahwa dalam percakapan-Nya dengan wanita Samaria, Yesus menyatakan bahwa tidak lama lagi penyembahan akan terjadi bukan di dalam bangunan tertentu tetapi di dalam roh dan kebenaran, yaitu di mana saja orang yang sungguh-sungguh mempercayai kebenaran Firman Allah dan menerima Roh Allah melalui Kristus.

Karena Yesus Kristus sendiri merupakan perwujudan makna Bait Suci itu, dan karena gereja adalah tubuh-Nya, gereja disebut sebagai bait Allah karena didiami oleh Kristus dan Roh Kudus. Melalui Roh-Nya, Kristus berdiam di dalam gereja-Nya dan menuntut agar tubuh-Nya itu kudus. Sebagaimana dalam Perjanjian Lama Allah tidak dapat membiarkan pencemaran bait-Nya, demikian pula Dia mengatakan akan membinasakan semua orang yang membinasakan gereja-Nya.

Roh Kudus tidak saja berdiam di dalam gereja, tetapi juga di dalam diri orang percaya sebagai bait-Nya. Oleh karena itu dengan tegas Paulus memperingatkan terhadap semua bentuk penajisan tubuh oleh kebejatan dan kemesuman.

Akhirnya, perhatikan bahwa di Yerusalem baru tidak diperlukan Bait Suci. Alasannya jelas: karena Bait Suci hanyalah lambang kehadiran Allah di tengah-tengah umat-Nya dan bukan kenyataan sesungguhnya, maka tidak diperlukan Bait Suci karena Allah dan Anak Domba tinggal di antara umat-Nya; "sebab Allah, Tuhan Yang Mahakuasa adalah Bait Sucinya, demikian juga Anak Domba itu".



Sumber: The Full Life Study Bible, Life Publishers International © 1992

User avatar
 
Posts: 14905
Joined: Fri Jun 09, 2006 5:20 pm

Post by BP » Tue Jun 20, 2006 10:53 am

BAIT ALLAH, BAIT SUCI


Ibrani: בַּיִת - BAYIT, הֵיכָל - HÊYKHAL; Yunani ἱερόν - hieron, ναός - naos

Kata בַּיִת - BAYIT, HÊYKHAL -- juga bermakna istana (1 Raja-raja 21:1, dan lain-lain) – pertama kali digunakan untuk kemah pertemuan (tabernakel), disebut bait suci TUHAN (HEYKAL YEHOVAH).

    * 1 Samuel 1:9
    LAI TB, Pada suatu kali, setelah mereka habis makan dan minum di Silo, berdirilah Hana, sedang imam Eli duduk di kursi dekat tiang pintu bait suci TUHAN,
    KJV, So Hannah rose up after they had eaten in Shiloh, and after they had drunk. Now Eli the priest sat upon a seat by a post of the temple of the LORD
    Hebrew,
    וַתָּקָם חַנָּה אַחֲרֵי אָכְלָה בְשִׁלֹה וְאַחֲרֵי שָׁתֹה וְעֵלִי הַכֹּהֵן יֹשֵׁב עַל־הַכִּסֵּא עַל־מְזוּזַת הֵיכַל יְהוָה׃
    Translit. VATÂQÂM KHANÂH 'AKHARÊY 'ÂKHELÂH VESYILOH VE'AKHARÊY SYÂTOH VE'ÊLÏ HAKOHÊN YOSYÊV 'AL-HAKISÊ' 'AL-MEZUZAT HÊYKHAL YEHOVAH (dibaca: 'Adonay)

Kata bait Allah atau bait suci ini umumnya digunakan di dalam Alkitab untuk rumah kudus yang didirikan di gunung Moria sebagai tempat penyembahan bagi Allah.



Istilah-istilah Bait Allah lainnya dalam Perjanjian Lama:


1. Ruang besar rumah itu

    * 1 Raja-raja 6:3
    LAI TB, Balai di sebelah depan ruang besar rumah itu dua puluh hasta panjangnya, menurut lebar rumah itu, dan sepuluh hasta lebarnya ke sebelah depan rumah itu.
    KJV, And the porch before the temple of the house, twenty cubits was the length thereof, according to the breadth of the house; and ten cubits was the breadth thereof before the house.
    Hebrew,
    וְהָאוּלָם עַל־פְּנֵי הֵיכַל הַבַּיִת עֶשְׂרִים אַמָּה אָרְכֹּו עַל־פְּנֵי רֹחַב הַבָּיִת עֶשֶׂר בָּאַמָּה רָחְבֹּו עַל־פְּנֵי הַבָּיִת׃
    Translit. VEHÂ'ULÂM 'AL-PENÊY HÊYKHAL HABAYIT'ESRÏM 'AMÂH 'ÂREKO 'AL-PENÊY ROKHAV HABÂYIT 'ESER BÂ'AMÂH RÂKHEBO 'AL-PENÊY HABÂYIT


2. Ruang yang di depan

    * 1 Raja-raja 6:17
    LAI TB, Dan empat puluh hasta panjangnyaruang yang di depan ruang belakang itu, yakni ruang besar.
    KJV, And the house, that is, the temple before it, was forty cubits long.
    Hebrew,
    וְאַרְבָּעִים בָּאַמָּה הָיָה הַבָּיִת הוּא הַהֵיכָל לִפְנָי׃
    Translit. VE'ARBÂ'ÏM BÂ'AMÂH HÂYÂH HABÂYIT HU' HAHÊYKHÂL LIFNÂY


3. Rumah TUHAN

    * 2 Raja-raja 11:10
    LAI TB, Imam memberikan kepada para kepala pasukan seratus itu tombak-tombak dan perisai-perisai kepunyaan raja Daud yang ada di rumah TUHAN.
    KJV, And to the captains over hundreds did the priest give king David's spears and shields, that were in the temple of the LORD.
    Hebrew,
    וַיִּתֵּן הַכֹּהֵן לְשָׂרֵי [הַמֵּאיֹות כ] (הַמֵּאֹות ק) אֶת־הַחֲנִית וְאֶת־הַשְּׁלָטִים אֲשֶׁר לַמֶּלֶךְ דָּוִד אֲשֶׁר בְּבֵית יְהוָה׃
    Translit. VAYITÊN HAKOHÊN LESÂRÊY HAMÊ'YOT 'ET-HAKHANÏT VE'ET-HASYELÂTÏM 'ASYER LAMELEKH DÂVID 'ASYER BEVÊYT YEHOVAH


4. Bait TUHAN

    * 2 Raja-raja 18:16
    LAI TB, Pada waktu itu Hizkia mengerat emas dari pintu-pintu dan dari jenang-jenang pintu bait TUHAN, yang telah dilapis oleh Hizkia, raja Yehuda; diberikannyalah semuanya kepada raja Asyur.
    KJV, At that time did Hezekiah cut off the gold from the doors of the temple of the LORD, and from the pillars which Hezekiah king of Judah had overlaid, and gave it to the king of Assyria.
    Hebrew,
    בָּעֵת הַהִיא קִצַּץ חִזְקִיָּה אֶת־דַּלְתֹות הֵיכַל יְהוָה וְאֶת־הָאֹמְנֹות אֲשֶׁר צִפָּה חִזְקִיָּה מֶלֶךְ יְהוּדָה וַיִּתְּנֵם לְמֶלֶךְ אַשּׁוּר׃ פ
    Translit. BÂ'ÊT HAHÏ' QITSATS KHIZQÏÂH 'ET-DALTOT HÊYKHAL YEHOVAH VE'ET-HÂ'OMENOT 'ASYER TSIPÂH KHIZQÏÂH MELEKH YEHUDÂH VAYITENÊM LEMELEKH 'ASYUR


5. Rumah persembahan atau rumah korban

    * 2 Tawarikh 7:12
    LAI TB, Kemudian TUHAN menampakkan diri kepada Salomo pada malam hari dan berfirman kepadanya: "Telah Kudengar doamu dan telah Kupilih tempat ini bagi-Ku sebagai rumah persembahan."
    KJV, And the LORD appeared to Solomon by night, and said unto him, I have heard thy prayer, and have chosen this place to myself for an house of sacrifice.
    Hebrew,
    וַיֵּרָא יְהוָה אֶל־שְׁלֹמֹה בַּלָּיְלָה וַיֹּאמֶר לֹו שָׁמַעְתִּי אֶת־תְּפִלָּתֶךָ וּבָחַרְתִּי בַּמָּקֹום הַזֶּה לִי לְבֵית זָבַח׃
    Translit. VAYERA' {dan Dia menampakkan diri} YEHOVAH (dibaca: ‘Adonay, TUHAN) 'EL- {kepada} SHELOMOH {salomo} BALAYLAH {pada malam hari itu} VAYO'MER {dan Dia berfirman} LO {kepadanya} SHAMA'TI {Aku telah mendengar} 'ET- {pada} TEFILATEKHA {doamu} UVAKHARTI {dan aku telah memilih} BAMAQOM {tempat} HAZEH {ini} LI {bagiku} LEVEYT ZAVAKH {menjadi rumah korban penyembelihan}[/u]


6. Kemah tempat hukum Allah (kemah kesaksian)

    * 2 Tawarikh 24:6
    LAI TB, Lalu raja memanggil imam kepala Yoyada dan bertanya kepadanya: "Mengapa engkau tidak menuntut kepada orang-orang Lewi untuk membawa dari Yehuda dan dari Yerusalem pajak yang dikenakan Musa, hamba Allah itu, kepada jemaah Israel untuk Kemah tempat hukum Allah?"
    KJV, And the king called for Jehoiada the chief, and said unto him, Why hast thou not required of the Levites to bring in out of Judah and out of Jerusalem the collection, according to the commandment of Moses the servant of the LORD, and of the congregation of Israel, for the tabernacle of witness?
    Hebrew,
    וַיִּקְרָא הַמֶּלֶךְ לִיהֹויָדָע הָרֹאשׁ וַיֹּאמֶר לֹו מַדּוּעַ לֹא־דָרַשְׁתָּ עַל־הַלְוִיִּם לְהָבִיא מִיהוּדָה וּמִירוּשָׁלִַם אֶת־מַשְׂאַת מֹשֶׁה עֶבֶד־יְהוָה וְהַקָּהָל לְיִשְׂרָאֵל לְאֹהֶל הָעֵדוּת׃
    Translit. VAYIQRÂ' HAMELEKH LÏHOYÂDÂ' HÂRO'SY VAYO'MER LO MADUA' LO'-DÂRASYTÂ 'AL-HALVÏIM LEHÂVÏ' MÏHUDÂH UMÏRUSYÂLAIM 'ET-MAS'AT MOSYEH 'EVED-YEHOVAH VEHAQÂHÂL LEYISRÂ'ÊL LE'OHEL HÂ'ÊDUT


7. Rumah kudus mereka

    * 2 Tawarikh 36:17
    LAI TB, TUHAN menggerakkan raja orang Kasdim melawan mereka. Raja itu membunuh teruna mereka dengan pedang dalam rumah kudus mereka, dan tidak menyayangkan teruna atau gadis, orang tua atau orang ubanan—semua diserahkan TUHAN ke dalam tangannya.
    KJV, Therefore he brought upon them the king of the Chaldees, who slew their young men with the sword in the house of their sanctuary, and had no compassion upon young man or maiden, old man, or him that stooped for age: he gave them all into his hand.
    Hebrew,
    וַיַּעַל עֲלֵיהֶם אֶת־מֶלֶךְ [כַּשְׂדִּיִּים כ] (כַּשְׂדִּים ק) וַיַּהֲרֹג בַּחוּרֵיהֶם בַּחֶרֶב בְּבֵית מִקְדָּשָׁם וְלֹא חָמַל עַל־בָּחוּר וּבְתוּלָה זָקֵן וְיָשֵׁשׁ הַכֹּל נָתַן בְּיָדֹו׃
    Translit. VAYA'AL 'ALÊYHEM 'ET-MELEKH KASDÏÏM VAYAHAROG BAKHURÊYHEM BAKHEREV BEVÊYT MIQDÂSYÂM VELO' KHÂMAL 'AL-BÂKHUR UVETULÂH ZÂQÊN VEYÂSYÊSY HAKKOL NÂTAN BEYÂDHO


    8. Gunung Sion

    * Mazmur 74:2
    LAI TB, Ingatlah akan umat-Mu yang telah Kauperoleh pada zaman purbakala, yang Kautebus menjadi bangsa milik-Mu sendiri! Ingatlah akan gunung Sion yang Engkau diami.
    KJV, Remember thy congregation, which thou hast purchased of old; the rod of thine inheritance, which thou hast redeemed; this mount Zion, wherein thou hast dwelt.
    Hebrew,
    זְכֹר עֲדָתְךָ ׀ קָנִיתָ קֶּדֶם גָּאַלְתָּ שֵׁבֶט נַחֲלָתֶךָ הַר־צִיֹּון זֶה ׀ שָׁכַנְתָּ בֹּו׃
    Translit. ZEKHOR 'ADÂTEKHA QÂNÏTÂ QEDEM GÂ'ALTÂ SYÊVET NAKHALÂTEKHA HAR-TSÏYON ZEH SYÂKHANTÂ BO


9. Bait kudus-Mu

    * Mazmur 79:1
    LAI TB, Mazmur Asaf. Ya Allah, bangsa-bangsa lain telah masuk ke dalam tanah milik-Mu, menajiskan bait kudus-Mu, membuat Yerusalem menjadi timbunan puing.
    KJV, O god, the heathen are come into thine inheritance; thy holy temple [color=blue]have they defiled; they have laid Jerusalem on heaps.
    Hebrew,
    מִזְמֹור לְאָסָף אֱלֹהִים בָּאוּ גֹויִם ׀ בְּנַחֲלָתֶךָ טִמְּאוּ אֶת־הֵיכַל קָדְשֶׁךָ שָׂמוּ אֶת־יְרוּשָׁלִַם לְעִיִּים׃
    Translit. MIZMOR LE'ÂSÂF 'ELOHÏM BÂ'U GOYIM BENAKHALÂTEKHA TIME'U 'ET-HÊYKHAL QODSYEKHA SÂMU 'ET-YERUSYÂLAIM LE'ÏYÏM


10. Gunung tempat rumah TUHAN

    * Yesaya 2:2
    LAI TB, Akan terjadi pada hari-hari yang terakhir: gunung tempat rumah TUHAN akan berdiri tegak di hulu gunung-gunung dan menjulang tinggi di atas bukit-bukit; segala bangsa akan berduyun-duyun ke sana,
    KJV, And it shall come to pass in the last days, that the mountain of the LORD's house shall be established in the top of the mountains, and shall be exalted above the hills; and all nations shall flow unto it.
    Hebrew,
    וְהָיָה ׀ בְּאַחֲרִית הַיָּמִים נָכֹון יִהְיֶה הַר בֵּית־יְהוָה בְּרֹאשׁ הֶהָרִים וְנִשָּׂא מִגְּבָעֹות וְנָהֲרוּ אֵלָיו כָּל־הַגֹּויִם׃
    Translit. VEHÂYÂH BE'AKHARÏT HAYÂMÏM NÂKHON YIHYEH HARBÊYT-YEHOVAH BERO'SY HEHÂRÏM VENISÂ' MIGEVÂ`OT VENÂHARU 'ÊLÂV KOL-HAGOYIM

11. Rumah Allah Yakub

    * Yesaya 2:3
    LAI TB, dan banyak suku bangsa akan pergi serta berkata: 'Mari, kita naik ke gunung TUHAN, ke rumah Allah Yakub, supaya Ia mengajar kita tentang jalan-jalan-Nya, dan supaya kita berjalan menempuhnya; sebab dari Sion akan keluar pengajaran dan firman TUHAN dari Yerusalem.
    KJV, And many people shall go and say, Come ye, and let us go up to the mountain of the LORD, to the house of the God of Jacob; and he will teach us of his ways, and we will walk in his paths: for out of Zion shall go forth the law, and the word of the LORD from Jerusalem.
    Hebrew,
    וְהָלְכוּ עַמִּים רַבִּים וְאָמְרוּ לְכוּ ׀ וְנַעֲלֶה אֶל־הַר־יְהוָה אֶל־בֵּית אֱלֹהֵי יַעֲקֹב וְיֹרֵנוּ מִדְּרָכָיו וְנֵלְכָה בְּאֹרְחֹתָיו כִּי מִצִּיֹּון תֵּצֵא תֹורָה וּדְבַר־יְהוָה מִירוּשָׁלִָם׃
    Translit. VEHÂLKHU 'AMÏM RABÏM VE'ÂMRU LEKHU VENA'ALEH 'EL-HAR-YEHOVAH 'EL-BÊYT 'ELOHÊY YA'AQOV VEYORÊNU MIDERÂKHÂV VENÊLEKHÂH BE'OREKHOTÂV KÏ MITSÏYON TÊTSÊ' TORÂH UDEVAR-YEHOVAH MÏRUSYÂLÂIM


12. Gunung yang kudus

    * Yesaya 27:13
    LAI TB, Pada waktu itu sangkakala besar akan ditiup, dan akan datang mereka yang hilang di tanah Asyur serta mereka yang terbuang ke tanah Mesir untuk sujud menyembah kepada TUHAN di gunung yang kudus, di Yerusalem.
    KJV, And it shall come to pass in that day, that the great trumpet shall be blown, and they shall come which were ready to perish in the land of Assyria, and the outcasts in the land of Egypt, and shall worship the LORD in the holy mount at Jerusalem.
    Hebrew,
    וְהָיָה ׀ בַּיֹּום הַהוּא יִתָּקַע בְּשֹׁופָר גָּדֹול וּבָאוּ הָאֹבְדִים בְּאֶרֶץ אַשּׁוּר וְהַנִּדָּחִים בְּאֶרֶץ מִצְרָיִם וְהִשְׁתַּחֲווּ לַיהוָה בְּהַר הַקֹּדֶשׁ בִּירוּשָׁלִָם׃
    Translit. VEHÂYÂH BAYOM HAHU' YITÂQA' BESYOFÂR GÂDOL UVÂ'U HÂ'OVEDÏM BE'ERETS 'ASYUR VEHANIDÂKHÏM BE'ERETS MITSRÂYIM VEHISYTAKHAVU LAYEHOVAH BE HAR HAQODESY BÏRUSYÂLÂIM


13. Bait kami yang kudus dan agung

    * Yesaya 64:11
    LAI TB, Bait kami yang kudus dan agung, tempat nenek moyang kami memuji-muji Engkau, sudah menjadi umpan api, maka milik kami yang paling indah sudah menjadi reruntuhan.
    KJV, Our holy and our beautiful house, where our fathers praised thee, is burned up with fire: and all our pleasant things are laid waste.
    Hebrew,
    בֵּית קָדְשֵׁנוּ וְתִפְאַרְתֵּנוּ אֲשֶׁר הִלְלוּךָ אֲבֹתֵינוּ הָיָה לִשְׂרֵפַת אֵשׁ וְכָל־מַחֲמַדֵּינוּ הָיָה לְחָרְבָּה׃
    Translit. BÊYT QÂDSYÊNU VETIF'ARTÊNU 'ASYER HILELUKHA 'AVOTÊYNU HÂYÂH LISRÊFAT 'ÊSY VEKHOL-MAKHAMADÊYNU HÂYÂH LEKHÂRBÂH



Istilah-istilah bait Allah dalam Perjanjian Baru:


1. Yesus menyebutnya, "Rumah Bapa-Ku"

    * Yohanes 2:16
    LAI TB, Kepada pedagang-pedagang merpati Ia berkata: "Ambil semuanya ini dari sini, jangan kamu membuat rumah Bapa-Ku [color=green]menjadi tempat berjualan.
    KJV, And said unto them that sold doves, Take these things hence; make not my Father's house an house of merchandise.
    TR, και τοις τας περιστερας πωλουσιν ειπεν αρατε ταυτα εντευθεν μη ποιειτε τον οικον του πατρος μου οικον εμποριου
    Translit. kai tois tas peristeras pôlousin eipen arate tauta enteuthen mê poieite ton oikon tou patros mou oikon emporiou


2. Kata ini digunakan secara figuratif untuk tubuh kemanusiaan Yesus Kristus.

    * Yohanes 2:21
    LAI TB, Tetapi yang dimaksudkan-Nya dengan Bait Allah ialah tubuh-Nya sendiri.
    KJV, But he spake of the temple of his body.
    TR, εκεινος δε ελεγεν περι του ναου του σωματος αυτου
    Translit. ekeinos de elegen peri tou naou tou sômatos autou


3. Orang-orang percaya disebut bait Allah

    * 1 Korintus 3:16
    LAI TB, Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu?
    KJV, Know ye not that ye are the temple of God, and that the Spirit of God dwelleth in you?
    TR, ουκ οιδατε οτι ναος θεου εστε και το πνευμα του θεου οικει εν υμιν
    Translit. ouk oidate hoti naos theou este kai to pneuma tou theou oikei en humin


4. Gereja dikatakan sebagai bait Allah yang kudus

    * Efesus 2:21
    LAI TB, Di dalam Dia tumbuh seluruh bangunan, rapih tersusun, menjadi bait Allah yang kudus, di dalam Tuhan.
    KJV, In whom all the building fitly framed together groweth unto an holy temple in the Lord:
    TR, εν ω πασα η οικοδομη συναρμολογουμενη αυξει εις ναον αγιον εν κυριω
    Translit. en hô pasa hê oikodomê sunarmologoumenê auxei eis naon hagion en kuriô


5. Surga juga disebut sebagai bait Allah

    * Wahyu 7:15
    LAI TB, Karena itu mereka berdiri di hadapan takhta Allah dan melayani Dia siang malam di Bait Suci-Nya. Dan Ia yang duduk di atas takhta itu akan membentangkan kemah-Nya di atas mereka.
    KJV, Therefore are they before the throne of God, and serve him day and night in his temple: and he that sitteth on the throne shall dwell among them.
    TR, δια τουτο εισιν ενωπιον του θρονου του θεου και λατρευουσιν αυτω ημερας και νυκτος εν τω ναω αυτου και ο καθημενος επι του θρονου σκηνωσει επ αυτους
    Translit. dia touto eisin enôpion tou thronou tou theou kai latreuousin autô hêmeras kai nuktos en tô naô autou kai ho kathêmenos epi tou thronou skênôsei ep autous


6. Akhirnya Allah adalah bait itu sendiri.

    * Wahyu 21:22
    LAI TB, Dan aku tidak melihat Bait Suci di dalamnya; sebab Allah, Tuhan Yang Mahakuasa, adalah Bait Sucinya, demikian juga Anak Domba itu.
    KJV, And I saw no temple therein: for the Lord God Almighty and the Lamb are the temple of it.
    TR, και ναον ουκ ειδον εν αυτη ο γαρ κυριος ο θεος ο παντοκρατωρ ναος αυτης εστιν και το αρνιον
    Translit. kai naon ouk eidon en autê ho gar kurios ho theos ho pantokratôr naos autês estin kai to arnion


Tambahan, kita juga membaca kata hieron, bait suci digunakan untuk kuil Artemis.

    * Kisah Para Rasul 19:27
    LAI TB, Dengan jalan demikian bukan saja perusahaan kita berada dalam bahaya untuk dihina orang, tetapi juga kuil Artemis, dewi besar itu, berada dalam bahaya akan kehilangan artinya. Dan Artemis sendiri, Artemis yang disembah oleh seluruh Asia dan seluruh dunia yang beradab, akan kehilangan kebesarannya.
    KJV, So that not only this our craft is in danger to be set at nought; but also that the temple of the great goddess Diana should be despised, and her magnificence should be destroyed, whom all Asia and the world worshippeth.
    TR, ου μονον δε τουτο κινδυνευει ημιν το μερος εις απελεγμον ελθειν αλλα και το της μεγαλης θεας αρτεμιδος ιερον εις ουδεν λογισθηναι μελλειν δε και καθαιρεισθαι την μεγαλειοτητα αυτης ην ολη η ασια και η οικουμενη σεβεται
    Translit. ou monon de touto kinduneuei hêmin to meros eis apelegmon elthein alla kai to tês megalês theas artemidos hieron eis ouden logisthênai mellein de kai kathaireisthai tên megaleiotêta autês ên holê hê asia kai hê oikoumenê sebetai

User avatar
 
Posts: 14905
Joined: Fri Jun 09, 2006 5:20 pm

BAIT SUCI

Post by BP » Wed Nov 07, 2007 2:36 pm

PEMBANGUNAN BAIT SUCI (3 KALI PEMBANGUNAN)


Bait Suci di Yerusalem telah mengalami 3 kali pembangunan:

    1. Bait Suci pertama dibangun oleh Raja Salomo, yang disebut juga Bait Suci Salomo. Babilonia/ Nebukadnezar menyerang Yerusalem ± tahun 606 sM dan mereka menghancurkan Bait Suci. Kemungkinan Tabut Perjanjian ( אָרוֹן הָבְרִית‎ - 'ARON HABERIT) yang berisi loh-loh batu yang berisi 10 Firman bersama-sama dengan buli-buli emas berisi manna, dan tongkat Harun yang bertunas turut hilang/ dihancurkan. Sekitar ahun 586 sM orang-orang Yahudi dibuang ke Babilonia.

    2. Pembangunan Bait Suci kedua, Bait ini dibangun kembali selepas kembali dari pembuangan dari Babel. Konstruksi Bait baru dimulai tahun 535 sM. Pembangunannya selesai pada 12 Maret 515 sM. Seperti yang dijelaskan dalam Kitab Ezra, pembangunan kembali Bait itu disusun oleh Koresy yang Agung dan disahkan oleh Darius yang Agung. Kitab Nehemia mengungkapkan kehidupan bangsa Israel setelah bebas dari Babel menuju ke tanah perjanjian di tanah Kanaan. Di bawah pimpinan Nehemia, bangsa Israel berhasil membangun kembali tata agama dan politik, membangun tembok yang mengelilingi Yerusalem dan mengadakan upacara pembaruan perjanjian antara umat Israel dan Allah Israel. Bukan hanya itu saja, Raja Koresy yang Agung juga memberikan dana untuk membangun kembali Bait Suci di Yerusalem. Kepulangan kembali dan perbaikan ini dilaksanakan secara bertahap, saling terjalin dan terarah. Bait Suci berdiri di tengah-tengah kota Yerusalem dan di sekitarnya dikelilingi oleh tembok kota Yerusalem.
    Pada tahun 168 sM Antiokhus Epifanes merampok dan menajiskannya dengan membangun sebuah altar bagi dewa Zeus Olimpias, serta mempersembahkan kurban baginya. Tiga tahun kemudian Yudas Makabe membersihkan dan memperbaikinya kembali. Peristiwa ini dikenang dengan "Hari Raya Hanukkah" (2 Makabe 10:5-7) dimana dalam PB, Tuhan Yesus pun dicatat turut merayakan Hari Raya ini (Yohanes 10:22-23). Secara bangunan, bangunan Bait Suci ini masih berdiri tegak ketika Pompeius mengalahkan Yerusalem pada tahun 63 sM, dan Marcus Licinius Crassus merampok isinya pada tahun 54 sM.

    3. Pembangunan Bait Suci ketiga, yang dibangun Raja Herodes Agung. Ketika Herodes Agung merebut kota itu pada tahun 37 sM, sebagian bangunan Bait Suci terbakar, tetapi nampaknya bangunan utamanya tidak banyak mengalami kerusakan. Namun, pada tahun kedelapan belas dari masa pemerintahannya (20-19 sM), Herodes Agung melakukan pembangunan kembali Bait Suci itu (Pembangunan Bait Suci ketiga). Sebelum pembongkaran dan pembangunan yang sesungguhnya dilaksanakan ia mengumpulkan bahan-bahan yang diperlukan terlebih dahulu, dan melaksanakan pembangunan sedikit demi sedikit agar sesedikit mungkin mengganggu jalannya kebaktian. Pekerjaan itu dilakukan oleh para imam. Tempat kudusnya sudah selesai dalam waktu satu setengah tahun, tetapi bangunan luar dan serambinya baru selesai sekitar tahun 62 atau 63 M (Josephus, Antiquities of the Jews, XX.9.7)

    Ketika para musuh Tuhan Yesus mengatakan bahwa Bait Sucisudah dibangun selama empat puluh enam tahun, mereka menyiratkan bahwa pembangunan itu masih terus berlangsung (Yohanes 2:20), peristiwa ini terjadi sekitar tahun 28M. Pada sekitar tahun 19 atau 20 SM, Herodes Agung melakukan rekonstruksi terhadap Bait SuciKedua, dimulai dengan ekspansi besar-besaran pada Bukit Bait Suci (Temple Mount). Ibadah keagamaan dan ritual pada Bait Suci terus berlangsung selama proses pembangunan.

Setelah pemberontakan besar orang Yahudi terhadap pemerintahan Romawi di provinsi Yudea, Bait Suci yang ketiga ini dihancurkan oleh tentara Romawi di bawah pimpinan jenderal Titus (kelak menjadi Kaisar Romawi) setelah pengepungan Yerusalem pada tahun 70 M. Kehancuran Bait Suci ini sesuai dengan Nubuat Tuhan Yesus dalam Khotbah-Nya di Bukit Zaitun (lihat bahasan: http://www.sarapanpagi.org/khotbah-yesu ... tml#p12409 ).

Bait Suci ( בֵּית־הַמִּקְדָּשׁ‎ - BEIT-HAMIQDASH / בֵּית־הָאֱלֹהִים - BEIT-HA'ELOHIM) yang dibangun Raja Salomo sudah hancur ketika Yerusalem dirampas dan dibakar oleh pasukan Nebukadnezar dalam kurun tahun ± tahun 606 atu sampai 586 sM. Bait Suci yang kedua, mulai dibangun pada tahun 535 sM, dan setelah beberapa kali tertunda selesai pada tahun 515 sM (Ezra 6:13-15). Nabi Hagai dan Zakharia banyak menulis mengenai pertobatan dan pembangunan kembali bait suci (Pembangunan Bait Suci kedua) ini.

Bait Suci yang dibangun Herodes, bangunan itu sendiri terbuat dari pualam putih dan sebagian daripadanya dilapisi oleh emas yang memantulkan sinar matahari dan menimbulkan pemandangan yang menakjubkan. Pelataran bait suci berbentuk empat persegi panjang dengan lebar sekitar 585 kaki dari timur ke barat dan panjang 610 kaki dari utara ke selatan. Di sepanjang dinding sebelah dalam pelataran ini terdapat serambi dengan barisan pilar rangkap dua di sebelah selatannya. Serambi sebelah timur dikenal sebagai serambi Salomo (Yohanes 10:23; Kisah 3:11; 5:12) karena konon bangunan inilah yang tersisa dari bait suci yang dibangun Raja Salomo. Ruangan kantor terletak di sepanjang dinding ini atau di antara beranda-beranda.

Pelataran sebelah luar dikenal sebagai pelataran orang-orang Non-Yahudi (Goyim). Tidak ada larangan untuk memasukinya, dan ada kalanya pelataran ini digunakan sebagai pasar. Melintang di sebelah utara pelataran ini adalah bangunan utama bait suci yang terdiri dari pelataran dalam dan bangunan-bangunannya. Sisi sebelah timur adalah pelataran wanita dan tepi sebelah barat diperuntukkan bagi kaum pria Israel dan terlarang bagi kaum wanita. Di tengah-tengah pelataran pria terdapat pelataran imam, dan di tengah-tengahnya adalah altar kurban bakaran. Pelataran dalam dibangun lebih tinggi daripada pelataran luar. Di antara kedua pelataran itu, di tepi pelataran dalam, terdapat sebuah jembatan batu yang bertuliskan larangan masuk bagi orang Goyim dengan ancaman hukuman mati. Dinding ini mempunyai sembilan buah gerbang, empat di sebelah utara, empat di sebelah selatan dan satu lagi, mungkin yang disebut Gerbang Indah dalam Kisah Para Rasul pasal 3.

Bagian daerah kudus lebih tinggi dari pelataran dalam dan dapat dicapai melalui kedua belas anak tangga. Pembagian tempatnya sama dengan pembagian di dalam kemah suci: Tempat Kudus panjangnya sekitar enam puluh kaki dan terletak di sebelah timur. Tempat Mahakudus panjangnya tiga puluh kaki. Di dalam Tempat Kudus meja roti persembahan terletak di sisi utaranya, kandelar bercabang tujuh di sebelah selatannya, serta altar dupa di antara keduanya. Hanya imam yang diperkenankan memasuki Tempat Kudus. Tempat Mahakudus dibiarkan kosong karena tabut sudah hilang ketika Bait Suci Salomo dihancurkan. Imam besar masuk ke Tempat Mahakudus setahun sekali pada Hari Pendamaian, untuk menyilih dosa umatnya dengan darah. Tempat Mahakudus dipisahkan dengan Tempat Kudus dengan dua lapis tirai tebal, hingga tidak ada orang yang dapat mengintip ke dalam daerah kudus ini. Di sebelah luar daerah kudus terdapat bangunan berlantai tiga berisi ruangan-ruangan kecil yang dihubungkan dengan tangga, untuk tempat tinggal para imam atau menyimpan barang-barang.

Di dalam pelataran imam, di sebelah timur altar, terdapat sebuah altar kurban bakaran yang besar, yang luasnya sekitar delapan belas kaki persegi dan tingginya lima belas kaki. Di atas altar ini selalu terdapat api dan setiap hari selalu diadakan upacara kurban hewan.

Hanya imam yang boleh masuk ke dalam pelataran imam, kecuali mereka yang membawa hewan untuk dikurbankan karena mereka harus meletakkan tangannya di atas kurban itu sebelum disembelih.

Orang Yahudi diizinkan oleh pemerintah Romawi untuk memiliki angkatan kepolisian khusus untuk menjaga keamanan di dalam Bait Allah. Kepala pasukannya disebut strategos atau "kepala pengawal Bait Allah" (Kisah 4:1; 5:24-26). Mungkin kelompok prajurit yang menangkap Yesus adalah suatu pasukan dari kepolisian ini dan bukan tentara Romawi. Mereka juga ditugasi untuk menangkap dan mengamankan Petrus dan Yohanes ketika mereka ditahan karena berkhotbah, mungkiq di dalam Bait Allah. Para pengawal menjaga Bait Allah setiap hari agar yang tidak berkepentingan tidak dapat memasuki daerah terlarang. Pada waktu malam pintu- pintu gerbang ditutup dan dijaga untuk mencegah kedatangan pencuri.

Bait Allah adalah pusat peribadatan di Yerusalem. Yesus sendiri dan kemudian para rasulnya mengajar dan berkhotbah di dalam pelatarannya. Hingga tahun 56 masih ada sebagian anggota gereja di Yerusalem yang benazar di dalam Bait Allah (Kisah 21:23-26) dan yang menjalankan peraturan-peraturan dengan ketat. Pengaruhnya terhadap agama Kristen makin berkurang sejalan dengan makin berkembangnya kekristenan yang banyak terdiri dari orang-orang non-Yahudi.



SINAGOGA


Sinagoga mempunyai peranan besar dalam pertumbuhan dan kelestarian Yudaisme. Orang-orang Yahudi Diaspora mendirikan sinagoga-sinagoga di setiap kota di seluruh negara Romawi di mana ada cukup orang Yahudi untuk menghadirinya, dan sinagoga-sinagoga bangsa asing tumbuh subur di Yerusalem. Galilea yang pada masa Makabe sebagian besar penduduknya adalah bangsa asing (1Makabe 5:21-23), sudah dipenuhi oleh sinagoge-sinagoge pada zaman Kristus. Sinagoga berfungsi sebagai balai sosial di mana penduduk Yahudi di kota yang bersangkutan berkumpul setiap minggu untuk saling berhandai- handai. Ia adalah media pendidikan untuk mendidik masyarakat dalam hukum agama dan memperkenalkan anak-anak mereka pada kepercayaan nenek moyangnya. Ia menggantikan kebaktian -- di Bait Allah yang tidak mungkin dilakukan karena jarak yang jauh atau ketiadaan biaya. Dalam sinagoge penyelidikan hukum menggantikan upacara kurban, rabi menggantikan imam, dan kepercayaan kelompok diterapkan pada kehidupan perorangan.

Setiap sinagoga dipimpin oleh seorang "kepala rumah ibadat" (Markus 5:22), yang mungkin diangkat dari antara para penatua berdasarkan pemungutan suara. Kepala rumah ibadat ini memimpin kebaktian, menjadi penengah dalam suatu perkara (Lukas 13:14), dan memperkenalkan pengunjung pada jemaat (Kisah 13:15). Penjaga sinagoge, atau Khazzan, harus menjaga harta sinagoga dan bertanggung jawab atas pemeliharaan bangunan beserta isinya. Salah satu tugasnya adalah pada Jumat sore memberitahukan pada penduduk desa saat dimulainya hari Sabat dan waktu penutupannya. Mungkin dialah pejabat yang disebutkan dalam Lukas 4:20, yang memberikan gulungan Kitab Suci kepada Tuhan Yesus ketika Ia hendak berkhotbah di dalam sinagoga di Nazaret, dan mengembalikan kembali kitab itu ke tempatnya setelah Tuhan Yesus selesai membacanya. Ada kalanya Khazzan menjadi guru di sekolah sinagoga setempat.

Pada umumnya sinagoga berupa bangunan batu yang kokoh dan ada pula yang dibangun dengan mewah bila jemaat atau para pendukungnya adalah orang-orang kaya. Setiap sinagoga mempunyai sebuah almari tempat menyimpan gulungan kitab Taurat, sebuah podium dengan sebuah meja untuk meletakkan Kitab Suci yang akan dibacakan untuk hari itu, lampu untuk menerangi ruangan, dan bangku atau kursi tempat duduk jemaat. Banyak peralatan dalam sinagoga kuno yang masih dapat dilihat dalam sinagoge-sinagoge dewasa ini.

Kebaktian sinagoga meliputi pengakuan iman Yahudi atau Shema, "Dengarlah, hai orang Israel: Tuhan itu Allah kita, Tuhan itu esa! Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu" (Ulangan 6:4, 5), diikuti dengan kalimat puji-pujian kepada Allah yang disebut Berakot karena selalu diawali dengan kata "Diberkatilah." Setelah Shema, dilanjutkan dengan pembacaan doa, ditutup dengan kesempatan bagi anggota jemaat untuk mengucapkan doa pribadinya di dalam hati. Pembacaan Kitab Suci yang dilakukan kemudian, pada awalnya diambil dari kitab Taurat yang bertalian dengan hari-hari kudus tertentu; tetapi kemudian seluruh Pentateukh dibagi-bagi menjadi seratus lima puluh empat pelajaran yang harus dibacakan secara berurutan. Orang-orang Yahudi Palestina akan menghabiskan seluruh Pentateukh dalam waktu tiga tahun, sedang orang- orang Yahudi Babilonia menyelesaikannya dalam satu tahun. Kitab Nabi- nabi juga digunakan, seperti ketika Yesus membacanya di dalam sinagoge (Lukas 4:16-19). Mungkin saat itu Yesus sendirilah yang memilih bacaan-Nya. Menyusul pembacaan Kitab Suci adalah khotbah, yang menjelaskan bagian yang baru saja dibaca. Khotbah dalam sinagoga di Yerusalem sangat ketat mengikuti prosedur yang berlaku pada masa itu. Kebaktian diakhiri dengan pemberian berkat, yang diucapkan oleh anggota jemaat yang dianggap imam. Bila tidak ada di antara jemaat yang pantas memberi berkat, sebagai gantinya diucapkan sebuah doa. Pengaruh kebaktian sinagoga pada bentuk dan tata cara beribadah gereja pada abad yang pertama sangat jelas terlihat.

Tuhan Yesus sendiri menghadiri dan turut mengambil bagian dalam kebaktian sinagoge secara teratur. Dalam perjalanan kerasulannya, Paulus selalu menjadikan sinagoga - sinagoga kalangan Yahudi Diaspora sebagai tujuan pertamanya setiap kali ia memasuki suatu kota asing, dan dia mengajar serta bertukar pikiran dengan orang-orang Yahudi dan umat asing yang berkumpul untuk mendengarkan dia (Kisah 13:5, 15-43; 14:1; 17:1-3, 10, 17; 18:4, 8; 19:8). Banyaknya kemiripan di antara prosedur upacara di dalam sinagoga dan di dalam gereja pada kenyataannya memang karena gereja menyerap atau mengikuti prosedur sinagoge hingga batas tertentu. Mungkin sebagian umat Kristen yang pertama tetap menjalankan ibadatnya dalam sinagoge, bahkan mereka masih mengunjungi Bait Allah misalnya pada "waktu sembahyang" (Kisah 3:1). Suatu kemungkinan dari kecenderungan ini tercermin dalam Yakobus 2:1, 2 (meskipun kata Yunani συναγωγη – SUNAGÔGÊ dapat diartikan sebagai pertemuan umat Kristen, seperti dalam Ibrani 10:25, di mana episynagoge pada dasarnya mempunyai arti yang sama). Karena orang Yahudi tetap menolak Injil Kristus dengan tegas dan kukuh, maka hubungan sinagoga dan gereja menjadi putus. Dewasa ini keduanya sudah sama sekali terpisah dan dalam banyak hal saling bertentangan. Namun, dalam penggunaan Kitab Suci sebagai bacaan dan bahan wejangan serta khotbah, keduanya masih menunjukkan hubungan yang erat.

Artikel terkait:
[/list]




Sumber :
Merrill C. Tenney, Survei Perjanjian Baru, Gandum Mas, Malang, 2000, Halaman : 110 - 116


Artikel terkait :
LATAR BELAKANG KEAGAMAAN DALAM PERJANJIAN BARU, di http://www.sarapanpagi.org/latar-belaka ... .html#p702

User avatar
 
Posts: 14905
Joined: Fri Jun 09, 2006 5:20 pm

Re: BAIT ALLAH - BAIT SUCI

Post by BP » Fri Oct 14, 2011 7:42 pm

BAIT SUCI, BAIT ALLAH


I. Latar belakang sejarah

Beberapa bangunan paling tua yg dibangun oleh manusia berupa bait atau kuil, adalah tempat dimana mereka menyembah (beribadah kepada) ilahnya di 'rumah ' ilah itu (lih K.M Kenyon, Archaeology in the Holy Land, hlm 41,51, ttg kuil-kuil zaman Mesolit dan zaman Neolit di Yerikho).

Menara Babel adalah bangunan pertama yang disebut dalam Alkitab, yang mencakup adanya bait (Kejadian 11:4. Walaupun kelihatannya yang dimaksud ialah suatu tempat untuk berjumpa dengan Allah, tapi itu melambangkan kepercayaan-diri manusia untuk mendaki ke atas menuju sorga, lalu oleh keangkuhan hati seperti itu ia kena hukum.

Di Mesopotamia, negeri yang ditinggalkan Abraham, ada kuil di tiap tempat yang dikeramatkan bagi dewa pelindungnya. Dewa itu dianggap sebagai pemilik tanah, dan jika tanah tidak diberkatinyu. tidak akan memberi hasil, yang akan mengakibatkan pembayaran pajak yang sangat seelikit bagi kuilnya itu. Raja atau penguasa setempat bertindak sebagai agen bagi sang dewa.

Bapak-bapak leluhur Israel yang masih setengah mengembara. tidak membangun 'kuil ' khusus bagi Allah mereka, Allah menyatakan diriNya menurut yang disukai-Nya dan di mana disukai-Nya. Peristiwa-peristiwa seperti itu kadang-kadang ditandai dengan membangun mezbah korban persembahan, dan ada yang diberi tanda peringatan dengan tugu (Kejadian 22:9; 28:22).

Sesudah Israel berkembang menjadi suatu bangsa, dirasakanlah perlunya suatu tempat ibadah pusat, dan merupakan keharusan sebagai tempat berkumpul bagi seluruh umat itu, yang menjadi lambang dari kesatuan mereka dalam ibadah kepada Allah mereka. Kebutuhan ini dipenuhi oleh Kemah Suei selama pengembaraan di padang gurun, dan juga oleh tempat-tempat ibadah yang diakui selama zaman para hakim (umpamanya Sikhem, Yosua 8:30 dab; 24:1 dab; Silo, 1 Samuel 1:3).

Bangsa-bangsa Kanaan memiliki kuil-kuil mereka sendiri, yang biasa disebut 'kuil Dagon' atau kuil dari dewa pelindung lainnya (Ibrani: בֵּית־דָּגֹון - BEIT DAGON, 1 Samuel 5:5; בֵּית עַשְׁתָּרֹות - BEIT 'ASYTAROT, 1 Samuel 31:10; bnd בֵּית יְהוָה - BEIT YHWH, Keluaran 23: 19). Sisa-sisa kuil banyak ditemui di beberapa tempat, misalnya Betsan dan Hasor.

Alpanya suatu tempat ibadah bagi YHVH terasa menggelisahkan hati, tatkala Daud sudah mempersatukan seluruh kekuasaannya dan sudah rnernbangun baginya sendiri istana besar dan menetap. Raja Daud berkata, 'Lihatlah, aku ini diam dalam rumah dari kayu aras, padahal tabut Allah diam di bawah tenda' (2 Samuel 7:2). Tapi izin tidak diberikan kepadanya untuk membangun Bait Suci. sebab tangannya dinodai oleh darah musuh-musuhnya. namun bahan-bahan dikumpulkannya. harta ditumpuknya, dan tanah untuk tempat Bait Suci dibelinya (1 Tawarikh 22:8, 3:2, 2 Samuel 24:18-25).



II. Bait Suci bangunan Salomo

Image


a. Letaknya

Bahwa Bait Suci yang dulu ada di tempat Bait yang sekarang disebut 'Haram esy-Syerif' di sebelah timur 'Kota Tua Yerusalem', itu tak diragukan. Nama tempat yang setepat-tepatnya di dalam lahan yang luas dan berpagar itu, memang masih kurang pasti. Bagian yang paling tinggi dari bukit itu (sekarang ditempati oleh mesjid yang terkenal dengan nama 'Mesjid el-Haram') mungkin itulah tempat letaknya bagian yang mahakudus, atau mezbah untuk korban bakaran yang di halaman luar (2 Tawarikh 3:1). Bukit ini diduga termasuk bagian dari tempat pengirikan Arauna yang dibeli oleh Daud dengan harga 50 syikal perak (2 Samuel 24:24) atau 600 syikal-mas (I Tawarikh 21:25).

Dari bangunan Bait Suci Salomo tak ada yang tinggal di atas tanah, begitu juga tak ada didapati suatu bekas yang jelas daengan penggalian-penggalian yang dibiayai oleh Dana Penelitian Palestina (Palestine Exploration Fund). Agaknya pekerjaan meratakan bukit itu dulu dan pembangunan tembok penahan yang besar untuk halaman Bait Suci bangunan Herodes, menghancurkan tuntas gedung Bait Suci pertama.


b. Denah

Pasal-pasal Alkitab 1 Raja 6-7 dan 2 Tawarikh 3-4 pasti merupakan dasar dari kerangka atau gambar dasar Bait Suci Salomo. Keterangan-keterangan terperinci demikian belum mencakup tiap bagian, tidak seluruhnya dapat dimengerti, dan nampaknya tidak sepakat dalam beberapa hal (umpamanya 1 Raja 6:2 dan 16 dab), Ketidaksepakatan informasi demikian adalah karena adanya singgungan-singgungan di sana sini dan juga informasi tentang Bait Suci Yehezkiel, yang merupakan versi ; diperluas dari Bait Suci bangunan Salomo (Yehezkiel 40-43).

Image

Bait Suci itu sendiri merupakan gedung yang memanjang dari timur ke barat. Dapat diduga bahwa Bait Suci didirikan di atas suatu alas yang tinggi seperti Bait Suci Yehezkiel (bnd Yehezkiel 41:8). Mengenai lingkungan sekitarnya tidak ada ukuran-ukuran yang diberikan. Sekali lagi menurut rencana Yehezkiel, agaknya ada dua halamannya, satu di dalam dan satu di luar; pemikiran ini ditopang oleh 1 Raja 6:36; 7:12; 2 Raja 23:12; 2 Tawarikh 4:9.

Mezbah tembaga untuk korban bakaran ada di halaman dalam (1 Raj 8:22, 64; 9:25). Mezbah itu berbentuk segi empat dengan sisi 20 hasta dan tingginya 10 hasta (2 Tawarikh 4:1). Di antara mezbah tembaga ini dengan balai, ada bejana tembaga tempat air untuk pembersih pada setiap upacara ritual (1 Raja 7:23-26). Bejana besar ini, yang garis tengahnya 10 hasta, didukung oleh empat kelompok dari patung empat lembu tembaga, yang berdiri menghadap keempat mata angin. Bejana ini disingkirkan oleh raja Ahas (2 Raja 16:17).

Image


c. Ukuran Bait Suci

Dimensi dari Bait Allah

    * 1 Raja 6:2
    LAI TB, Rumah yang didirikan raja Salomo bagi TUHAN itu enam puluh hasta panjangnya dan dua puluh hasta lebarnya dan tiga puluhhasta tingginya.
    KJV, And the house which king Solomon built for the LORD, the length thereof was threescore cubits, and the breadth thereof twenty cubits, and the height thereof thirty cubits.
    Hebrew,
    וְהַבַּיִת אֲשֶׁר בָּנָה הַמֶּלֶךְ שְׁלֹמֹה לַֽיהוָה שִׁשִּֽׁים־אַמָּה אָרְכֹּו וְעֶשְׂרִים רָחְבֹּו וּשְׁלֹשִׁים אַמָּה קֹומָתֹֽו׃
    Translit interlinear, VEHABAYIT {dan Rumah} 'ASHER {yang} BANAH {dia telah mendirikan} HAMELEKH {raja} SHELOMOH {salomo} LAYEHOVAH (dibaca: L'Adonay, kepada TUHAN) SHISHIM {enampuluh} -'AMAH {hasta} 'AR'KO {panjangnya} VE'ES'RIM {dan dua puluh} RAKH'BO {lebarnya} USHELOSHIM {dan tiga puluh} 'AMAH {hasta} QOMATO {tingginya}

Tabernakel pertama dibangun oleh Musa. Ukuran tabernakel Musa adalah 30 hasta panjang dan 10 hasta lebar. Bait Allah Salomo 60 hasta x 20 hasta. Tepat 2x lipat ukuran tabernakel Musa.

Waktu Bait Suci Salomo ditahbiskan, Salomo berdiri di atas mimbar tembaga (2 Tawarikh 6:12 dab; Ibrani כִּיּוֹר - KIYOR, kata yang di salah satu tempat dipakai untuk 'bejana' Keluaran 30:18 dab: di sini barangkali yang dimaksud ialah 'kerangka tangga'), yang sejajar dengan seni patung Siria dan Mesir dan mungkin juga dengan seni patung Akad (lih W.F Albright. Archaeology and the Religion of Israel', 1953. hlm 152-154).

Ada jalan tangga dari halaman dalam ke balai Bait Suci (Ibrani, סֻלָּם - SULAM). Pada kiri-kanan pintu masuk ada dua soko-guru dengan kepala tiang (TBI. 'ujung", Ke1uaran 36:38) yang dihiasi secara megah luar biasa dan indah, Tujuannya belum dapat ditentukan; kedua sokoguru ini tidak termasuk bagian dari bangunan itu. Mungkin ada gerbang yang menutup jalan ini (bnd Yehezkiel 40:48).

Panjang balai 10 hasta dan lebarnya 20 hasta (mengenai panjangnya satu hasta). Tinggi balai itu dikatakan 120 hasta (2 Tawarikh 3:4). tapi hal ini tentu suatu kesilapan karena bagian gedung yang tinggal hanya 30 hasta tingginya. Di sebelah barat dari balai ini terdapat ruang besar tempat melaksanakan upacara-upacara biasa, 'Tempat kudus ' (lbrani הֵיכָל - HEYKAL, kata yang diturunkan dari bahasa Sumer "É.GAL", 'gedung besar') panjangnya 40 hasta, lebarnya 20 hasta dan tingginya 30 hasta, Bagian ini disekat dari balai oleh pintu kembar kayu saru, masing-masing dibuat dengan dua daun pintu. Kalimat yang mengatakan bahwa tiang-tiang pintu itu bersegi empat (Ibrani, מְזוּזֹות מֵאֵת רְבִעִית - MEZUZOT ME'ET REVI'IT, 1 Raja 6:33) sukar sekali diterangkan. Mungkin yang dimaksud adalah lebar gang yang adalah 5 hasta, yaitu seperempat dari lebar dinding penyekat.

Jendela-jendela yg rapat bidainya di dekat langit-langit, menerangi tempat kudus (I Raja 6:4). Di sinilah terdapat mezbah pedupaan atau mezbah pembakaran ukupan (Keluaran 30), meja untuk roti sajian dan kelima pasang kandil, bersama dengan alat-alat untuk korban-korban persembahan. Pintu-pintu kembar dari kayu saru yang menuju ke tempat mahakudus (Ibrani, דְּבִיר - DEVIR, 'tempat yg paling dalam') jarang dibuka, barangkali hanya bagi imam besar waktu upacara hari ray a pendamaian. Tiang-tiang pintu dan ambang atas dikatakan mempunyai ukuran seperlima (Ibrani, הָאַיִל מְזוּזֹות חֲמִשִׁית - HA'AYIL MEZUZOT KHAMISYIT, 1 Raja 6:31: TBI 'segi lima'). Seperti dalam hal hekhal, ini barangkali bisa diterangkan seperlima dari dinding penyekat, yaitu 4 hasta.

Tempat mahakudus merupakan kubus yang sempurna dengan sisi 20 hasta. Walaupun kita mengharapkan bahwa lantainya dibuat lebih tinggi dari hekhal, tak ada acuan untuk ini. Di dalamnya ada dua patung kayu berdampingan, tingginya 10 hasta. Dua dari sayap patung itu saling menyentuh di tengah-tengah di atas tabut perjanjian, dan sayap yang satu lagi dari setiap patung itu menyentuh dinding utara dan dinding selatan secara berurutan (I Raja 6:23-28). Di tempat mahakudus inilah Allah menampakkan kehadiranNya dengan awan (1 Raja 8:10 dab).

Tiap bilik dilapisi dengan kayu aras dan lantainya dilapisi dengan papan kayu saru atau kayu sanobar (lbrani בְּרוֹשׁ - BEROSY. Dinding-dinding dan pintu-pintu diukir dengan gambar-gambar bunga, pohon korma (I Raja 6:29) dan kerub-kerub serta disalut dengan emas. Tidak ada batu kelihatan (1 Raja 6:18).

Dinding luar tempat mahakudus dan tempat kudus terbuat dari dua bagian yang tebalnya 1 hasta. Gunanya ialah menopang balok-balok penahan untuk tiga tingkat bilik yang kecil di sekeliling dinding itu. Jadi bilik-bilik di lantai dasar, lebarnya 5 hasta, yg di atasnya 6 hasta, dan yg paling atas 7 hasta. Suatu pintu di sebelah selatan merupakan jalan masuk ke suatu tangga melingkar menuju ke lantai-lantai atas. Bilik-bilik ini menjadi tempat penyimpanan berbagai barang persediaan dan pakaian-pakaian jabatan, barangkali juga tempat penginapan bagi imam-imam yang bertugas, dan tempat penyimpanan uang persembahan dan barang-barang, yang datang dari orang-orang yang beribadah.

Ada ahli yang menekankan bahwa istana raja dekat ke Bait Suci, dan mengambil kesimpulan bahwa Bait Suci itu ialah "Tempat ibadah raja'. Kalaupun disetujui adanya hubungan seperti itu (yang ditekankan oleh jalan yg menghubungkan kedua gedung itu, 2 Raja 16: 18), tapi perlu diingat, bahwa memang layaklah bagi raja, sebagai wakil YHVH untuk tinggal dekat rumah Allah; masuk ke Bait Suci tidak dibatasi bagi raja-raja Israel.

Salomo menggaji seorang Tirus untuk mengawasi pembangunan Bait Sud dan mengerahkan tukang-tukang orang Fenisia (I Raja 5:10,18; 7:13-14). Justru tidaklah mengherankan jika ada kesamaan denah Bait Suci dan dekorasinya dengan karya-karya kerajinan tangan Fenisia atau Kanaan yang masih tersimpan, Denah dasarnya sangat serupa dengan denah dasar kuil kecil dari abad 9 sM yang digali di Tel Tainat di Sungai Orontes, Denah ini menunjukkan tiga bilik, sebuah mezbah di tempat yang paling dalam dan dua soko-guru di balai, tapi sokoguru ini menopang atapnya (lihat R.C Haines, Excavations in the Plain of Antioch, 2,1971). Di Hazor ada satu kuil yang berasal dari Zaman Perunggu Akhir, mempunyai tiga bagian juga, dan dibangun dengan kayu di antara lapis-lapis batu (Yadin, Hazar, 1972, hlm 89-91; bnd I Raja 5:18; 6:36). Banyak lempeng gading berukir (berasal dari dinding-dinding dan peralatan istana-istana) yang ditemukan di seluruh Asia Barat Kuno, adalah hasil kerja peng-rajin Fenisia, dan sering disertai tema-tema Mesir. Di antara hiasan paling umum ialah bunga, pohon korma dan sefinks-sefinks yang bersayap, dan hal ini pasti dapat dibandingkan dengan ukiran-ukiran di Bait Suci. Seperti pada pelapisan Bait Suci, ukiran-ukiran ini disaluti dengan emas, dan ditatah dengan batu-batu berwarna,


d. Dalam kurun sejarah yang kemudian

Kuil kuno umumnya merupakan rumah perbendaharaan negeri, yang dikosongkan waktu membayar upeti, dan dipe-nuhi dengan barang jarahan sesuai dengan keperkasaan negeri itu. Jika, karena suatu alasan seorang penguasa kurang memperhatikan kuilnya, ia akan kehilangan pendapatan dan akan cepat runtuh (bnd 2 Raja 12:4-15).

Bait Suci Salomo juga tidak terkecuali. Harta-harta yang dikumpulkannya di dalam Bait Suci, waktu pemerintahan anaknya, Rehabeam, dijarah oleh Sisak raja Mesir (I Raja 14:26). Raja-raja yang kemudian, termasuk raja Hizkia, yg mcnghiasi Bait Suci (2 Raja 18: 15 dab), menggunakan harta benda Bait Suci untuk membayar sekutu-sekutunya (Asa, I Raja 15: 18) atau untuk membayar upeti dan menyuap penyerbu (Ahas, 2 Raj 16:8). Raja-raja penyembah berhala menambahkan lagi peralatan dari kuil Kanaan, termasuk lambang dewa-dewa kafir (2 Raj 21:4: 23:1-12), sedang Ahas memelopori pemberlakuan jenis mezbah Asyur, dan memindahkan bejana pernbasuhan, sebagai tanda ketaklukannya kepada Tiglat-Pileser III (2 Raja 16: 10-17). Menjelang zaman Yosia (kr 640 sM), yaitu 3 abad sesudah Bait Suci didirikan, keadaan Bait Suci itu menuntut pemugaran menyeluruh, dan dananya harus datang dari sumbangan orang-orang yg beribadah (2 Raja 22:4). Pada tahun 587 harta benda Bait Suci dirampas oleh Nebukadnezar (2 Raja 25:9, 13-17 Kendati Bait Suci sudah dihancurkan, orang-orang masih berdatangan di sana untuk mempersembahkan korban (Yeremia 41:5).


IV. Bait Suci Kedua (Zaman Kembalinya dari Pembuangan Babel)

Orang Israel yg berada di pembuangan dihibur dalam duka-cita mereka (Mazmur 137) oleh penglihatan akan Bait Suci baru, yang diberikan kepada nabi Yehezkiel (Yehezkiel 40-41. ± 571 sM). Perincian mengenai Bait Suci ini lebih banyak diberikan ketimbang Bait Suci Salomo, walaupun Bait Suci ini belum didirikan. Gedungnya sendiri tidak seberapa berbeda, kecuali dalam ukuran-ukurannya (balai 20 hasta panjangnya, dan 12 hasta lebarnya dan 40 hasta panjangnya; tempat mahakudus sisinya 20 hasta), Dinding-dindingnya dilapisi dan diukir dengan gambar-gambar pohon korma dan kerub. Gedung itu didirikan di atas suatu alas yg tinggi: dan ke situ orang naik tangga, jumlah anak tangganya 10. Di kiri kanan tangga ini ada dua sokoguru tembaga. Tiga baris bilik mengelilingi tempat mahakudus dan tempat kudus. Penglihatan Yehezkiel memberi keterangan tentang lingkungan sekitarnya, sesuatu yang alpa dalam informasi pertama tentang Bait Suci. Sebidang tanah, 500 hasta persegi, ditutup oleh suatu tembok, yang ditembus oleh hanya satu pintu gerbang ditiap ternbok, di utara, timur, selatan dan barat. Ada 3 lagi gerbang di hadapan yang pertama, menuju ke halaman dalam. Di situ ada mezbah untuk korban-korban di hadapan tempat kudus. Semua gerbang ini dilengkapi dengan sarana yang kokoh untuk mencegah masuknya orang non-Israel. Ada beberapa rumah di halaman Bait Suci itu, gunanya untuk tempat menyimpan barang-barang dan untuk dipakai oleh para imam.

Pembangunan Bait Suci kedua, Bait ini dibangun kembali selepas kembali dari pembuangan dari Babel. Konstruksi Bait baru dimulai tahun 535 sM. Pembangunannya selesai pada 12 Maret 515 sM. Seperti yang dijelaskan dalam Kitab Ezra, pembangunan kembali Bait itu disusun oleh Koresy yang Agung dan disahkan oleh Darius yang Agung. Kitab Nehemia mengungkapkan kehidupan bangsa Israel setelah bebas dari Babel menuju ke tanah perjanjian di tanah Kanaan. Di bawah pimpinan Nehemia, bangsa Israel berhasil membangun kembali tata agama dan politik, membangun tembok yang mengelilingi Yerusalem dan mengadakan upacara pembaruan perjanjian antara umat Israel dan Allah Israel. Bukan hanya itu saja, Raja Koresy yang Agung juga memberikan dana untuk membangun kembali Bait Suci di Yerusalem. Kepulangan kembali dan perbaikan ini dilaksanakan secara bertahap, saling terjalin dan terarah. Bait Suci berdiri di tengah-tengah kota Yerusalem dan di sekitarnya dikelilingi oleh tembok kota Yerusalem.
Pada tahun 168 sM Antiokhus Epifanes merampok dan menajiskannya dengan membangun sebuah altar bagi dewa Zeus Olimpias, serta mempersembahkan kurban binatang Babi baginya. Ini sangat menyakitkan hati orang-orang Yahudi. Tiga tahun kemudian Yudas Makabe membersihkan dan memperbaikinya kembali. Peristiwa ini dikenang dengan "Hari Raya Hanukkah" (2 Makabe 10:5-7) dimana dalam PB, Tuhan Yesus pun dicatat turut merayakan Hari Raya ini (Yohanes 10:22-23). Secara bangunan, bangunan Bait Suci ini masih berdiri tegak ketika Pompeius mengalahkan Yerusalem pada tahun 63 sM, dan Marcus Licinius Crassus merampok isinya pada tahun 54 sM. Kemudian Herodes memperbaikinya kembali untuk ibadah orang-orang Yahudi.

Usia Bait Suci ini hampir 500 tahun, lebih lama dari usia Bait Suci pertama maupun dari Bait Suci zaman Herodes. Tapi pengetahuan kita tentang Bait Suci kedua ini hanya samar samar dari beberapa acuan yang kebetulan ada. Orang-orang buangan yang kembali ke tanah Israel (± 537 sM) membawa kembali alat-alat yg dulu dijarah oleh Nebukadezar, dan surat kuasa dari Koresy untuk membangun Bait Suci kembali. Agaknya lahan tempat letak Bait Suci terdalulu dibersihkan dari segala reruntuhan, di situlah didirikan sebuah mezbah dan pembangunan dasar bangunan dimulai (Ezra 1; 3:2-3,8-10).

Sesudah pada akhirnya Bait Suci itu selesai dibangun, panjangnya 60 hasta dan tingginya 60 hasta, tapi dasarnya sendiri pun menunjukkan, bahwa Bait Suci Salomo lebih unggul dari Bait Suci ini (Ezra 3:12). Sekeliling tempat kudus dan tempat mahakudus ada beberapa gudang dan tempat tempat para imam. Dari antara merekalah Tobia, orang Amon, diusir oleh Nehemia (Nehemia 13:4-9). I Makabe 1:21: 4:49- 51 merupakan sumber beberapa keterangan tentang peralatan Bait itu. Tabut perjanjian yang telah hilang pada waktu pembuangan, sejak itu tak pernah dijumpai kembali atau diganti. Sebagai pengganti kesepuluh kandil dari zaman Salomo, ditaruhlah pegangan lilin yang bercabang tujuh di tempat kudus, bersama dengan meja untuk roti sajian dan mezbah ukupan. Semua yang terakhir ini dibawa oleh Antiokhus IV Epifanes, raja Siria, keturunan Seleukus sebagai jarahan (175-163 sM), yang mengakibatkan pembinasaan yang keji (yaitu penempatan patung kafir) pada 15 Desember 167 sM (I Makabe 1:54). Golongan Makabe yang pada akhirnya menang, menyucikan Bait Suci dari kenajisan ini dan mengganti peralatan itu pada akhir tahun 164 sM (1 Makabe 4:36-59). Mereka mengubah juga daerah tertutup itu menjadi benteng yang begitu kuat, sehingga dapat bertahan terhadap pengepungan Pompius selama 3 bulan (tahun 63 sM).



V. BAIT SUCI KE TIGA: Bait Suci bangunan Herodes

Pembangunan Bait Suci zaman Herodes yang dimulai pada awal tahun 19 sM, lebih merupakan suatu upaya untuk memperdamaikan orang Yahudi dengan raja Idumea, raja mereka, ketimbang memuliakan Allah. Selama pembangunan bait itu berjalan, penjagaan sangat ketat, supaya orang menghormati daerah suci itu, malahan 1.000 orang imam dilatih menjadi tukang khusus untuk membangun tempat kudus dan mahakudus. Walaupun bangunan pokok sudah selesai dalam 10 tahun (kr 9 sM), tapi pembangunan itu berjalan terus sampai tahun 64 M.

Sebagai pondasi untuk gedung Bait Suci dan untuk ruangan tempat berkumpul, diratakanlah sebidang tanah yang ± 450m panjangnya dari utara ke selatan, dan ± 300m lebarnya dari timur ke barat. Beberapa bagian permukaan yg berbatu-batu dari laban bukit itu dilinggis, tapi sebagian besar ditimbun dengan puing-puing, lalu seluruh pertapakan dasar itu ditutup dengan tembok terdiri dari susunan batu-batu besar (biasanya ± 1 m tingginya dan sampai 5 m panjangnya; bnd Markus 13:1). Di penjuru sebelah tenggara, dari mana bisa memandang ke lembah Kidron, berada halaman dalam ± 50 m di atas lembah itu. Barangkali sandaran dinding yang di atas penjuru ini ialah bubungan Bait Suci (Matius 4:5). Bagian-bagian dari tembok ini masih berdiri sekarang di sana.

Sebuah pintu gerbang menembus tembok utara (namanya Gerbang Tadi), tapi kelihatannya tak pernah dipakai, dan satu menembus tembok yang di timur di bawah Pintu Gerbang Emas sekarang. Sisa-sisa dari kedua Pintu Gerbang Herodes di sebelah selatan, masih tetap ada dan nampak di bawah Mesjid el-Aqsa. Ada jalan-jalan lereng ke atas dari pintu-pintu gerbang ini ke tingkat halaman Bait Suci. Empat pintu gerbang menghadap ke kota di sebelah barat. Orang bisa mendekati gerbang-gerbang ini melalui jembatan layang melalui lembah Tiropuon di Yerusalem. Di penjuru baratlaut, daerah tertutup ini, bagian terluas denahnya disita oleh benteng Antonia. Di sinilah para wali negeri tinggaljika mereka di Yerusalem, dan tentara pendudukannya selalu siaga untuk mengamankan tiap huru-hara bila timbul di wilayah Bait Suci (bnd Lukas 13:1; Kisah 21:31-35). Jubah-jubah imam besar disimpan di sana sebagai tanda kepatuhan.

Halaman luar Bait Suci dikelilingi oleh tiang-tiang yang berdiri di pelataran bagian dalam. Menurut keterangan Yosefus (Ant. 15:410-416), di balai selatan ada 4 baris tiang dan disebut Balai Raja. Di tiap gang pada sisi-sisi lainnya ada 2 baris tiang. Serambi Salomo melintang di sebelah timur (Yohanes 10:23; Kisah 3:11; 5:12). Di antara tiang-tiang inilah dilangsungkan sekolah ahli Taurat dan perdebatan-perdebatannya (bnd Markus 11:27; Lukas 2:46; 19:47), dan di situlah berjejer meja para penukar uang dan tempat-tempat pedagang (Lukas 19:45-46: Yohanes 2:14-16). Bagian dalam sedikit lebih tinggi dari pelataran tempat berkumpul para pengunjung dari bangsa-bangsa lain, dan dikelilingi oleh birai. Peringatan-peringatan keras dalam bahasa Yunani dan Latin mengumumkan, bahwa tidak ada pertanggungjawahan mengenai kematian seseorang non-Yahudi bila mencoba memasuki bagian dalam. Dua di antara tulisan ukir ini telah ditemukan. Empat pintu gerbang menjadi jalan masuk di sebelah utara dan selatan dan satu di sebelah timur. Daun pintu pada yang terakhir ini terbuat dari perunggu hasil pengrajin dari Korintus, dan mungkin inilah Gerbang Indah yang disebut dalam Kisah 3:2.

Di halaman pertama bagian dalam (Halaman Perempuan) terdapat kas persembahan untuk biaya upacara kebaktian (Markus 12:41-44). Laki-laki diizinkan memasuki Halaman Israel, yang lebih tinggi dari Halaman Perempuan, dan pada waktu Hari Raya Pondok Daun boleh memasuki Halaman paling dalam (yaitu Halaman para Imam) untuk bersama-sama mengelilingi mezbah. Mezbah ini dibuat dari batu yg tidak dipahat. 22 hasta jauhnya dari balai (bnd Matius 23:25).

Denah bangunan induk Bait Suci itu meniru denah Bait Suci Salomo. Balainya 100 hasta lebarya dan 100 hasta tingginya. Satu pintu yang 20 hasta lebarnya dan 40 hasta tingginya menjadi jalan masuk, dan pintu yang setengah dari ukuran itu menuju ke tempat kudus yang panjangnya 40 hasta dan lebarnya 20 hasta.

Sehelai tirai menyekat tempat kudus dari tempat mahakudus (tabir. Matius 27:5l; Markus 15:38: bnd 2 Tawarikh 3:14). Lantai tempat mahakudus persegi empat, sisinya 20 hasta dan tingginya 40 hasta, sama dengan ternpat kudus. Lalu di atas tempat kudus dan tempat mahakudus menjulanglah ke atas ruangan kosong setinggi balai, yaitu 100 hasta, dan dengan demikian atap Bait Suei menjadi rata. Gedung tingkat tiga mengelilingi sisi utara, selatan dan barat setinggi 40 hasta. Paku-paku emas ditancapkan ke atap Bait Suci untuk mencegah burung-burung hinggap di sana.

Bangunan megah itu yang dibuat dari batu putih dan emas, baru saja selesai (64 M) sebelum dihancurkan oleh tentara Roma (70 M). Pegangan lilin yang dari emas, meja untuk roti sajian dan barang-barang lain dibawa ke Roma sebagai tanda kemenangan: gambarannya diukir pada Lengkungan Titus di situ.

    Image

Bandingkan dengan gambar berikut:

    Image

Dan denah ini:

    Image


Museum Israel: Model Bait Suci Ketiga. Yaitu Bangunan Bait Allah yang telah dibangun kembali (direnovasi) oleh raja Herodes:

    Image

KEPUSTAKAAN.
Uraian ringkas yg paling baik ialah buku A Parrot, The Temple of Jerusalem. 1957, disertai kepustakaan yang agak lengkap.
Tentang penelitian terperinci lihat L.H Vincent, Jerusalem de l' Ancien Testament, 1954;
J Simons, Jerusalem in the Old Testament, 1952;
T.A Busink, Der Tempel von Jerusalem, 1970.
Mengenai model-model dari Bait Suci Salomo, lih G.E Wright, Biblical Archaeologist 18, 1955, hlm 41-44.

Artikel terkait:
a. Bait Suci, di http://www.sarapanpagi.org/latar-belaka ... .html#p703

Pembangunan Bait Suci Ketiga (?) pembangunan-bait-suci-ketiga-vt6541.html

User avatar
 
Posts: 14905
Joined: Fri Jun 09, 2006 5:20 pm

Re: BAIT ALLAH - BAIT SUCI

Post by BP » Fri Oct 14, 2011 9:48 pm

VI. 'Bait Suci dalam PB


Dua kata Yunani yaitu ιερον - hieron dan ναος – naos. diterjemahkan 'Bait Suci '. Kata pertama menunjuk kepada kumpulan gedung-gedung yang seluruhnya membentuk Bait Suci yang di Yerusalem. Kata kedua khusus menunjuk ke tempat kudus yang ada di dalamnya. Para penafsir Alkitab biasanya memberi perhatian kepada kenyataan, bahwa kata yang lebih disukai oleh para penulis PB untuk menggambarkan gereja sebagai Bait Suci Allah, ialah naos. Tapi pemakaian naos dalam Matius 27:5 dan Yohanes 2:20 membatasi seseorang supaya jangan terlalu mementingkan kenyataan tadi. Dalam hal Matius 27:5 istilah naos itu sudah hampir pasti harus diartikan dalam pengertian hieron. Kalau tidak, kita akan menghadapi kesukaran yang pelik untuk menerangkan, bagaimana Yudas bisa menyusup masuk sampai ke daerah dalam. yang tetap tertutup bagi semua orang, kecuali para imam. Mengenai pernyataan orang-orang Yahudi dalam Yohanes 2:20. bahwa untuk membangun naos itu diperlukan 46 tahun, tak mungkin hanya tempat kudus itu yang dimaksud. Pemakaian naos dengan pengertian yang sama dengan hieron terdapat juga da¬lam Herodotus (2:170) dan Yosefus (BJ 5:207-211).

Mengenai pemakaian harfiah kata 'Bait Suci' dalam PB. bnd 'rumah ' οικος – ioikos, dan 'tempat' (τοπος - topos).

Mengenai gambaran Bait Suci di Yerusalem pada zaman Tuhan Yesus, lihat bagian V di atas. Pemakaian 'Bait Suci' secara kiasan harus dibandingkan dengan pemakaian 'rumah '. 'bangunan ' (οικοδομη – oikodomē), 'kemah' (σκηνη – skēnē), 'tempat-tinggal' (οικητηριον – oikētērion).

Image
Image

a. 'Bait Suci' dalam Kitab-kitab lnjil

Sikap Yesus terhadap Bait Suci yang di Yerusalem mengandung dua sisi yang bertentangan, Pada satu pihak, Yesus sangat menghormatinya; tapi pada pihak lain Ia menganggapnya tidak begitu penting. Maka, Ia menyebut Bait Suci 'Rumah Allah' (Matius 12:4; bnd Yohanes 2:16). Ia mengajarkan bahwa segala sesuatu yang ada di dalamnya, kudus karena dikuduskan oleh Allah yang diam di dalamnya (Matius 23:17,21). Gairah terhadap Rumah BapakNya mendorong Dia untuk menyucikannya (Yohanes 2:17), dan kepriharinan-Nya akan hukuman yang mengancam kota suci Yerusalem mendorong Dia menangis (Lukas 19:41 dab). Berlawanan dengan itu ialah ayat-ayat di mana Yesus menurunkan martabat Bait Suci ke kedudukan yang rendah. Dia lebih akbar dari Bait Suci (Matius 12:6). Bait Suci telah dipakai menjadi alat penutup bagi kegersangan rohani Israel (Markus 11:12-26 dengan pasal-pasal sejajar). Bait itu segera akan binasa, sebab kenajisan yang mengerikan akan membuatnya tidak layak untuk tetap ada (Markus 13: 1 dab, 14 dab). Lihat juga Marku 14:57 dab; 15:29 dab dan pasal-pasal sejajar. Tapi sikap yang berbeda-beda ini bukan1ah tanpa alasan.

Pada awal pelayanan-Nya, Yesus berbicara kepada orang Yahudi dan memanggil seiuruh Israel supaya bertobat. Walaupun Israel melancarkan perlawanan, kita lihat Yesus menghimbau Yerusalem (Markus 11: 1 dab dan pasal-pasal sejajar). Bait Suci itu disucikan dengan maksud memperbaharui orde yang ada (11:15 dab dan pasal-pasal sejajar). Tapi jalinan pikiran ke-Mesias-an yang ada da1am tindakan ini (Maleakhi 3:1 dab; bandingkan Psalms of Solomon 17:32 dab; Markus 11:27 dab) malahan makin menimbu1kan permusuhan yang lebih besar di pihak para pemimpin agama, dan Yudaisme, yang tak putus-putusnya bertegar hati dan tak mau diperbaharui, akhirnya dihukum sebagai tidak layak menerima kehadiran ilahi (Markus 12:1-12).

Jadi Yesus yg mula-mula menghormati Bait Suci, akhirnya mengumumkan bahwa, karena Israel menolak Dia dan membunuh-Nya, itu akan bermuara pada keruntuhan Bait Suci itu sendiri. Maka tuduhan yg dilontarkan pada waktu peradilan dengan mengurip ucapan Yesus, 'Aku akan merubuhkan Bait Suci buatan rangan manusia ini dan dalam riga hari akan Kudirikan yang lain, yang bukan buatan tangan manusia' (Markus 14:58: bnd 15:29). Merupakan kata-kata akhir yang tepat dengan himbauan Tuhan Yesus kepada umat Yahudi.

Tapi Markus mempertanggungkan ungkapan ini kepada saksi-saksi palsu, dan di mana letaknya kepalsuan dari kesaksian itu, tetap tinggal dugaan di tengah-tengah para ahli. Barangkali yang paling bijaksana ialah, supaya tuduhan ini dimengerti sebagai suatu tindakan yang lihai, yang membaurkan praucapan Tuhan Yesus, bahwa Bait Suci Yerusalem akan dimusnahkan (Markus 13:2 dan pasal-pasal sejajar) dengan ucapan bahwa Anak Manusia akan dibunuh dan bangkit kembali pada hari yang ketiga (Markus 8:31; 9:31; 10:34 dan pasal-pasal sejajar). Artinya, kepa1suan itu terletak dalam kesa1ahan menalar sesuatu yang sebenarnya diajarkan oleh Yesus. Satu alasan mengapa Markus tidak berusaha untuk memperbaiki salah ungkapan itu, barangka1i disebabkan oleh kenyataan bahwa tuduhan itu memang benar dengan arti yang lebih dalam dari apa yang ada dalam benak saksi-saksi itu. Memang ternyata bahwa kematian Yesus mengakibatkan Bait Suci Yerusalem diganti, dan kebangkitan-Nya menempatkan yang lain sebagai gantinya. Bait Suci baru ialah gereja akhir zaman, milik Yesus, Mesias itu (Matius 18:20; bnd Yohanes 14:23). Karena itu Lukas dan Yohanes tidak menyinggung para saksi palsu ini, karena tatka1a Injil mereka ditulis, mereka lihat bahwa tuduhan itu tidak berdasar lagi.


b. 'Bait Suci' dalam Kisah Para Rasul

Suatu kurun waktu harus berlalu dulu sebe1um cabang-cabang pekerjaan Mesias kentara seutuhnya, dan dalam Kis kita lihat para rasul terus beribadah di Bait Suci Yerusalem (Kisah 2:46; 3:1 dab; 5:12,20 dab; bnd Lukas 24:53). Kelihatannya, golongan Yahudi-Helenistik yang diwakili oleh Stefanus, adalah yang pertama menyadari, bahwa percaya kepada Yesus sebagai Mesias yang dijanjikan, berarti menghapus tata hidup yang dilambangkan oleh Bait Suci Yerusa1em (Kisah 6:11 dab). Justru pembelaan Stefanus menjadi suatu serangan terhadap Bait Suci, atau lebih tepat, terhadap sikap hati, yang ditimbu1kan oleh Bait Suci (Kisah 7). Beberapa ahli tafsir berpendapat, bahwa dalam penolakan Stefanus akan Bait Suci ini terdapat suatu acuan tentang Bait Suci baru yang tidak dibuat oleh tangan manusia; tapi ini agak tidak pasti. Dasar yang lebih teguh ialah Kisah 15:13-18. Arti pertama dari 'Pondok Daud' dalam Amos 9:11 ia1ah tentang keturunan raja (atau kerajaan) Daud, tapi pemakaian ayat PL ini dalam eskatologi Kaum Perjanjian yang di Qumran untuk menopang pikiran baru mereka mengenai suatu bait suci rohani (CDC 3:9), mengizinkan kita untuk melihat di sini suatu bayangan dari ajaran tentang gereja sebagai Bait Suci Allah yg baru, yg begitu jelas dalam Surat-surat Kiriman.


c. 'Bait Suci' dalam Surat-surat Kiriman

Ajaran tentang gereja sebagai realisasi Bait Suci Mesianik yang terkandung dalam eskato1ogi PL dan eskatologi antar perjanjian sangat menonjol dalam tulisan-tulisan Paulus. Lih I Korintus 3:16-17; 6:19; 2 Korintus 6:16-7:1; Efesus 2:19-22. Keterkaitannya dengan nubuat secara khas sangat kuat dalam 2 Korintus 6:16 dab; di sini dikutip dua bagian PL (Imamat 26:12; Yehezkiel 37:27), yang sudah biasa diterapkan dalam eskato1ogi Yahudi kepada Bait Suci zaman Mesias (Yobel 1:17). Sifat khas dari sosok Bait Suci dalam I dan 2 Korintus ia1ah pengenaannya yang bersifat mengingatkan dan menasihati.

Karena orang Kristen adalah realisasi dari pengharapan yang sudah lama diidam-idamkan sebagai Bait Suci yang mulia, maka mereka sepatutnyalah hidup kudus (2 Korintus 7:1; bnd I Korintus 6:18 dab). Justru kesatuan hati mempersatukan mereka, Dan karena Allah esa, maka hanya satu tempat menjadi tempar tinggal-Nya. Perpecahan berarti menajiskan Bait Suci, dan patut mendapat hukuman maut yang sama ngerinya (I Korintus 3:5-17). Dalam Efesus sosok Bait Suci dipakai demi kepentingan ajaran kepercayaan.

Dalam pemikiran penulis, silat utama gereja ialah tidak membedakan ras, Bahasa kalimat 2:19-22 menjelaskan, bahwa rasul Paulus secara bebas meminjam harapan PL akan pengumpulan Israel dan semua bangsa lain di dalam Bait Suci eskatologis yang di Yerusalem. Umpamanya kata-kata 'jauh' dan 'dekat' dalam ayat 13 dan 17 (bnd Yesaya 57:19; Daniel 9:7) merupakan terminus technicus (istilah khas) untuk orang kafir dan orang Yahudi (Numbers Rabbah 8:4). Begitu juga kata 'damai sejahrtera' dalam ayat 14 dan 17 merujuk kepada damai sejahtera akhir zaman yang harus berlaku paling mencolok, bilamana Israel dan bangsa-bangsa dipersatukan dalam ibadah yang satu di Gunung Sion (Yesaya 2:2 dab; Mikha 4:1 dab; Henokh 90:29 dab).

Memang Paulus tanpa diragukan memandang hasil penginjilannya di tengah-tengah orang kafir, sebagai penggenapan dari agama dan pengharapan Yahudi dalam pengungkapannya yang seluas-Juasnya. Pengharapan kuno tentang umat manusia dipersatukan kembali, dirohanikannya. Ia menggambarkan orang Yahudi dan orang kafir sebagai kedua din-ding dari bangunan yg satu, yg dipersatukan oleh Mesias dan beralas pada Mesias, yaitu batu penjuru paling utama (Efesus 2:19-22). Kalimat yang berkata bahwa bangunan itu 'tumbuh' (ayat 21) (αὐξάνω - auxanō) menjadi 'bait Allah', memperkenalkan gambaran yang lain, yaitu gambaran tubuh manusia, dan membaurkankeduagambaran itu. 'Bait' dan 'tubuh ' adalah dua istilah ide gereja yg hampir searti. Perhatikanlah, bahwa kedua ide ini dipakai berdampingan dalam Efesus 4:12,16.

Hal-hal yang sejajar dengan penggunaan kiasan seperti dilakukan oleh Paulus, yang dapat ditemukan dalam 1 dan 2 Korintus, sudah berulang-ulang dicari dalam tulisan-tulisan Filo dan golongan Stoa, dimana perseorangan yang benar disebut 'bait'. Tapi tindakan itu hampir tak ada gunanya. Memang yang dimaksud oleh I Korintus 6: 19-20 ialah perseorangan, tapi hanya sebagai anggota masyarakat, yang bila dipersatukan merupakan bait Allah. Fil0 dan para humanis Yunani-Roma merohanikan kata 'bait' demi antropologi, sedangkan Paulus terpusat pada eklesiologi dan eskatologi, dan memberi perhatian hanya sedikit sekali terhadap antropologi. Jika seseorang membutuhkan perbandingan, dapat memeriksanya dengan lebih teliti dalam naskah Perjanjian di Qumran (CDC 5:6; 8:4-10; 9:56).

Mengenai 'bait suci' dalam Surat-surat Paulus bnd 'rumah' dalam I Petrus 2:4-10; di sini jelas sekali bahwa singgungan yg begitu banyak dalam PB tentang hidup Kristen yg bersifat mengorbankan dan beriman, berasa1 dari pengertian gereja sebagai tempat kudus Allah. Lihat juga 'rumah' dalam Ibrani 3:1-6.


d. 'Bait Suci' dalam Surat Ibrani dan Wahyu

Ide tentang Bait Suci sorgawi, yang lazim di antara masyarakat Semit, dan yg membantu menopang pengharapan Yahudi tatkala kebutuhan-kebutuhan yang mendesak pada zaman antar-perjanjian, memperlihatkan bahwa Bait Suci Yerusalem kapan pun tak kunjung menjadi metropolis dunia, dianut oleh orang-orang Kristen perdana. Hal demikian disinggung dalam Yohanes 1:51; 14:2 dab; Galatia 4:21 dab; dan mungkin dalam Filipi 3:20. Kalimat, 'Allah telah menyediakan suatu tempat kediaman di sorga bagi kita', yang terdapat dalam 2 Korintus 5:1-5, bagian yang sudah terkenal sukarnya itu, mungkin juga ada hubungannya dengan ide tadi. Tentu pengertian ini paling banyak diuraikan da1am Surat Ibrani dan Wahyu.

Menurut penulis Ibrani, tempat kudus yang di sorga ialah contoh (τύπος - tupos), artinya yang asli (bnd Keluaran 25:8 dab), dan yang dipakai di bumi oleh umat Yahudi ialah suatu 'gambaran dan bayangan' (Ibrani 8:5). Maka tempat kudus sorgawi ialah ternpat kudus yang sebenarnya (Ibrani 9:24). Hal itu menjadi milik dari umat PB (Ibrani 6: 19-20). Lagipula, kenyataan bahwa Mesias, Imam Besar, memasuki tempat kudus ini, berarti kita walaupun masih berada di bumi ini, sudah turut dalam ibadah itu (10:19 dab; 12:22 dab).

Apakah Bait Suci ini? Penulis menyediakan kunci untuk memahaminya waktu dia berkata, bahwa tempat kudus sorgawi ditahirkan (9:23), artinya dibuat sedia untuk dipakai (bnd Bilangan 7:1). Jemaat anak-anak sulung (Ibrani 12:23), artinya. gereja sudah menang. dan itulah Bait Suci sorgawi.
Bait Suci sorgawi dalam Wahyu ialah bagian dari rencana pcngrohanian yg dilakukan oleh penulis. Per1u juga diperhatikan Gunung Sion sorgawi (14:1; 21:10) dan Yerusalem baru (3:12; 21:2 dab). Dalam kenyataannya yang ditunjukkan kepada nabi yang di Patmos ialah dua Bait Suci, satu yang di sorga dan yang satu lagi di bumi. Yang terakhir ini1ah yang dimaksud dalam 11:1 dab. Gereja Kristen yang teguh-ulet kendati menghadapi bermacam kendala, digambarkan dengan samaran Bait Suci Yerusalem, atau lebih tepat dengan samaran tempat kudus dalam Bait Suci Yerusalem, sebab halaman muka, yaitu golongan yang suam-suam yang ada di pinggir gereja, dikucilkan dari patok ukuran. Gambaran itu sedikit menyerupai Zakharia 2:5, dan kelihatannya artinya sama dengan orang yg 144.000 yg dimeteraikan dalam 7:1-8. Yang diukur itu, atau yang dihitung, ialah orang pilihan yang dilindungi Allah.

Pengrohanian sejajar je1as ada dalam penglihatan penulis tentang Bait Suci yang di sorga. Di puncak bukit Sion yang dilihatnya bukanlah suatu bangunan yang sangat indah, tapi kumpulan orang-orang yang sudah ditebus (14:1; bnd 13:6). Bahwa Yohanes bermaksud supaya pembacanya memandang kumpulan orang-orang martir sebagai pengganti Bait Suci, sudah disinggung dalam 3:12, 'Barangsiapa yang menang, ia akan Ku-jadikan sokoguru di dalam Bait Suci AllahKu.' Maka Bait Suci sorgawi 'tumbuh", seperti bait padanannya yang ada di bumi (lihat di atas Efesus 2:21 dab), sesudah tiap orang yang setia memeteraikan kesaksiannya dengan meterai martir. Akhirnya bangunan itu akan menjadi lengkap seutuhnya, bila jumlah yang sudah ditetapkan dari orang-orang pilihan sudah genap (6:11). Dari Bait Suci yang terdiri dari insan-insan hidup inilah dicurahkan Allah hukuman¬Nya kepada bangsa-bangsa yg tidak mau bertobat (11:19; 14:15 dab; 15:5-16:1), tepat seperti Dia pada suatu kali telah menentukan nasib bangsa-bangsa dari Bait Suci Yerusalem (Yesaya 66:6; Mikha 1:2; Habakuk 2:20).

Di Yerusalem baru tak ada Bait Suci (21:22). Dalam Kitab seperti Wahyu, yang begitu ketat mengikuti gambaran-gambaran dan pola-pola pikiran tradisional, gambaran Yerusalem tanpa Bait Suci benar-benar suatu hal yg baru. Pernyataan Yohanes bahwa dia 'tidak melihat Bait Suci di dalamnya, sudah diterima dengan pcngertian bahwa seluruh kota itu merupakan satu Bait Suci: perhatikanlah bahwa kota itu berbentuk kubus (21:16), seperti tempat mahakudus di Bait Suci Salomo (1 Raja 6:20). Tapi bukan itu yang dikatakan Yohanes. Dia menyatakan dengan sederhana bahwa Allah dan Anak Domba itulah Bait Suci. Apa yang sangat mungkin dimaksudkannya ialah, bahwa pengganti Bait Suci adalah Allah dan AnakNya.

Memang agaknya inilah yang menjadi kesimpulan luhur, dan kearah itulah pembaca dipersiapkan oleh penulis. Pertama-tama diumumkannya secara dramatis bahwa Bait Suci sorgawi sudah dibuka dan isinya terbentang bagi mata manusia (11: 19). Kemudian ditunjukkanlah isyarat bahwa tempat berdiam Allah tak lain tak bukan ialah Allah sendiri (21:3; perhatikanlah permainan kata tentang skênê dan skênôsei). Akhirnya diungkapkannya secara terang-terangar bahwa Bait Suci ialah Allah YHVH Yang Mahakuasa dan Anak Domba. Satu demi satu pemisah yang memisahkan manusia dari Allah disingkirkan, sampai tak ada suatu apa pun yang dapat menyembunyikan Al1ah dari umat-Nya. 'Mereka akan melihat wajah-Nya' (22:3 dab; bnd Yesaya 25:6 dab). Inilah hak istimewa yang gilang-gemilang bagi semua orang yang masuk ke Yerusalem baru.

Maka pemakaian pola pikiran kuno, yaitu pengumpulan dan penyatuan Israel dengan bangsa-bangsa di Bait Suci akhir zaman itu, oleh penulis Wahyu berbeda dari pemakaian Paulus, walaupun benar ada sifat melengkapi juga. Paulus, seperti sudah dikemukakan di atas, mengenakannya kepada gereja di bumi ini: Yohanes memproyeksikannya ke keadaan yang di sorga dan ke keadaan dunia yg akan datang, Perbedaannya ialah lukisan yang lain mengenai sifat keliatan gambar sosok Bait Suci.



KEPUSTAKAAN:
P Bonnard, Jesus-Christ edifiant son Eglise. 1948;
A Cole, The New Temple, 1950;
Y.M.J Congar, The Mystery of the Temple. 1962:
M Fraeyman, 'La Spi-ritualisation de I' Idee du Temple dans les Epitres pauli-niennes', Ephemerides Theologicae Lovanienses, 23. 1947. hlm 378-412:
G KitteL TWNT, lihat hieron, naos. oikodome, oikos:
M Simon, 'Le diseours de Jesus sur la ruine du temple', RB 56, 1949, hlm 70-75:
P Vielhauer, Oikodome, dissertation, J 939;
H Wensehkewitz, 'Die Spiritualisierung der Kultusbegriffe Tempel, Priester und Opfer im Neuen Testament', Angelos 4, 1932. hlm 77-230:
B Gartner, The Temple and the Community in Qumran and the New Testament,1965;
R.J MeKel-vey, The New Temple, 1969:
Ensiklopedia Alkitab Masa Kini, Vol 1, Yayasan Komunikasi Bina Kasih, 1994, hlm 136-143.

 
Posts: 75
Joined: Fri May 18, 2012 6:43 pm

Re: BAIT ALLAH - BAIT SUCI

Post by yoakim » Sat May 26, 2012 8:18 am

dalam maleaki 3 : 1-4

dari ayat di atas apakah akan di bangun kembali Bait Suci ke tiga di Israel atas kehendak TUHAN ? serta di adakan kembali pengurbanan2 seperti dalam perjanjian lama oleh bangsa Israel ? http://goo.gl/0lhvT

User avatar
 
Posts: 887
Joined: Thu Jul 08, 2010 1:18 pm

Re: BAIT ALLAH - BAIT SUCI

Post by yotam » Fri Nov 08, 2013 11:40 am

http://id.wikipedia.org/wiki/Bait_Allah_%28Yerusalem%29 :
Bait Allah, Bait Suci, atau Kenisah adalah sebutan untuk pusat peribadahan Yahudi di Yerusalem kuno, di Bukit Bait Suci. Dalam bahasa Ibrani, tempat ini disebut Bait Suci (Beit HaMikdash בית המקדש).

Apa itu KENISAH ? Apa KENISAH itu di Islam sama dengan KABAH ?

User avatar
 
Posts: 14905
Joined: Fri Jun 09, 2006 5:20 pm

Re: BAIT ALLAH - BAIT SUCI

Post by BP » Fri Nov 08, 2013 5:07 pm

yotam wrote:

http://id.wikipedia.org/wiki/Bait_Allah_%28Yerusalem%29 :
Bait Allah, Bait Suci, atau Kenisah adalah sebutan untuk pusat peribadahan Yahudi di Yerusalem kuno, di Bukit Bait Suci. Dalam bahasa Ibrani, tempat ini disebut Bait Suci (Beit HaMikdash בית המקדש).

Apa itu KENISAH ?


Seperti yang dijelaskan dalam Wikipedia yg Anda kutip "KENISAH" suatu istilah bagi "rumah Allah." Bisa ditujukan kepada Bait Allah, juga bisa Gereja atau tempat perkumpulan jemaat. Istilah "KENISAH", bandingkan dengan kata Ibrani הַכְּנֶסֶת - HAK'NESET, harfiah: perhimpunan, perkumpulan, jemaat, bandingkan dengan kata Arab : الكنيست‎ Al-Knīssat .
כְּנֶסֶת - KNESET atau הַכְּנֶסֶת - HAK'NESET adalah sebutan untuk Parlemen Israel. כְּנֶסֶת - KNESET terletak di Yerusalem, yang dinyatakan sebagai ibu kota Israel.

Istilah "KENISAH" ini tidak terdapat dalam Alkitab (bandingkan dengan istilah: בֵּית־הַמִּקְדָּשׁ‎ - BEIT-HAMIQDASY juga tidak terdapat dalam Alkitab, namun istilahnya lazim dipakai).

Dan dalam bahasa Hebrew modern : כְּנִיסָה - K'NISAH, artinya: entrance, pintu masuk.


yotam wrote:Apa KENISAH itu di Islam sama dengan KABAH ?


Kalau Bait Allah ( בֵּית־הַמִּקְדָּשׁ‎ - BEIT-HAMIQDASY/ בֵּית־הָאֱלֹהִים - BEIT-HA'ELOHIM) di Yerusalem dulu itu berupa bangunan istana (Ibrani: הֵיכָל - HEYKHAL), Sedangkan Ka'bah tidak berupa "HEYKHAL".

Tapi ya boleh-boleh saja kalau Anda KABAH itu dianggap "kenisah" nya umat Muslim, saya pribadi tidak keberatan, toh memang umat Muslim punya Kiblat sendiri.

8-)

 
Posts: 1
Joined: Tue Jan 10, 2017 7:52 pm

Re: BAIT ALLAH - BAIT SUCI

Post by Jepek » Tue Jan 10, 2017 10:06 pm

Bagaimana keadaan setelah kehancuran bait allah yang kedua sampai abad ke 7 M ? Apa menjadi tempat pemukiman penduduk ?

User avatar
 
Posts: 2248
Joined: Fri Jun 09, 2006 5:48 am

Re: BAIT ALLAH - BAIT SUCI

Post by RitaWahyu » Thu Jul 21, 2022 7:15 pm

MANUSIA DURHAKA YANG DUDUK DI BAIT ALLAH


    * 2 Tesalonika 2:3-4
    2:3 LAI TB, Janganlah kamu memberi dirimu disesatkan orang dengan cara yang bagaimanapun juga! Sebab sebelum Hari itu haruslah datang dahulu murtad dan haruslah dinyatakan dahulu manusia durhaka, yang harus binasa,
    KJV, Let no man deceive you by any means: for that day shall not come, except there come a falling away first, and that man of sin be revealed, the son of perdition;

    TR, μή τις ὑμᾶς ἐξαπατήσῃ κατὰ μηδένα τρόπον ὅτι ἐὰν μὴ ἔλθῃ ἡ ἀποστασία πρῶτον καὶ ἀποκαλυφθῇ ὁ ἄνθρωπος τῆς ἁμαρτίας, ὁ υἱὸς τῆς ἀπωλείας
    Translit interlinear, mê {janganlah} tis {ada} humas {dari kalian} exapatêsê {memperdaya} kata {dengan} mêdena {apapun} tropon {cara} hoti {sebab} ean mê {kecuali} elthê {datang} hê apostasia {pemberontakan} prôton {dahulu} kai {dan} apokaluphthê {dinyatakan} ho anthrôpos {manusia} tês hamartias {pendosa} ho huios {dia adalah putera} tês apôleias {kebinasaan}

    2:4 LAI TB, yaitu lawan yang meninggikan diri di atas segala yang disebut atau yang disembah sebagai Allah. Bahkan ia duduk di Bait Allah dan mau menyatakan diri sebagai Allah.
    KJV, Who opposeth and exalteth himself above all that is called God, or that is worshipped; so that he as God sitteth in the temple of God, shewing himself that he is God.

    TR, ὁ ἀντικείμενος καὶ ὑπεραιρόμενος ἐπὶ πάντα λεγόμενον θεὸν ἢ σέβασμα ὥστε αὐτὸν εἰς τὸν ναὸν τοῦ θεοῦ ὡς Θεὸν καθίσαι ἀποδεικνύντα ἑαυτὸν ὅτι ἔστιν θεός
    Translit interlinear, ho {yang} antikeimenos {menjadi musuh} kai {dan} huperairomenos {yang melawan dengan sombong} epi {terhadap} panta {segala} legomenon {yang disebjut} theon {ilah/ dewa} ê {atau} sebasma {objek yang disembah} hôste {sehingga} auton {dia} eis {di dalam} ton naon tou theou {bait Allah} hôs {sebagai} theon {illah/ dewa} kathisai {yang bertakhta} apodeiknunta {menyatakan} heauton {dia sendiri} hoti {bahwa} estin {dia adalah} theos {ilah/ dewa (yang menerima penyembahan)}

Surat Rabbi Saul dalam 2 Tesalonika 2:3-4 menyatakan ada "manusia durhaka" yang "duduk di Bait Allah" (2 Tes 2:4). Sejak Bait Suci kedua Yerusalem telah dihancurkan pada tahun 70 M oleh Jenderal Titus. Selama hampir dua ribu tahun dan "manusia misterius" itu belum muncul. Banyak penafsir berasumsi bahwa Bait Suci ketiga akan dibangun di masa depan sehingga nubuat Rabbi Saul itu dapat terjadi.

Namun, berdasarkan bahasa dalam literatur Rabbi Saul yang lainnya, tampaknya kita lebih baik untuk memahami "Bait Allah" bukan sebagai bangunan fisik, tetapi sebagai mengacu pada Jemaat Kristus, yaitu kumpulan orang-orang yang mengikuti Yesus Kristus.

Yang disebut "manusia durhaka" ὁ ἄνθρωπος τῆς ἀνομίας - ho anthropos tes anomías (dalam WH) atau ὁ ἄνθρωπος τῆς ἁμαρτίας - ho anthrôpos tês hamartias (dalam TR) adalah seseorang yang "meninggikan dirinya terhadap semua yang disebut "allah/ illah/ dewa" atau objek pemujaan sehingga dia duduk di Bait Allah (ναὸν θεοῦ - naòn tou theou). Manusia durhaka itu menyatakan dirinya sebagai "Allah" (2 Tes 2:4).

Sepintas, 2 Tesalonika 2:4 tampaknya menyiratkan perlunya pembangunan kembali Bait Allah di Yerusalem; lagipula, begitulah argumennya. Jika sampai saat ini belum muncul si-manusia-durhaka yang akan menyatakan dirinya dengan duduk di Bait Allah. Maka logika mereka harus ada bangunan Bait Allah sehingga dia bisa duduk bertakhta di situ.

Namun, dengan menggali melihat lebih dalam pada naskah yang ditulis Rabbi Saul itu. Kita dapat menafsirkan dengan pandangan yang lain yang sesuai dengan konteks ayat tersebut. Bahwa, ungkapan "Bait Allah" juga muncul di

    2 Korintus 6:16
    LAI TB, Apakah hubungan bait Allah dengan berhala? Karena kita adalah bait dari Allah yang hidup menurut firman Allah ini: "Aku akan diam bersama-sama dengan mereka dan hidup di tengah-tengah mereka, dan Aku akan menjadi Allah mereka, dan mereka akan menjadi umat-Ku.
    KJV, And what agreement hath the temple of God with idols? for ye are the temple of the living God; as God hath said, I will dwell in them, and walk in them; and I will be their God, and they shall be my people.

    TR, τίς δὲ συγκατάθεσις ναῷ θεοῦ μετὰ εἰδώλων ὑμεῖς γὰρ ναὸς θεοῦ ἐστε ζῶντος καθὼς εἶπεν ὁ θεὸς ὅτι Ἐνοικήσω ἐν αὐτοῖς καὶ ἐμπεριπατήσω καὶ ἔσομαι αὐτῶν θεός καὶ αὐτοὶ ἔσονταί μοι λαός
    Translit interlinear, tis {Apakah} de {lalu} sugkatathesis {hubungan} naô theou {bait Allah} meta {terhadap} eidôlôn {ilah-ilah palsu} humeis {kita} gar {karena} naos theou {bait Allah} este {adalah} zôntos {yang hidup} kathôs {seperti} eipen {apa yang disabdakan} ho theos {Allah} hoti {bahwa} enoikêsô {Aku akan tinggal} en {di dalam} autois {mereka} kai {dan} emperipatêsô {Aku akan tinggal} kai {dan} esomai {akan menjadi} autôn {mereka} theos {Allah} kai {dan} autoi {mereka} esontai {akan menjadi} moi {bagiku} laos {umat}

Perhatikan frasa "Apakah ada hubungan antara Bait Allah - ναῷ θεοῦ - nao theou dengan berhala? Karena kita adalah Bait Allah yang hidup.

Berdasarkan pemaknaan lain dari "Bait Allah" dalam surat-surat Rabbi Saul, lebih memungkinkan bahwa Rabbi Saul merujuk kepada "manusia durhaka" yang meninggikan dirinya di antara jemaat Kristus / sekumpulan orang-orang Kristen yang membentuk "Bait Allah yang hidup." Dengan demikian Pembangunan "Bait Allah" ketiga bukanlah prasyarat bagi "manusia durhaka" atau untuk Parousia Yesus Kristus berikutnya yang mengarahkan perhatian kita pada pemikiran pembangunan Bait Allah pada akhir zaman.

Rabbi Saul memberitahu para pengikut Yesus Kristus untuk mengarahkan "hati mereka ke dalam kasih Allah dan ketekunan Mesias" (2 Tes 3:5). Jangan terbujuk rayu dengan pimpinan Jemaat yang mengambil alih takhta Kristus bagi dirinya sendiri. Saya sering menyebut keadaan ini pada "Gereja-gereja Baal" yang menempatkan gembala Jemaat/ Pemimpin Jemaat menjadi "raja" di antara sekumpulan anggota jemaat-nya.


Blessings,
Rita Wahyu

User avatar
 
Posts: 2248
Joined: Fri Jun 09, 2006 5:48 am

Re: BAIT ALLAH - BAIT SUCI

Post by RitaWahyu » Fri Jun 16, 2023 6:15 am

BAIT ALLAH SINGULAR - DALAM DIRI MASING2 MURID KRISTUS


Tanya:

Tentang Bahasa Yunani, dalam 1Kor 3:16, Tidak tahukah kamu bahwa tubuhmu adalah bait Allah, kata kamu dalam gramatikalnya 2P (orang ke 2 jamak), sehingga saya simpulkan ini bukan singular jadi tubuh personal itu bait Allah tetapi persekutuan jemaat itulah bait Allah zaman now. Saya bisa mengerti.

Tapi penggunaan 2P (orang ke 2 jamak ini ada juga pada ayat-2 yang saya befikir itu singular padahal jamak.
• Yoh 15:1-8, Akulah Pokok anggur & kamu(2P) ranting-2nya, apakah hanya secara komunitas baru kitab isa jadi carang-2nya Tuhan, kalua personal tidak.
• Kolose 2:7, Hendaklah kamu(2P) berakar, dibangun, tambah teguh, melimpah syukur, semuanya dalam bentik Plural, jadi apakah hal ini di ranah jemaat saja kalau pribadi tidak ?
• Matius 26:41, Berjaga-jagalah & berdoalah kamu(2P), apakah ini juga tim doa saja dan bukan kita pribadi personal ?

Mohon penjelasan Ibu Rita, untuk pencerahan buat saya.

Terima kasih bu Rita.


Jawab:

    * 1 Korintus 3 :16-17
    3:16 LAI TB, Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu?

    KJV, Know ye not that ye are the temple of God, and that the Spirit of God dwelleth in you?
    NIV, Don’t you know that you yourselves are God’s temple and that God’s Spirit dwells in your midst?

    TR, οὐκ οἴδατε ὅτι ναὸς θεοῦ ἐστε καὶ τὸ πνεῦμα τοῦ θεοῦ οἰκεῖ ἐν ὑμῖν

    Translit interlinear, ouk {tidakkah} oidate {kalian tau tahu, verb - perfect active indicative - second person plural} hoti {bahwa} naos {bait, noun - nominative singular masculine} theou {Allah} este {kalian adalah, - second person plural} kai {dan} to pneuma {Roh} tou theou {Allah} oikei {diam} en {di dalam} humin {kalian, personal pronoun - second person dative plural}

    3:17 LAI TB, Jika ada orang yang membinasakan bait Allah, maka Allah akan membinasakan dia. Sebab bait Allah adalah kudus dan bait Allah itu ialah kamu.
    KJV, If any man defile the temple of God, him shall God destroy; for the temple of God is holy, which temple ye are.

    TR, εἴ τις τὸν ναὸν τοῦ θεοῦ φθείρει φθερεῖ τοῦτον ὁ θεός· ὁ γὰρ ναὸς τοῦ θεοῦ ἅγιός ἐστιν οἵτινές ἐστε ὑμεῖς

    Translit interlinear, ei {jika} tis {ada orang, indefinite pronoun - nominative singular masculine} ton naon {bait} tou theou {Allah} phtheirei {membinasakan, verb - present active indicative - third person singular} phtherei {akan membinasakan, verb - future active indicative - third person singular} touton {(orang) ini,demonstrative pronoun - accusative singular masculine} ho theos {Allah} ho {sebab} gar naos {bait} tou theou {Allah} hagios {kudus} estin {adalah} hoitines {yaitu} este {adalah} humeis {kalian,personal pronoun - second person nominative plural}

Rabbi Saul memang menulis "BAIT ALLAH" ναὸς θεοῦ - naos theou dalam bentuk singular, kepada "kalian" ὑμεῖς - humeis (audience Rasul Paulus untuk para pembacanya), ini bermakna: Di dalam diri masing2 pembaca (jemaat), ada BAIT ALLAH.

Tetapi apabila kita bicara untuk konteks kehidupan jemaat (Perumpamaan gereja sebagai tubuh Kristus yang terdiri dari berbagai macam anggota tubuh -1 Korintus 12:12 dst). Maka masing2 dari murid Kristus unsur organisme dalam 1 BAIT ALLAH.

1 Korintus 3:16 konteks-nya tidak sedang membicarakan organisme dalam suatu wadah. Tetapi konteksnya bicara mengenai "jangan rusakkan BAIT ALLAH yang ada di dalam diri kalian masing-masing."

Pemahaman yang paling mendalam dan umum dari teks kita menyatakan bahwa dalam hal ini Rabbi Saul berbicara tentang tubuh kita masing-masing sebagai Bait Allah atau tempat kediaman Roh Allah. Jika kita menghancurkan "Bait Allah"ini melalui cara hidup kita (misalnya, melalui pencemaran seksual, menggunakan tubuh untuk kegiatan2 keberdosaan lainnya) atau sesuatu yang kita masukkan ke dalam tubuh kita (misalnya alkohol, obat bius, tembakau, narkotika, kerakusan) atau apa yang kita lakukan terhadap tubuh kita (misatnya, bunuh diri, maka kita akan menjadi sasaran penghakiman Allah yang akhir dan menghancurkan. Karena tubuh kita diciptakan oleh Allah dan merupakan sasaran pekerjaan penebusan Allah, tubuh kita itu suci dan tidak seharusnya kita hancurkan dengan cara semacam ini.

Namun demikian, ini sisi penafsiran saya saja. Bagaimanapun ini hanya tafsir, bukan suatu kemutlakan. Jika Anda memiliki suatu sudut pandang yang lain bahwa 1 Korintus 3 :16-17 merupakan peneguhan bahwa "kalian masing2 anggota dari satu BAIT ALLAH," dan Anda memiliki dasar argumentasi yang kuat, silahkan. Untuk tafsir, saya lentur.


Blessings,
Rita Wahyu


Return to Taurat, Yudaisme, Adat Yahudi

Who is online

Users browsing this forum: No registered users and 0 guests