It is currently Wed May 15, 2024 11:18 am
Download Aplikasi SarapanPagi Biblika untuk Android! Download Aplikasi SarapanPagi Biblika untuk iPhone & iPad!

Khotbah Yesus Kristus di Bukit Zaitun (Matius 24: 1-25:46)

User avatar
 
Posts: 14905
Joined: Fri Jun 09, 2006 5:20 pm

Khotbah Yesus Kristus di Bukit Zaitun (Matius 24: 1-25:46)

Post by BP » Thu Sep 11, 2008 6:13 pm

KEJATUHAN YERUSALEM: Khotbah Yesus Kristus di Bukit Zaitun
(Matius 24: 1-25:46)




Pembahasan ini mengandung pernyataan Tuhan Yesus yang tergolong paling sulit untuk dipahami. Sifat apokaliptik dari bahannya itu memiliki kesamaan dengan beberapa khotbah bersifat nubuat dari Perjanjian Lama, di mana percampuran antara unsur-unsur yang bersifat historis dengan yang bersifat lambang sulit ditafsirkan.



I. Kejatuhan Yerusalem, Tanda Kedatangan Anak Manusia dan Tanda kesudahan Dunia (Matius 24:1-42) :


Dari apa yang diungkapkan Yesus Kristus kita dapat melihat penggenapan sebagian-besar dari nubuat ini di dalam kehancuran/kejatuhan Yerusalem pada tahun 70 M. Pandangan yang melihat di sini suatu penggambaran oleh Tuhan kita tentang masa ketujuh puluh dari Daniel sangat tergantung pada kesamaan yang dijumpai di dalam Kitab Daniel dan Wahyu dan cocok dengan pertanyaan para murid yang membuat khotbah ini muncul. Dengan penafsiran ini. kisah Matius sepenuhnya membahas peristiwa yang masih akan datang. Hanya Lukas (21:12-24) yang mencatat zaman gereja yang menjelang, yaitu dengan memperkenalkan sebuah bagian yang berawal dengan. "Tetapi sebelum semuanya itu." sesudah ia membicarakan juga aneka peristiwa eskatologis. Bagian ini dekat persamaannya dengan Markus 13:1-32 (bandingkan Lukas 21:5-33).


Image
Image


* Matius 24:1-3
24:1 Sesudah itu Yesus keluar dari Bait Allah, lalu pergi. Maka datanglah murid-murid-Nya dan menunjuk kepada bangunan-bangunan Bait Allah.
24:2 Ia berkata kepada mereka: "Kamu melihat semuanya itu? Aku berkata kepadamu, sesungguhnya tidak satu batu pun di sini akan dibiarkan terletak di atas batu yang lain; semuanya akan diruntuhkan."
24:3 Ketika Yesus duduk di atas Bukit Zaitun, datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya untuk bercakap-cakap sendirian dengan Dia. Kata mereka: "Katakanlah kepada kami, bilamanakah itu akan terjadi dan apakah tanda kedatangan-Mu dan tanda kesudahan dunia?"



Ayat 1.
"Bangunan-bangunan Bait Allah". Murid-murid terpesona melihat gedung Bait-Allah. Kemegahan kuil yang dibangun Herodes dikenal luas. Balok-balok batu kapur yang besar yang dihiasi dengan hiasan emas merupakan pemandangan yang menyilaukan (Josephus, Wars, V.5.6).


Ayat 2.
"Tidak satu batu pun ... akan dibiarkan terletak di atas batu yang lain". Yesus menanggapi dalam suasana hati yang jauh berbeda dengan kebanggaan nasional mereka. Dia menubuatkan suatu kehancuran yang paling parah sebagaimana terjadi pada tahun 70 M (Josephus, Wars, VII.1.1). Yesus melihat lebih terang hukuman yang akan menimpa Bait itu sebab manusia tidak memakainya sebagaimana seharusnya (lihat Matius 21:12-13).


Ayat 3.
Ayat ini menunjuk kepada 3 pokok yang dibahas pada pasal ini :

1. "Katakanlah kepada kami, bilamanakah itu akan terjadi" (Kejatuhan Yerusalem/ pembinasaan Bait Allah), dan
2. "tanda kedatangan-Mu", dan
3. "tanda kesudahan dunia" artinya secara harfiah – akhir zaman, bandingkan Matius 28:20. Nampaknya Matius menyatakan dengan jelas kedua tanda akhir zaman itu. "παρουσια - parousia" (kedatangan, bandingkan ayat 27, 37, 39) dan "tanda kesudahan dunia" (bandingkan Matius 13:39, 49; 28:20) hanya terdapat dalam Matius dan tidak terdapat pada Injil yang lain.

"Bukit Zaitun". Bukit yang di bawahnya tampak kota dan Bait Allah dari bagian timur. "Datanglah murid-murid-Nya ... untuk bercakap-cakap sendirian dengan Dia". Setelah pengunjung Bait Allah mereka tinggalkan. para murid dapat menanyai Dia secara prihadi. "Bilamanakah itu akan terjadi?" Maksudnya. kehancuran Bait Allah itu. "Apakah tanda kedatangan-Mu dan tanda kesudahan dunia". Para penafsir Perjanjian Lama yang adalah orang Yahudi telah melihat dengan jelas bahwa kedatangan Mesias akan mengantarkan "zaman yang akan datang." yang: disertai dengan pemusnahan orang jahat. Harus diingat bahwa pertanyaan Dua Belas Murid ini diajukan dari segi pemahaman tradisional mereka dan jawaban Yesus di dalam khotbah ini tentu sesuai dengan hal itu. Jadi "kesudahan dunia" mengacu kepada zaman di mana mereka hidup dan zaman yang mereka ketahui. Bahwa zaman tersebut sangat mempengaruhi pikiran mereka tampak di dalam Kisah Para Rasul 1:6. Zaman yang dimaksud dilukiskan di dalam Daniel 9:25-27 sebagai periode "tujuh puluh masa." yang baru berjalan enam puluh sembilan masa ketika Mesias "disingkirkan." Yesus langsung menunjukkan bahwa periode tersebut di atas itulah yang dimaksudkan waktu Dia melukiskan dalam Matius 24:15 suatu peristiwa yang oleh Daniel ditempatkan di pertengahan masa ketujuh puluh. Dengan demikian Khotbah di Bukit Zaitun ini terutama berkenaan dengan masa penderitaan Israel, suatu periode yang di dalam Kitab Daniel dikenal sebagai "masa ketujuh puluh". Lihat bahasan Nubuat tentang Mesias terdapat dalam Daniel 9:24-27, di nubuat-daniel-tentang-kedatangan-mesias-vt576.html#p1175



1. KEJATUHAN YERUSALEM :



Kembali ke ayat 3, pertanyaan pertama :


* Matius 24:3
Ketika Yesus duduk di atas Bukit Zaitun, datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya untuk bercakap-cakap sendirian dengan Dia. Kata mereka: "Katakanlah kepada kami, bilamanakah itu akan terjadi dan apakah tanda kedatangan-Mu dan tanda kesudahan dunia?"



Respon Tuhan Yesus :


a. Separuh Pertama dari Masa Penderitaan


* Matius 24:4-8
24:4 Jawab Yesus kepada mereka: "Waspadalah supaya jangan ada orang yang menyesatkan kamu!
24:5 Sebab banyak orang akan datang dengan memakai nama-Ku dan berkata: Akulah Mesias, dan mereka akan menyesatkan banyak orang.
24:6 Kamu akan mendengar deru perang atau kabar-kabar tentang perang. Namun berawas-awaslah jangan kamu gelisah; sebab semuanya itu harus terjadi, tetapi itu belum kesudahannya.
24:7 Sebab bangsa akan bangkit melawan bangsa, dan kerajaan melawan kerajaan. Akan ada kelaparan dan gempa bumi di berbagai tempat.
24:8 Akan tetapi semuanya itu barulah permulaan penderitaan menjelang zaman baru.



Masa ketujuh puluh Daniel jelas terbagi menjadi dua bagian (Daniel 9:27).


Ayat 5.
Berkata: "Akulah Mesias", pada abad pertama Masehi ada beberapa mesias palsu (bandingkan Matius 7:15)

Pada saat itu kehadiran Mesias menjadi harapan umum, orang-orang membicarakannya. Dan catatan sejarah mencatat. Misalnya Yosefus, sejarahwan yahudi yang hidup di abad pertama Masehi, bertutur tentang beberapa penipu demikian yang muncul pada waktu itu sampai pada masa penghancuran Yerusalem pada tahun 70 Masehi.
Seorang diantaranya adalah Teudas yang digagalkan oleh wali negeri Cospius Fadus.

Dalam tulisan Yosefus (Ant. 20.5.1), disebut seorang tukang sihir bernama Teudas itu, yg membawa banyak pengikut ke S Yordan, sambil menjanjikan bahwa sungai itu akan terbelah dua jika dia perintahkan, sehingga mereka dapat menyeberanginya dalam keadaan kering. Mereka diserang pasukan berkuda suruhan Wali Negeri Fadus, dan kepala Teudas dipenggal, dibawa ke Yerusalem. (Lihat artikel theudas-vt3942.html#p21731 )

Dan masih ada beberapa lagi yang digagalkan oleh wali negeri Felix dan juga wali negeri Festus.
Kemudian ada nama Dosetheus yang mengaku bahwa dia adalah Mesias yang dinubuatkan Musa (Origen, adversus Celsum) bandingkan Kisah 5:36-37.
Kemudian ada nama Simon, si tukang sihir, berpura-pura menjadi kuasa Allah yang besar (lihat Kisah 8:10).


Ayat 6.
"Deru perang atau kabar-kabar tentang perang". Perang yang dimaksudkan disini barangkali maksudnya bukan hanya perang Yahudi pada tahun 66-70 Masehi. Ada rencana tentang kejadian-kejadian ini, tapi ini belum "kesudahannya"


Ayat 7.
"Kelaparan" ("Wabah penyakit") dan "gempa bumi" adalah tanda-tanda kejatuhan Yerusalem. Dalam Kitab Kisah Rapa Rasul 11:28-30 mencatat terjadinya masa kelaparan di zaman gereja mula-mula.


Ayat 8.
"Permulaan penderitaan". Secara harfiah: sakit waktu melahirkan, memberikan kesan rasa sakit yang diderita segera akan diikuti dengan hari-hari yang lebih berbahagia.


* Matius 24:9-14
24:9 Pada waktu itu kamu akan diserahkan supaya disiksa, dan kamu akan dibunuh dan akan dibenci semua bangsa oleh karena nama-Ku,
24:10 dan banyak orang akan murtad dan mereka akan saling menyerahkan dan saling membenci.
24:11 Banyak nabi palsu akan muncul dan menyesatkan banyak orang.
24:12 Dan karena makin bertambahnya kedurhakaan, maka kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin.
24:13 Tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat.
24:14 Dan Injil Kerajaan ini akan diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa, sesudah itu barulah tiba kesudahannya."



Ayat 9.
"Kamu akan dibunuh", merupakan pemberitahuan bahwa para martir mati karena imannya kepada Kristus.


Ayat 10-12
Adalah ayat-ayat khas Matius dan memerincikan kebanyakan dari bencana rohani yang dapat menimpa masyarakat/ persekutuan Kristen, yakni kemurtadan, pengkianatan, saling membenci, ajaran sesat dan ketiadaan kasih.


Ayat 11
"Banyak nabi palsu ... menyesatkan banyak orang". Bandingkan Matius 7:15, II Tesalonika 2:8-12.


Ayat 12.
"Kasih kebanyakan akan menjadi dingin". Kehebatan dari semua malapetaka ini akan membuat sebagian besar orang, Israel meninggalkan keduk kesalahan.


Ayat 13.
Tetapi ciri yang akan membedakan kaum sisa Yahudi yang selamat ialah bahwa mereka bertahan di dalam "iman sampai pada kesudahannya". Keselamatan penuh akan datang kepada orang-orang yang tetap bertahan.


Ayat 14.
"Injil Kerajaan". Kabar baik keselamatan di dalam Mesias, dengan penekanan bahwa kerajaan Mesianis hampir didirikan. Berita ini akan disebarkan "ke seluruh dunia" selama Masa Penderitaan. Injil Kristus harus tetap diberitakan ke seluruh bumi sebelum kesudahan zaman dapat terjadi.



b. Setengah bagian terakhir dari Masa Penderitaan


* Matius 24:15-20
24:15 "Jadi apabila kamu melihat Pembinasa keji berdiri di tempat kudus, menurut firman yang disampaikan oleh nabi Daniel -- para pembaca hendaklah memperhatikannya --
24:16 maka orang-orang yang di Yudea haruslah melarikan diri ke pegunungan.
24:17 Orang yang sedang di peranginan di atas rumah janganlah ia turun untuk mengambil barang-barang dari rumahnya,
24:18 dan orang yang sedang di ladang janganlah ia kembali untuk mengambil pakaiannya.
24:19 Celakalah ibu-ibu yang sedang hamil atau yang menyusukan bayi pada masa itu.
24:20 Berdoalah, supaya waktu kamu melarikan diri itu jangan jatuh pada musim dingin dan jangan pada hari Sabat.
24:21 Sebab pada masa itu akan terjadi siksaan yang dahsyat seperti yang belum pernah terjadi sejak awal dunia sampai sekarang dan yang tidak akan terjadi lagi.
24:22 Dan sekiranya waktunya tidak dipersingkat, maka dari segala yang hidup tidak akan ada yang selamat; akan tetapi oleh karena orang-orang pilihan waktu itu akan dipersingkat.



Bandingkan

* Markus 13:
13:10 Tetapi Injil harus diberitakan dahulu kepada semua bangsa.
13:11 Dan jika kamu digiring dan diserahkan, janganlah kamu kuatir akan apa yang harus kamu katakan, tetapi katakanlah apa yang dikaruniakan kepadamu pada saat itu juga, sebab bukan kamu yang berkata-kata, melainkan Roh Kudus.
13:12 Seorang saudara akan menyerahkan saudaranya untuk dibunuh, demikian juga seorang ayah terhadap anaknya. Dan anak-anak akan memberontak terhadap orang tuanya dan akan membunuh mereka.
13:13 Kamu akan dibenci semua orang oleh karena nama-Ku. Tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya ia akan selamat."
13:14 "Apabila kamu melihat Pembinasa keji berdiri di tempat yang tidak sepatutnya*--para pembaca hendaklah memperhatikannya--/maka orang-orang yang di Yudea haruslah melarikan diri ke pegunungan.
13:15 Orang yang sedang di peranginan di atas rumah janganlah ia turun dan masuk untuk mengambil sesuatu dari rumahnya,
13:16 dan orang yang sedang di ladang janganlah ia kembali untuk mengambil pakaiannya.
13:17 Celakalah ibu-ibu yang sedang hamil atau yang menyusukan bayi pada masa itu.
13:18 Berdoalah, supaya semuanya itu jangan terjadi pada musim dingin.
13:19 Sebab pada masa itu akan terjadi siksaan seperti yang belum pernah terjadi sejak awal dunia, yang diciptakan Allah, sampai sekarang dan yang tidak akan terjadi lagi.



* Lukas 21:20-24
21:20 "Apabila kamu melihat Yerusalem dikepung oleh tentara-tentara, ketahuilah, bahwa keruntuhannya sudah dekat.
21:21 Pada waktu itu orang-orang yang berada di Yudea harus melarikan diri ke pegunungan, dan orang-orang yang berada di dalam kota harus mengungsi, dan orang-orang yang berada di pedusunan jangan masuk lagi ke dalam kota,
21:22 sebab itulah masa pembalasan di mana akan genap semua yang ada tertulis.
21:23 Celakalah ibu-ibu yang sedang hamil atau yang menyusukan bayi pada masa itu! Sebab akan datang kesesakan yang dahsyat atas seluruh negeri dan murka atas bangsa ini,
21:24 dan mereka akan tewas oleh mata pedang dan dibawa sebagai tawanan ke segala bangsa, dan Yerusalem akan diinjak-injak oleh bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, sampai genaplah zaman bangsa-bangsa itu."



Ayat 15.
"Jadi apabila kami melihat Pembinasa keji ... yang disampaikan oleh Nabi Daniel. Pembinasa keji" merupakan peristilahan Septuaginta yang menerjemahkan Daniel 9:27: 12: 11: 1 1:31 di mana dua yang pertama jelas bersifat eskatologis, sedangkan yang terakhir menubuatkan pengotoran ibadah oleh Atiokhus. yang tindakannya merupakan pertanda pembinasaan terakhir. Peristiwa ini terjadi di tengah masa ketujuh puluh (Daniel 9:27). "Di tempat kudus". Bait Allah. akan dipulihkan. "Pembinasa" yang penuh teka-teki ini terkait dengan ibadah. Nampaknya ini menunjuk kepada panji-panji Roma (yang disembah) waktu pengepungan terhadap Yerusalem (bandingkan Lukas 21:20). "Para pembaca hendaklah memperhatikannya" : dengan kata-kata ini Matius menunjukkan bahwa ayat ini adalah tulisan rahasia yang artinya tersembunyi, dan ia memberi petunjuk dalam buku mana harus dicari artinya (ia merujuk kepada kitab Daniel).

Pernyataan Kristus tentang "Pembinasa Keji" dapat secara nubuat menunjuk pada penyerbuan tentara Roma ke Yerusalem ketika Bait Allah dibinasakan (70 M) maupun kepada Antikristus yang akan ditempatkan di Yerusalem sesaat sebelum Kristus datang untuk menghakimi orang fasik (lih. 2Tesalonika 2:2-3; Wahyu 13:14-15; 19:11-21).


Ayat 16
"Maka" Pemakaian partikel temporal di sini dan di Matius 24:21 dan 23 menempatkan seluruh peristiwa di dalam bagian ini di dalam kerangka tiga setengah tahun yang terakhir.

"orang-orang yang di Yudea haruslah melarikan diri ke pegunungan", karena ucapan ini banyak orang Kristen pada tahun 68 Masehi melarikan diri ke Pella di Transyordania, mereka lari ketika melihat Yerusalem dikepung pasukan Romawi. Mereka menolak mengangkat senjata dan melawan orang-orang Romawi. (bandingkan peringatan Kristus dalam Lukas 21: 20-24).

Diperkirakan ketika penghancuran Bait Allah pada tahun 70 Masehi ini, tidak ada korban dari jemaat Kristus. Bapak Gereja Eusebius (260-340 M) dan Epiphanius (320-403 M) mengatakan, ketika jemaat Kristus mula mula ini, ketika berlangsungnya pemberontakan orang Yahudi mereka lari. Sesuai peringatan Tuhan Yesus (Lukas 21:20-24), mereka lari ketika melihat Yerusalem dikepung pasukan Romawi. Mereka menolak mengangkat senjata dan melawan orang-orang Romawi. Mereka melarikan diri ke Pella di Transyordania.

Reff.
    The people of the Church in Jerusalem were commanded by an oracle given by revelation before the war to those in the city who were worthy of it to depart and dwell in one of the cities of Perea which they called Pella. To it those who believed on Christ traveled from Jerusalem, so that when holy men had altogether deserted the royal capital of the Jews and the whole land of Judaea…"
    — Eusebius, Church History 3, 5, 3

    This heresy of the Nazoraeans exists in Beroea in the neighbourhood of Coele Syria and the Decapolis in the region of Pella and in Basanitis in the so-called Kokaba (Chochabe in Hebrew). From there it took its beginning after the exodus from Jerusalem when all the disciples went to live in Pella because Christ had told them to leave Jerusalem and to go away since it would undergo a siege. Because of this advice they lived in Perea after having moved to that place, as I said."
    — Epiphanius, Panarion 29,7,7-8

    For after all those who believed in Christ had generally come to live in Perea, in a city called Pella of the Decapolis of which it is written in the Gospel that it is situated in the neighbourhood of the region of Batanaea and Basanitis, Ebion's preaching originated here after they had moved to this place and had lived there."
    — Epiphanius, Panarion 30, 2, 7

    So Aquila, while he was in Jerusalem, also saw the disciples of the disciples of the apostles flourishing in the faith and working great signs, healings, and other miracles. For they were such as had come back from the city of Pella to Jerusalem and were living there and teaching. For when the city was about to be taken and destroyed by the Romans, it was revealed in advance to all the disciples by an angel of God that they should remove from the city, as it was going to be completely destroyed. They sojourned as emigrants in Pella, the city above mentioned in Transjordania. And this city is said to be of the Decapolis."
    — Epiphanius, On Weights and Measures 15


    - G Ludemann, "The Successor of Pre-70 Jerusalem Christianity: A Critical Evaluation of the Pella Tradition," Jewish and ChristianSelf-Definition, ed. EP Sanders, Philadelphia, Fortress, 1980, 1. 161-73.
    - Brandon, Samuel G. F., The Fall of Jerusalem and the Christian Church, (London: SPCK, 1957), p. 167-184.
    - Bourgel, Jonathan, "The Jewish Christians’ Move from Jerusalem as a pragmatic choice", in: Dan JAFFÉ (ed), Studies in Rabbinic Judaism and Early Christianity, (Leyden: Brill, 2010), p. 107-138




Ayat 17-22.
Apa yang tertulis di dalam ayat 17-20 ini menekankan gentingnya keadaan penderitaan pada waktu itu. Tidak ada waktu lagi untuk persiapan. Kekerasan yang tidak dapat dielakkan sudah dinubuatkan.


Ayat 20.
"Berdoalah, supaya waktu kamu melarikan diri itu jangan jatuh pada musim dingin dan jangan pada hari Sabat ", (kata "Sabat" tidak dicatat dalam Markus). Acuan pada kesulitan perjalanan (memperoleh tempat menginap, makan dan kebutuhan lainnya) pada hari Sabat di wilayah di mana orang Yahudi melaksanakan pembatasan-pembatasan tersebut. Ini bukan berarti bahwa orang Kristen Yahudi akan menjalankan ibadah Sabat, karena ayat ini bukanlah perintah untuk menyucikan Sabat, tetapi perintah untuk "berdoa" agar kejatuhan Yerusalem di tahun 70 Masehi itu tidak jatuh pada musim dingin atau Sabat. Dalam hal ini Tuhan Yesus sedang mempergunakan konsep-konsep yang dikenal para pendengar-Nya yang ketika itu belum ada yang mengetahui perubahannya kepada hari Minggu, hari Tuhan.


* Matius 24:20
LAI TB, Berdoalah, supaya waktu kamu melarikan diri itu jangan jatuh pada musim dingin dan jangan pada hari Sabat.
KJV, But pray ye that your flight be not in the winter, neither on the sabbath day
TR, προσευχεσθε δε ινα μη γενηται η φυγη υμων χειμωνος μηδε εν σαββατω
Translit interlinear, proseukhesthe {berdoalah kalian} de {tetapi}hina {supaya} mê {tidak} genêtai {ia terjadi} hê phugê {pelarian} humôn {kalian} kheimônos {musim dingin} mêde {juga tidak} en{pada} sabbatô {Sabat}


Kata sambung "dan" (Yunani: και - 'KAI') tidak digunakan antara "musim dingin" dan "sabat" tetapi digunakan μηδε - 'MÊDE', gabungan dari partikel negatif μη - "MÊ", "tidak" dan konjungsi δε - "DE", "tetapi" sehingga kata μηδε - 'MÊDE' berarti "juga tidak", "atau tidak". Kata ini biasanya digunakan untuk menyangkal dua pilihan yang diajukan, kedua-duanya tidak, bukan "menggabung", contoh:

* Matius 10:9
LAI TB, Janganlah kamu membawa emas atau ('MÊDE') perak atau ('MÊDE') tembaga dalam ikat pinggangmu.
KJV, Provide neither gold, nor silver, nor brass in your purses,
TR, μη κτησησθε χρυσον μηδε αργυρον μηδε χαλκον εις τας ζωνας υμων
Translit, mê ktêsêsthe khruson mêde arguron mêde khalkon eis tas zônas humôn


Mengapa Tuhan Yesus secara khusus berdoa supaya saat itu tidak jatuh pada musim dingin dan hari Sabat?. Waktu musim dingin jelas akan membuat orang-orang susah kabur. Pada hari Sabat sesuai tulisan to Josephus, orang Yahudi dilarang berpergian kemana-mana (Keluaran 16:19) dan pintu gerbang kota juga ditutup (Nehemia 13:19). Dengan demikian, pada saat itu walaupun orang Yahudi mau melanggar hukum Sabat dan kabur, hal inipun tak bisa dilakukan karena gerbangnya ditutup. Hal ini tentu juga merujuk kepada orang-orang Kristen Yahudi (khusus yang ada di Yudea (Matius 24:16) tidak dapat bisa kabur jikalau pintu gerbang ditutup. Tuhan Yesus dalam Matius 24:20 ini tidak memerintahkan kalau orang Kristen harus memelihara Hukum Sabat, tetapi Tuhan Yesus memberitahukan bahwa orang-orang yang berada di Yudea sulit kabur jikalau itu jatuh pada hari Sabat, karena pintu gerbangnya ditutup.


Ayat 21.
"Akan terjadi siksaan yang dahsyat". Ini adalah penderitaan eskatologis yang menimpa angkatan ini (ayat 23-36). Kedasyatan dan kekejian terjadi pada perang Yahudi.


Ayat 22.
"Sekiranya waktunya tidak dipersingkat". Ide tentang bencana yang dipersingkat waktunya "karena orang-orang pilihan" (lihat Barukh 20:1-2).



Jadi, jelas dalam bagian ini Tuhan Yesus sedang membicarakan penghancuran kota Yerusalem dan Bait Allah seperti yang dinubuatkan Daniel dalam Daniel 9:26. Tuhan Yesus sendiri mengatakan pada ayat 15 kalau Dia sedang menunjuk pada abomination of desolation yang telah dinubuatkan Daniel.


Image

Image


MUSIBAH KELAPARAN DI YERUSALEM - 70 M - BAIT ALLAH RUNTUH

Kalau kita membaca secara kontekstual, Alkitab menjelaskan apa yang terjadi di masa itu. Dan apabila kita merujuk kepada tulisan-tulisan dari Josephus (sejarahwan Yahudi) mengenai perang itu sangat sadis dan menyebabkan Yerusalem hancur habis-habisan. Yerusalem dikepung, diluar tembok kota dibangun tembok tinggi oleh orang Romawi. Pintu gerbang ditutup. Pemberontak yang didalam melarang orang untuk keluar dengan kekerasan, diluar mereka dikepung serdadu dan yang berhasil keluar dibunuh, disalib dan dipajang diantara tembok kota dan tembok kepungan. Para serdadu itu menutup semua jalan keluar masuk ke Yerusalem, bahkan terowongan di bawah tembokpun mereka tutup. Aliran air mereka tutup, jalur makanan mereka tutup sehingga membuat penduduk kota Yerusalem sangat kehausan dan kelaparan. Akal sehatpun hilang, ketika penduduk Yerusalem kelaparan dan kehausan. Di dalam Yerusalem kelaparan besar-besaran sampai terjadi kanibalisme dalam keluarga. Kisah-kisah yang menyedihkan terjadi pada saat itu. Banyak istri merebut makanan dari suaminya, bahkan banyak ibu mengorbankan bayi-bayi mereka, dibakar dan mereka makan daging anaknya sendiri. Kejadian ini telah dinubuatkan oleh Tuhan Yesus di :


* Lukas 23:28-29
23:28 Yesus berpaling kepada mereka dan berkata: "Hai puteri-puteri Yerusalem, janganlah kamu menangisi Aku, melainkan tangisilah dirimu sendiri dan anak-anakmu!
23:29 Sebab lihat, akan tiba masanya orang berkata: Berbahagialah perempuan mandul dan yang rahimnya tidak pernah melahirkan, dan yang susunya tidak pernah menyusui.


Peristiwa kelaparan di kota Yerusalem saat dikepung oleh Jenderal Titus adalah sangat memprihatinkan. Kanibalisme terjadi di seluruh kota. Anak-anak, bayi-bayi dikorbankan menjadi makanan mereka. Saat itu adalah lebih baik tidak mempunyai anak-anak, karena anak-anak saat itu dikorbankan untuk menjadi makanan di kota Yerusalem yang terkepung. Total korban saat itu mencapai 1,1 juta orang Yahudi tewas sampai kota Yerusalem hancur, jumlah ini sangat besar pada zaman itu.

Kisah Maria putri dari Eleazar dari Bethezuba, adalah kisah kanibalisme yang diceritakan oleh Josephus dalam Jewish War (VI,193) yang terjadi sebagai akibat kelaparan dan kelaparan selama pengepungan Yerusalem pada Agustus 70 M oleh pasukan Romawi yang diperintahkan oleh Titus. Kisah ini hanyalah satu kisah tentang kengerian yang diderita di Yerusalem pada musim panas tahun 70. Yosefus menceritakan bahwa ada seorang Maria, putri Eleazar yang berasal dari desa Bethezuba-Perea, sebelah timur Sungai Yordan, yang sebelumnya melarikan diri ke Yerusalem. Terkenal dalam keluarga dan kekayaan, harta benda, harta, dan makanannya telah dijarah oleh para pembela kota oleh orang Yahudi selama pengepungan. Kelaparan sedang melandanya, dan amarah menguasainya lebih cepat. Karena kelaparan dia membawa bayi itu dan berkata kepadanya: "Tungau kecil yang malang! Dalam perang, kelaparan, dan perselisihan sipil mengapa aku harus membuat kamu tetap hidup? Dengan Roma hanya ada perbudakan dan itu hanya jika hidup ketika mereka datang; tapi kelaparan mencegah perbudakan, dan para partisan lebih kejam dari keduanya. Kamu harus menjadi makanan bagiku, bagi para partisan semangat pembalasan, dan bagi dunia sebuah kisah, satu-satunya hal yang tersisa untuk mengisi ukuran kesengsaraan Yahudi." Hal yang bertolak belakang terjadi, dia membunuh putranya, lalu memanggangnya dan memakan setengahnya, menyembunyikan sisanya.

Segera para pemberontak muncul (mengendus keanehan, bau tidak suci dari panggangan daging bayi itu), dan mereka mengancam akan membunuhnya di tempat kecuali dia mengakui apa yang telah dia persiapkan untuk makanan. Ketika mereka menemukan daging yang tersisa dari bayinya, dia menawarkan mereka sisanya untuk bersama-sama memakannya. Mereka meninggalkannya dengan ngeri dan "seluruh kota tidak bisa berhenti memikirkan kejahatan dan kekejian ini". Ketika berita itu sampai ke orang Romawi, "sebagagianmenolak untuk percaya, beberapa tertekan tetapi pada sebagian besar efeknya adalah menambah kebencian mereka" terhadap musuh yang ada. Jenderal Titus melepaskan semua tanggung jawab karena dia telah berulang kali menawarkan perdamaian dan amnesti bagi orang2 Israel untuk penyerahan diri. Kisah tragis ini memenuhi satu nubuat dalam yang dicatat dalam kitab Taurat:

    Ulangan 28:53–57
    28:53 LAI TB, Dan engkau akan memakan buah kandunganmu, yakni daging anak-anakmu lelaki dan anak-anakmu perempuan yang diberikan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu, --dalam keadaan susah dan sulit yang ditimbulkan musuhmu kepadamu.
    KJV, And thou shalt eat the fruit of thine own body, the flesh of thy sons and of thy daughters, which the LORD thy God hath given thee, in the siege, and in the straitness, wherewith thine enemies shall distress thee:
    Hebrew,
    וְאָכַלְתָּ פְרִי־בִטְנְךָ בְּשַׂר בָּנֶיךָ וּבְנֹתֶיךָ אֲשֶׁר נָתַן־לְךָ יְהוָה אֱלֹהֶיךָ בְּמָצֹור וּבְמָצֹוק אֲשֶׁר־יָצִיק לְךָ אֹיְבֶךָ׃
    Translit interlinear, VE'AKHAL'TA {dan engkau akan memakan} FERI- {buah dari} VIT'NEKHA {kandunganmu} BESAR {yakni daging dari} BANEIKHA {putera2-mu} UVENOTEIKHA {dan putri2-mu} 'ASHER {yang} NATAN-LEKHA {Dia telah mengaruniakan kepada engkau} YEHOVAH (dibaca: 'Adonay, TUHAN) 'ELOHEIKHA {Allah kalian} BEMATSOR {dan keadaan susah} UVEMATSOQ {dan keadaan sulit} 'ASHER- {yang} YATSIQ {itu ditimbulkan} LEKHA {kepadamu} 'OIVEKHA {oleh musuh2-mu}

    28:54 LAI TB, Dan orang laki-laki yang paling lemah dan paling manja di antaramu akan kesal terhadap saudaranya atau terhadap isterinya sendiri atau terhadap anak-anaknya yang masih tinggal padanya,
    KJV, So that the man that is tender among you, and very delicate, his eye shall be evil toward his brother, and toward the wife of his bosom, and toward the remnant of his children which he shall leave:
    Hebrew,
    הָאִישׁ הָרַךְ בְּךָ וְהֶעָנֹג מְאֹד תֵּרַע עֵינֹו בְאָחִיו וּבְאֵשֶׁת חֵיקֹו וּבְיֶתֶר בָּנָיו אֲשֶׁר יֹותִיר׃
    Translit interlinear, HA'ISH {dan seorang laki-laki} HARAKH {yang paling lemah} BEKHA {diantaramu} VEHE'ANOG ME'OD {dan yang paling dimanja} TERA {dia kesal} 'EINO {di matanya} VE'AKHIV {pada saudaranya} UVE'ESHET {dan pada istrinya} KHEIQO {yang ada padanya} UVEYETER {dan pada yang masih tinggal} BANAV {dan putera2-nya} 'ASHER {yang} YOTIR {tersisa}

    28:55 LAI TB, sehingga kepada salah seorang dari mereka itu ia tidak mau memberikan sedikitpun dari daging anak-anaknya yang dimakannya, karena tidak ada lagi sesuatu yang ditinggalkan baginya, dalam keadaan susah dan sulit yang ditimbulkan musuhmu kepadamu di segala tempatmu.
    KJV, So that he will not give to any of them of the flesh of his children whom he shall eat: because he hath nothing left him in the siege, and in the straitness, wherewith thine enemies shall distress thee in all thy gates.
    Hebrew,
    מִתֵּת ׀ לְאַחַד מֵהֶם מִבְּשַׂר בָּנָיו אֲשֶׁר יֹאכֵל מִבְּלִי הִשְׁאִיר־לֹו כֹּל בְּמָצֹור וּבְמָצֹוק אֲשֶׁר יָצִיק לְךָ אֹיִבְךָ בְּכָל־שְׁעָרֶיךָ׃
    Translit interlinear, MITET {dan mebolak} LE'AKHAD {pada satu} MEHEM {dari antara mereka} MIB'SAR {dari daging dari} BANAV {putera2-nya} 'ASHER {yang} YOKHEL {dia memakannya} MIB'LI {sebab tidak ada} HISH'IR-LO {yang tersisa padanya} KOL {semua} BEMATSOR {dalam kesulitan} UVEMATSOQ {dan dalam pemberontakan} 'ASHER {yang} YATSIQ {itu akan menekan} LEKHA {padamu} 'OYIV'KHA {musuhmu} BEKHOL-SHE'AREIKHA {pada seluruh pintu2 gerbangmu}

    28:56 LAI TB, Perempuan yang lemah dan manja di antaramu, yang tidak pernah mencoba menjejakkan telapak kakinya ke tanah karena sifatnya yang manja dan lemah itu, akan kesal terhadap suaminya sendiri atau terhadap anaknya laki-laki atau anaknya perempuan,
    KJV, The tender and delicate woman among you, which would not adventure to set the sole of her foot upon the ground for delicateness and tenderness, her eye shall be evil toward the husband of her bosom, and toward her son, and toward her daughter,
    Hebrew,
    הָרַכָּה בְךָ וְהָעֲנֻגָּה אֲשֶׁר לֹא־נִסְּתָה כַף־רַגְלָהּ הַצֵּג עַל־הָאָרֶץ מֵהִתְעַנֵּג וּמֵרֹךְ תֵּרַע עֵינָהּ בְּאִישׁ חֵיקָהּ וּבִבְנָהּ וּבְבִתָּהּ׃
    Translit interlinear, HARAKAH {yang paling manja} VEKHA {padamu} VEHA'ANUGAH {dan yang paling lemah} 'ASHER {yang} LO-NIS'TAH {tidak pernah ebrani} KHAF-RAG'LAH {telapak kakinya} HATSEG {menjejakkan} 'AL-HA'ARETS {ke atas tanah} MEHIT'ANEG {oleh karena kelembutannya} UMEROKH {dan kehalusannya} TERA {dia kesal} 'EINAH {di matanya} BE'ISH {pada suaminya} KHEIQAH {di dekapannya} UVIV'NAH {dan pada putera2nya} UVEVITAH {dan pada putri2-nya}

    28:57 LAI TB, karena uri yang keluar dari kandungannya ataupun karena anak-anak yang dilahirkannya; sebab karena kekurangan segala-galanya ia akan memakannya dengan sembunyi-sembunyi, dalam keadaan susah dan sulit yang ditimbulkan musuhmu kepadamu di dalam tempatmu.
    KJV, And toward her young one that cometh out from between her feet, and toward her children which she shall bear: for she shall eat them for want of all things secretly in the siege and straitness, wherewith thine enemy shall distress thee in thy gates.
    Hebrew,
    וּבְשִׁלְיָתָהּ הַיֹּוצֵת ׀ מִבֵּין רַגְלֶיהָ וּבְבָנֶיהָ אֲשֶׁר תֵּלֵד כִּי־תֹאכְלֵם בְּחֹסֶר־כֹּל בַּסָּתֶר בְּמָצֹור וּבְמָצֹוק אֲשֶׁר יָצִיק לְךָ אֹיִבְךָ בִּשְׁעָרֶיךָ׃
    Translit interlinear, UVESHIL'YATAH {ari-arinya} HAYOTSET {yang keluar} MIBEIN {di antara} RAG'LEIHA {kakinya} UVEVANEIHA {dan putera2nya} 'ASHER {yang} TELED {dia melahirkan} KI- {sebab} TOKH'LEM {dia akan memakan mereka} BEKHOSER- {oleh karena kekurangan} KOL {sebala2-nya} BASATER {dengan sembunyi2} BEMATSOR {oleh karena kesusahan} UVEMATSOQ {dan kesulitah} 'ASHER {yang} YATSIQ {dia akan menimbulkan} LEKHA {padamu} 'OYIV'KHA {oleh musuh2mu} BISH'AREIKHA {di dalam pintu gerbangmu}

---

Orang yang sempat kabur dari Yerusalem, tidak dapat balik lagi (seperti kata Tuhan Yesus dalam Matius 24:15-17). Orang-orang yang kebetulan sudah diluar Yerusalem selamat, dan yang masih didalam habis. Selama masa pengepungan, Jenderal Titus mengeluarkan peraturan agar penduduk kota Yerusalem yang bukan Yahudi untuk keluar dari kota. Kalau tidak, mereka akan turut dibantai oleh pasukan Romawi. Karena orang-orang Kristen non Yahudi ini merasa tidak mempunyai ikatan batin dengan kota Yerusalem, maka orang-orang Kristen non Yahudi keluar dari kota Yerusalem dan melarikan diri ke kota Pella di daerah Jordania. Saat itu mereka teringat akan perkataan Tuhan Yesus d Matius 24:16, yaitu perlindungan yang Tuhan sediakan. Sedangkan orang-orang Yahudi sendiri tetap tinggal di Yerusalem karena cinta mereka akan kota Yerusalem yang mereka sebut sebagai "The City of God". Akhirnya kaum Yahudi ini turut binasa dengan hancurnya kota Yerusalem tersebut.

Setelah bangsa Yahudi serta Bait Allah mereka hancur, orang-orang Kristen pun tidak dapat lagi bergantung pada perlindungan terhadap Yudaisme yang pernah diberikan kekaisaran. Karenanya, tidak ada tempat lagi bagi orang-orang Kristen untuk berlindung dari penyiksaan orang-orang Romawi

Demikianlah nubuat Yesus Kristus tentang kejatuhan Yerusalem dan nubuat ini terbukti telah digenapi pada tahun 70 Masehi dengan tanda dasyat yaitu penghancuran Bait Allah (yang dipugar Herodes), hal ini mengubah tata cara peribadahan orang-orang Yahudi. Mereka tidak lagi dapat mempersembahkan korban sembelihan hingga sekarang. Bangunan Bait Allah di Yerusalem ini dihancurkan tak bersisa oleh tentara Romawi dibawah Jendral Titus. Sisa satu-satunya adalah sebilah tembok, yang kini disebut dengan הַכֹּתֶל הַמַּעֲרָבִי - HAKOTEL HAMA'ARAVI, Harf: Tembok Barat/ The Western Wall (sebagian orang menyebutnya dengan istilah "Tembok Ratapan/ Wailing Wall").

User avatar
 
Posts: 14905
Joined: Fri Jun 09, 2006 5:20 pm

Re: Khotbah Yesus Kristus di Bukit Zaitun (Matius 24: 1-25:46)

Post by BP » Fri Sep 12, 2008 1:51 am

2. KEDATANGAN ANAK MANUSIA :



Kembali ke ayat 3, pertanyaan ke 2 :


* Matius 24:3
Ketika Yesus duduk di atas Bukit Zaitun, datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya untuk bercakap-cakap sendirian dengan Dia. Kata mereka: "Katakanlah kepada kami, bilamanakah itu akan terjadi dan apakah tanda kedatangan-Mu dan tanda kesudahan dunia?"



Respon Tuhan Yesus :


* Matius 24:23-28
24:23 Pada waktu itu jika orang berkata kepada kamu: Lihat, Mesias ada di sini, atau Mesias ada di sana, jangan kamu percaya.
24:24 Sebab Mesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul dan mereka akan mengadakan tanda-tanda yang dahsyat dan mujizat-mujizat, sehingga sekiranya mungkin, mereka menyesatkan orang-orang pilihan juga.
24:25 Camkanlah, Aku sudah mengatakannya terlebih dahulu kepadamu.
24:26 Jadi, apabila orang berkata kepadamu: Lihat, Ia ada di padang gurun, janganlah kamu pergi ke situ; atau: Lihat, Ia ada di dalam bilik, janganlah kamu percaya.
24:27 Sebab sama seperti kilat memancar dari sebelah timur dan melontarkan cahayanya sampai ke barat, demikian pulalah kelak kedatangan Anak Manusia.
24:28 Di mana ada bangkai, di situ burung nazar berkerumun."



Ayat 23-26.
Sebelumnya pada Matius 24:4-5 Tuhan Yesus sudah menyinggung adanya mesias-mesias palsu yang akan menyamar sebagai Mesias. Tuhan Yesus memberikan nasehat : "Waspadalah supaya jangan ada orang yang menyesatkan kamu! Sebab banyak orang akan datang dengan memakai nama-Ku dan berkata: Akulah Mesias, dan mereka akan menyesatkan banyak orang". Dalam bagian ini, yaitu tanda kedatangan Tuhan Yesus Kristus yang kedua kali. Seperti dalam dalam Matius 24:23-26 Tuhan Yesus kembali menubuatkan adanya mesias-mesias palsu.

Sepanjang penganiayaan hebat atas umat ini, akan muncul banyak penolong gadungan. sebagaimana pernah dilakukan para pahlawan Makabe pada zaman antar Perjanjian. Tetapi orang-orang pilihan diingatkan di sini bahwa pelepasan tidak akan secara sebagian-sebagian atau bertahap. Dalam masa-masa genting seperti itu selalu ada pembebas-pembebas palsu.


Ayat 27.
Justru dengan tiba-tiba dan seperti "kilat" (cara penampakan dari sebelah timur. . sampai ke barat), demikianlah "Anak Manusia" akan datang untuk menghukum para penindas itu. "kedatangan Anak Manusia" tidak akan dirahasiakan tetapi terbuka dengan tiba-tiba.


Ayat 28.
Bahasa Yunani "οι αετοι - hoi aetoi" dapat diterjemahkan burung nazar atau rajawali. Kalau rajawali ini dapat menunjuk kepada panji-panji Roma yang akan hinggap kepada bangkai busuk Yudaisme. Kata "Bangkai" bisa mengacu kepada mereka yang mati secara rohani dan orang-orang jahat yang membusuk.



Pengajaran lebih lanjut :


Dalam bagian ini, Tuhan Yesus menekankan bahwa mesias-mesias palsu akan mengadakan tanda-tanda heran dan mujizat, dan akan membuat penipuan besar. Banyak orang Kristen menyangka bahwa selama mereka percaya dalam "Yesus Kristus", mereka akan dilindungi dari penipuan zaman akhir. Namun, penipuan ini berarti ada dua jenis Mesias, bukan hanya satu. Ada orang yang tertipu dalam mengikuti Yesus yang salah. Rasul Paulus juga menyinggung hal ini dalam :


* 2 Korintus 11:3-4
11:3 Tetapi aku takut, kalau-kalau pikiran kamu disesatkan dari kesetiaan kamu yang sejati kepada Kristus, sama seperti Hawa diperdayakan oleh ular itu dengan kelicikannya.
11:4 Sebab kamu sabar saja, jika ada seorang datang memberitakan Yesus yang lain dari pada yang telah kami beritakan, atau memberikan kepada kamu roh yang lain dari pada yang telah kamu terima atau Injil yang lain dari pada yang telah kamu terima.



Rasul Paulus dalam ayat diatas berbicara kepada orang-orang Kristen gereja mula-mula bahwa akan ada rasul-rasul palsu yang mengabarkan tentang seorang Yesus yang bukan Yesus sejati seperti yang di Alkitab. "Yesus yang lain" ini adalah Yesus palsu, suatu rekayasa imajinasi yang rusak dan pemikiran yang salah tentang rasul-rasul dadakan. Injil dikaitkan dengan Yesus yang lain ini adalah suatu injil yang berbeda; bukanlah injil seperti yang tercatat di Alkitab dan dikabarkan oleh rasul-rasul yang sejati. Selanjutnya, injil palsu ini pun disertai dengan suatu kuasa roh, tetapi itu adalah roh palsu, bukanlah Roh Kudus yaitu Roh Allah yang Kudus.

Siapakah sebenarnya yang dilayani oleh pengikut-pengikut "Yesus yang lain" itu? Jawabannya terdapat dalam


* 2 Korintus 11:13-15
11:13 Sebab orang-orang itu adalah rasul-rasul palsu, pekerja-pekerja curang, yang menyamar sebagai rasul-rasul Kristus.
11:14 Hal itu tidak usah mengherankan, sebab Iblis pun menyamar sebagai malaikat Terang.
11:15 Jadi bukanlah suatu hal yang ganjil, jika pelayan-pelayannya menyamar sebagai pelayan-pelayan kebenaran. Kesudahan mereka akan setimpal dengan perbuatan mereka.



"Yesus yang lain" itu adalah Yesus palsu yang direkayasai oleh Iblis, seorang "Yesus palsu" yang dapat menyamar sebagai seorang malaikat terang. Sebelum saat kedatangan-Nya yang kedua kali, akan secara nyata tampil seorang mesias palsu yang besar.


* 2 Tesalonika 2:3-4
2:3 Janganlah kamu memberi dirimu disesatkan orang dengan cara yang bagaimanapun juga! Sebab sebelum Hari itu haruslah datang dahulu murtad dan haruslah dinyatakan dahulu manusia durhaka, yang harus binasa,
2:4 yaitu lawan yang meninggikan diri di atas segala yang disebut atau yang disembah sebagai Allah. Bahkan ia duduk di Bait Allah dan mau menyatakan diri sebagai Allah.



Apa yang akan terjadi kepada mesias palsu ini, dan bagaimana kita akan mengenal dia? Para pengikut mesias palsu tertipu karena mereka menolak mengasihi kebenaran Allah seperti yang dinyatakan dalam Alkitab. Apa yang akan terjadi kepada mesias palsu ini, dan bagaimana kita mengenalinya? 2 Tesalonika 2:8-10 menginformasikan kita :


* 2 Tesalonika 2:8-10
2:8 pada waktu itulah si pendurhaka baru akan menyatakan dirinya, tetapi Tuhan Yesus akan membunuhnya dengan nafas mulut-Nya dan akan memusnahkannya, kalau Ia datang kembali.
2:9 Kedatangan si pendurhaka itu adalah pekerjaan Iblis, dan akan disertai rupa-rupa perbuatan ajaib, tanda-tanda dan mujizat-mujizat palsu,
2:10 dengan rupa-rupa tipu daya jahat terhadap orang-orang yang harus binasa karena mereka tidak menerima dan mengasihi kebenaran yang dapat menyelamatkan mereka.



Tuhan Yesus menekankan bahwa tidaklah cukup hanya menggunakan "nama Tuhan" untuk masuk ke dalam surga. Yang diperlukan lagi ialah melakukan kehendak Bapa, seperti yang pernah dikatakan Tuhan Yesus di


* Matius 7:21-23
7:21Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.
7:22 Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?
7:23 Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"



Tuhan Yesus juga menyatakan dalam Yohanes 6:40,


* Yohanes 6:40
Sebab inilah kehendak Bapa-Ku, yaitu supaya setiap orang, yang melihat Anak dan yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal, dan supaya Aku membangkitkannya pada akhir zaman."



Jadi perlu juga "melihat Anak dan percaya kepadanya", yaitu memandang pada Tuhan Yesus Kristus yang sejati, pada hidup-Nya, dan percaya pada perkataan yang diucapkan-Nya. Diteguhkan juga oleh Tuhan Yesus dalam Yohanes 5:24 :


* Yohanes 5:24
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa mendengar perkataan-Ku dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai hidup yang kekal dan tidak turut dihukum, sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup.



Tragis bagi mereka yang mengikuti mesias-mesias palsu ini dengan tulus menganggap diri mereka sebagai orang beriman sejati yang secara aktif mengerjakan pekerjaan yang mereka pikir untuk Tuhan.


* Matius 7:22-23
7:22 Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?
7:23 Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"



Para pengikut mesias palsu itu tidak menurut hukum. Mereka melanggar hukum Allah; mereka tidak menghormati perintah-perintah Tuhan Yesus. Sebaliknya, Yesus menyatakan dalam Yohanes 14:21


* Yohanes 14:21
Barangsiapa memegang perintah-Ku dan melakukannya, dialah yang mengasihi Aku. Dan barangsiapa mengasihi Aku, ia akan dikasihi oleh Bapa-Ku dan Aku pun akan mengasihi dia dan akan menyatakan diri-Ku kepadanya."



Tuhan Yesus begitu banyak memberi informasi kepada murid-murid-Nya termasuk kedatangan mesias-mesias palsu pada akhir zaman, yaitu sebelum kedatanganNya yang kedua. Hal ini sungguh penting diterima para murid dan orang-orang percaya, bahwa Tuhan Yesus Kristus yaitu Sang Mesias yang sejati membicarakannya terlebih dulu dengan murid-murid-Nya, tidak satupun kata atau informasi yang keluar dari mulut Tuhan Yesus akan berlalu dengan sia-sia (Matius 24:35).

User avatar
 
Posts: 14905
Joined: Fri Jun 09, 2006 5:20 pm

Re: Khotbah Yesus Kristus di Bukit Zaitun (Matius 24: 1-25:4

Post by BP » Fri Sep 12, 2008 1:40 pm

3. TANDA KESUDAHAN DUNIA:



Kembali ke ayat 3, pertanyaan ke 3 :


* Matius 24:3
Ketika Yesus duduk di atas Bukit Zaitun, datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya untuk bercakap-cakap sendirian dengan Dia. Kata mereka: "Katakanlah kepada kami, bilamanakah itu akan terjadi dan apakah tanda kedatangan-Mu dan tanda kesudahan dunia?"



Respon Tuhan Yesus :


* Matius 24:29-31
24:29 "Segera sesudah siksaan pada masa itu, matahari akan menjadi gelap dan bulan tidak bercahaya dan bintang-bintang akan berjatuhan dari langit dan kuasa-kuasa langit akan goncang.
24:30 Pada waktu itu akan tampak tanda Anak Manusia di langit dan semua bangsa di bumi akan meratap dan mereka akan melihat Anak Manusia itu datang di atas awan-awan di langit dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya.
24:31 Dan Ia akan menyuruh keluar malaikat-malaikat-Nya dengan meniup sangkakala yang dahsyat bunyinya dan mereka akan mengumpulkan orang-orang pilihan-Nya dari keempat penjuru bumi, dari ujung langit yang satu ke ujung langit yang lain.



Ayat 29-31.
"Segera" dapat berarti bahwa kesudahan itu akan segera datang sesudah kejatuhan Yerusalem. Ada ahli yang berpendapat bahwa ayat 29-31 ini menunjuk kepada peristiwa kejatuhan Yerusalem dalam bahasa simbolis yang hidup. Tetapi lebih wajar kalau ayat-ayat ini diartikan sebagai petunjuk kepada akhir zaman, dan kata "Segera" (Yunani, ευθεως - eutheôs) mungkin diartikan dalam arti yang lebih lemah "ευθυς – euthus", seperti sering terdapat dalam Markus. Bahwa aka nada kekacauan kosmis, munculnya "Anak manusia" (bandingkan Daniel 7:13-24), perkabungan yang amat sangat di kalangan orang-orang yang memihak kepada penyalib-penyalib Mesias (Zakharia 12:10-14) dan pengumpulan "orang-orang pilihan-Nya" dari segala penjuru (Ulangan 30:4) ketika terdengar bunyi sangkakala (Yesaya 27:13 bandingkan I Tesalonika 4:16).


Ayat 29.
"Segera sesudah siksaan pada masa itu". Bandingkan tafsiran atas 24:21. Di sini sama sekali tidak menyebutkan Pengangkatan Gereja (bandingkan I Tesalonika 4: 16-17). Ayat ini justru berbicara tentang kembalinya Kristus untuk mengakhiri Masa Penderitaan untuk mendirikan pemerintahan Mesianis. "Matahari akan menjadi gelap". Gejala langit yang menyertai ini juga dinubuatkan dalam Yoel 3: 15 dan Yesaya 13:9. 10.


Ayat 30.
"Tanda Anak Manusia". Para penafsir tidak mencapai kesepakatan tentang pengenalan tanda ini. Penjelasan Lange tentang tanda tersebut sebagai Shekinah atau kemuliaan Kristus diikuti oleh banyak penafsir lainnya. Bagaimanapun bentuknya yang pasti munculnya tanda ini akan menyebabkan semua orang Yahudi ("semua bangsa" seperti dalam Alkitab terjemahan baru) "meratap" karena melihat Mesias mereka (bandingkan Zakharia 12:10-12). "Awan-awan di langit", kekuasaan dan "kemuliaan" melukiskan pemandangan yang sama dengan di Daniel 7:13. 14: II Tesalonika 1:7-9.


Ayat 31.
"Malaikat-malaikat" yang mengumpulkan orang-orang "pilihan-Nya" adalah para malaikat yang juga dilukiskan dalam Matius 13:30. Ayat 41-43 sebagai menyingkirkan lalang dari gandum sehingga gandum dapat dikumpulkan dalam lumbung.
(lihat artikel Perumpamaan-perumpamaan: 6. Perumpamaan tentang Lalang di Antara Gandum: di 6-perumpamaan-tentang-lalang-di-antara-gandum-vt1374.html#4728 )


Artikel terkait :
PENYESAT, penyesat-vt3939.html#p21726





a. Berbagai Ilustrasi untuk Meningkatkan Kewaspadaan


* Matius 24:32-36
24:32 Tariklah pelajaran dari perumpamaan tentang pohon ara: Apabila ranting-rantingnya melembut dan mulai bertunas, kamu tahu, bahwa musim panas sudah dekat.
24:33 Demikian juga, jika kamu melihat semuanya ini, ketahuilah, bahwa waktunya sudah dekat, sudah di ambang pintu.
24:34 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya angkatan ini tidak akan berlalu, sebelum semuanya ini terjadi.
24:35 Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu.
24:36 Tetapi tentang hari dan saat itu tidak seorang pun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anak pun tidak, hanya Bapa sendiri."



Ayat 32-36.
Nampaknya berarti bahwa selama perang Yahudi itu adalah tanda yang pasti bahwa kesudahan sudah dekat. Perumpamaan tentang pohon ara. Lambang bangsa Israel yang sering dipergunakan dalam Alkitab (Yeremia 24: Yoel 1:6-7: Hosea 9: 10). Yesus sebelumnya juga memakai lambang ini (Lukas 11:6). Sifat yang khas dari pohon ini sebagaimana sudah disebutkan sebelumnya (Matius 21: 19-20) ialah bahwa buah dan daunnya muncul pada saat yang kurang lebih sama: pada saat pohon ini berdaun. maku musim panas sudah dekat. Yesus dengan demikian menghubungkan bangsa yang dibangkitkan kembali dengan dekatnya berbagai peristiwa eskatolog is ini.


Ayat 34.
"Angkatan ini tidak akan berlalu". Angkatan ini (Yunani, γενεα - genea) telah ditafsirkan sebagai bangsa Yahudi. Kata γενεα - genea dapat berarti "angkatan", "generasi", atau "suku bangsa" "ras", atau umat manusia atau angkatan yang melihat tanda-tanda akhir zaman. Adalah wajar untuk menafsirkannya dalam arti biasa, yakni angkatan zaman Yesus, angkatan keluaran kedua (Matius 12:41-42,45; 23:34-36). "Semuanya ini" adalah kejadian-kejadian yang berhubungan dengan kejatuhan Yerusalem, yang hampir terjadi persis 40 tahun (angka bulat untuk satu generasi – bandingkan mazmur 95:10-11) sesudah Yesus mengucapkan kata-kata ini.


Ayat 35.
"Langit dan bumi akan berlalu". Bandingkan Roma 8: 19-22: I Korintus 7:31: Wahyu 21:1. Kebenaran dari berbagai nubuat yang serius oleh Kristus ini tidak akan mengalami perubahan sedikit pun. Hal ini menekankan keabadian kata-kata Yesus Kristus dalam bencana kosmis yang paling dasyat sekalipun (bandingkan Matius 5:18)


Ayat 36.
"Hari" nampaknya mengacu kepada akhir zaman. Tetapi saat penggenapan yang tepat hanya diketahui oleh "Bapa" saja (bandingkan Kisah 1:7). Tidak mungkin manusia dapat menyusun skema penentuan tanggal. Kalimat, "dan Anak pun tidak", menunjukkan bahwa pengetahuan sempurna yang dimiliki setiap anggota ke-Allah-an merupakan bagian yang secara tidak dipakai oleh Yesus ketika pelayanan-Nya di bumi. terkecuali ketika pengetahuan itu diperlukan bagi maksud-Nya.
(Lihat Artikel : YESUS TIDAK MAHA TAHU ?, di yesus-tidak-maha-tahu-vt61.html )


* Matius 24:37-39
24:37 "Sebab sebagaimana halnya pada zaman Nuh, demikian pula halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia.
24:38 Sebab sebagaimana mereka pada zaman sebelum air bah itu makan dan minum, kawin dan mengawinkan, sampai kepada hari Nuh masuk ke dalam bahtera,
24:39 dan mereka tidak tahu akan sesuatu, sebelum air bah itu datang dan melenyapkan mereka semua, demikian pulalah halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia.



Ayat 37-39.
Cerita tentang Nuh dipakai disini (bandingkan 1 Petrus 3:19-21) hanya sebagai peringatan akan tiba-tibanya kedatangan bencana itu bagi orang yang tidak berjaga-jaga. Sebagaimana "zaman Nuh" mengakhiri suatu era dengan hukuman, demikian juga kedatangan kembali Kristus. Pada zaman yang sangat jahat (Kejadian 6). manusia menjalani hidup setiap hari tanpa memperdulikan kehancuran yang menjelang ("makan, minum, kawin-mengawinkan"). Tetapi air bah itu "melenyapkan mereka semua" yang jahat sehingga hanya tersisa 1 orang benar saja untuk tinggal di bumi. Demikian juga "kedatangan Anak Manusia", sesudah Masa Penderitaan Besar (ayat 29-31) akan melenyapkan orang jahat, supaya kaum sisa yang tetap setia dan yang berhasil lolos dari Penderitaan dapat ikut menikmati berkat-berkat.


* Matius 24:40-42
24:40 Pada waktu itu kalau ada dua orang di ladang, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan;
24:41 kalau ada dua orang perempuan sedang memutar batu kilangan, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan.
24:42 Karena itu berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu pada hari mana Tuhanmu datang.



Ayat 40-42.
"παρουσια - parousia" ini akan memisahkan orang-orang yang lahiriah kelihatan sama dan sedang sama-sama bekerja, oleh karena itu semuanya ini mutlah perlu untuk berjaga-jaga. (Lihat artikel 18. Perumpamaan tentang Hamba yang Berjaga-jaga, di 18-perumpamaan-tentang-hamba-yg-berjaga-jaga-vt1488.html#5346 )

User avatar
 
Posts: 14905
Joined: Fri Jun 09, 2006 5:20 pm

Re: Khotbah Yesus Kristus di Bukit Zaitun (Matius 24: 1-25:46)

Post by BP » Fri Sep 12, 2008 1:44 pm

II. Lima Perumpamaan Tentang Penghakiman Matius 24:43 – 25:46



- Perumpamaan pertama, tentang tuan rumah dan pencuri (ayat 43-44) dekat persamaannya denga Lukas 12:39-40,

- Perumpamaan kedua, tentang hamba yang setia (ayat 45-51)bandingkan dengan Lukas 12:42-46. Pokok-pokok yang sama terdapat juga dalam Markus 13:33-37.

- Perumpamaan ketiga, tentang sepuluh gadis (Matius 25:1-13),

- Perumpamaan keempat, tentang Talenta dengan perumpamaan tentang uang mina dalam Lukas Lukas 19:11-27

- Perumpamaan kelima, adalah Penghakiman Terakhir (Matius 25:31-46)


Masing-masing perumpamaan itu menekankan perlunya kesetiaan dan kesiap-siagaan karena penghakiman yang akan datang.

User avatar
 
Posts: 14905
Joined: Fri Jun 09, 2006 5:20 pm

Re: Khotbah Yesus Kristus di Bukit Zaitun (Matius 24: 1-25:4

Post by BP » Fri Sep 12, 2008 3:33 pm

a. Perumpamaan pertama, tentang tuan rumah dan pencuri (ayat 43-44) :


* Matius 24:43-44
24:43 Tetapi ketahuilah ini: Jika tuan rumah tahu pada waktu mana pada malam hari pencuri akan datang, sudahlah pasti ia berjaga-jaga, dan tidak akan membiarkan rumahnya dibongkar.
24:44 Sebab itu, hendaklah kamu juga siap sedia, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu duga."



Apabila tuan rumah itu waspada dia pasti dapat mencegah terjadinya kerusakan dan kehilangan. "Dibongkar". (Yunani, διορυγηναι – diorugênai dari kata διορυσσω – diorussô) Secara harfiah: "digali sampai tembus" merupakan acuan kepada rumah-rumah di Palestina yang terbuat dari bata jemuran, sehingga dapat dikatakan mudah untuk dimasuki. Orang percaya memiliki alasan yang lebih sedikit dibandingkan dengan tuan rumah yang tidak diingatkan bahwa akan ada pencuri. Ini adalah bagi yang akan mendapat hukuman dari Anak Manusia waktu kedatanganNya yang tiba-tiba jika mereka tidak bertobat (bandingkan 1 Tesalonika 5:2-6, Wahyu 3:3)

Lihat artikel : 19. Perumpamaan tentang Pencuri, di http://www.sarapanpagi.org/19-perumpama ... html#p5467


Bandingkan: Markus 13:14

    Pembinasa keji ini menunjuk kepada kekuatan yang merusak atau mencemarkan segala sesuatu yang kudus (lih. Dan 9:25-27).

    1) Pernyataan Kristus dapat secara nubuat menunjuk baik pada penyerbuan tentara Roma ke Yerusalem ketika Bait Allah dibinasakan (tahun 70 M) maupun kepada patung antikristus yang akan ditempatkan di Yerusalem sesaat sebelum Kristus datang untuk menghakimi orang fasik (lih. 2Tes 2:2-3; Wahyu 13:14-15; 19:11-21).

    2) Pernyataan ini sering disebut "nubuat yang memberi pertanda," yaitu istilah yang dipakai apabila dua atau lebih peristiwa dipandang sebagai satu peristiwa. Satu contoh ialah nubuat yang menggabungkan kedatangan Kristus yang pertama untuk memberitakan Injil dengan kedatangan yang kedua dengan hukuman dalam Yes 11:1-4; 61:1-2, dan Za 9:9-10. Demikian pula, peristiwa pencurahan Roh Kudus pada hari Pentakosta dan "hari Tuhan yang hebat dan dahsyat" digabung dan disebut sebagai satu peristiwa dalam Yoel 2:28-31. Dalam ayat ini Kristus melukiskan penghancuran Yerusalem sebagai lambang kesengsaraan besar yang akan terjadi pada akhir zaman

User avatar
 
Posts: 14905
Joined: Fri Jun 09, 2006 5:20 pm

Re: Khotbah Yesus Kristus di Bukit Zaitun (Matius 24: 1-25:46)

Post by BP » Fri Sep 12, 2008 3:58 pm

b. Perumpamaan kedua, tentang hamba yang setia (ayat 45-51) :


* Matius 24:45-51
24:45 "Siapakah hamba yang setia dan bijaksana, yang diangkat oleh tuannya atas orang-orangnya untuk memberikan mereka makanan pada waktunya?
24:46 Berbahagialah hamba, yang didapati tuannya melakukan tugasnya itu, ketika tuannya itu datang.
24:47 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya tuannya itu akan mengangkat dia menjadi pengawas segala miliknya.
24:48 Akan tetapi apabila hamba itu jahat dan berkata di dalam hatinya:
24:49 Tuanku tidak datang-datang, lalu ia mulai memukul hamba-hamba lain, dan makan minum bersama-sama pemabuk-pemabuk,
24:50 maka tuan hamba itu akan datang pada hari yang tidak disangkakannya, dan pada saat yang tidak diketahuinya,
24:51 dan akan membunuh dia dan membuat dia senasib dengan orang-orang munafik. Di sanalah akan terdapat ratapan dan kertakan gigi."


Ayat 45-47.
Gambaran in i melukiskan seorang hamba yang setia dan bijaksana yang diangkat oleh tuannya menjadi atasan orang-orangnya. Pelaksanaan tugas dengan setia akan meningkatkan kehormatan dan tanggung jawabnya pada saat tuannya itu dalang.

Ayat 48, 49.
Berbeda dengan hamba (yang) jahat, yang hanya hamba secara nama saja. sebab dia mengabaikan perintah-perintah tuannya dan mengambil alih hak memimpin. Pengkhianatannya bersifat doktrinal (Tuanku tidak datang-datang) dan moral (memukul hamba-hamha lain, makan minum hersama-sama pemabuk-pemabuk). Dia keliru menganggap ketidakpastian soal saat kedatangan sebagai kepastian bahwa kedatangan itu tidak akan terjadi segera. Setiap orang percaya (apakah pada zaman gereja atau orang suci masa Penderitaan) merupakan hamba Allah dengan bidang tanggung jawab tertentu.

Ayat 50, 51.
Kedatangan Kristus akan tiba-tiba dan tidak terduga dan akan membuka kedok orang munafik seperti itu. "Akan membunuh dia" : Arti harfiah dari istilah aslinya. "dibelah menjadi dua." melukiskan hukuman Jasmaniah (bandingkan II Samuel 12:31: Ibrani 11:37) dan kata-kata berikutnya (senasib dengan orang-orang munafik ... ratapan dan kertakan gigi) memastikan sifat abadi dari hukuman ini.

Kesetiaan dan pelayanan yang bertanggung jawab akan menerima sebagai upahnya tanggung jawab yang lebih besar. Hukuman bagi orang yang menyalahgunakan kekuasaan nampaknya adalah hukuman yang tak dapat dibatalkan.


Lihat Artikel : 20. Perumpamaan tentang Hamba yang Setia dan Hamba yang Jahat, di 20-perumpamaan-tentang-hamba-yg-setia-dan-yg-jahat-vt1549.html#p5490

User avatar
 
Posts: 14905
Joined: Fri Jun 09, 2006 5:20 pm

Re: Khotbah Yesus Kristus di Bukit Zaitun (Matius 24: 1-25:46)

Post by BP » Fri Sep 12, 2008 5:09 pm

c. Perumpamaan ketiga, tentang sepuluh gadis :


* Matius 25:1-13
25:1 "Pada waktu itu hal Kerajaan Sorga seumpama sepuluh gadis, yang mengambil pelitanya dan pergi menyongsong mempelai laki-laki.
25:2 Lima di antaranya bodoh dan lima bijaksana.
25:3 Gadis-gadis yang bodoh itu membawa pelitanya, tetapi tidak membawa minyak,
25:4 sedangkan gadis-gadis yang bijaksana itu membawa pelitanya dan juga minyak dalam buli-buli mereka.
25:5 Tetapi karena mempelai itu lama tidak datang-datang juga, mengantuklah mereka semua lalu tertidur.
25:6 Waktu tengah malam terdengarlah suara orang berseru: Mempelai datang! Songsonglah dia!
25:7 Gadis-gadis itu pun bangun semuanya lalu membereskan pelita mereka.
25:8 Gadis-gadis yang bodoh berkata kepada gadis-gadis yang bijaksana: Berikanlah kami sedikit dari minyakmu itu, sebab pelita kami hampir padam.
25:9 Tetapi jawab gadis-gadis yang bijaksana itu: Tidak, nanti tidak cukup untuk kami dan untuk kamu. Lebih baik kamu pergi kepada penjual minyak dan beli di situ.
25:10 Akan tetapi, waktu mereka sedang pergi untuk membelinya, datanglah mempelai itu dan mereka yang telah siap sedia masuk bersama-sama dengan dia ke ruang perjamuan kawin, lalu pintu ditutup.
25:11 Kemudian datang juga gadis-gadis yang lain itu dan berkata: Tuan, tuan, bukakanlah kami pintu!
25:12 Tetapi ia menjawab: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya aku tidak mengenal kamu.
25:13 Karena itu, berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu akan hari maupun akan saatnya."



"Sepuluh Gadis", Ada unsur-unsur alegori tertentu dalam perumpamaan ini. Mempelai laki-laki adalah Mesias, dan gadis-gadis yang harus menyongsongnya dan menemaninya bersama mempelai perempuan ke rumahnya untuk menghadiri perjamuan kawin, adalah orang Kristen. Pelita (Yunani λαμπαδας - lampadas) hampir dapat dipastikan adalah obor (bandingkan Wahyu 4:5; 8:10).

Ayat 1.
"Pada waktu" itu menempatkan perumpamaan ini di dalam kerangka yang disebutkan dalam Matius 24:29 dan 24:40. "Sepuluh gadis ... pergi menyongsong mempelai laki-laki" Pernikahan Yahudi terdiri atas dua tahap. Mempelai laki-laki berangkat dahulu ke rumah mempelai wanita untuk mengambilnya dan melaksanakan beberapa upacara keagamaan. Kemudian dia akan membawa mempelai wanita itu ke rumahnya untuk melanjutkan perayaan. Perumpamaan ini tidak mengisyaratkan bahwa sepuluh gadis itu akan menikahi mempelai laki-laki tersebut. Perumpamaan ini bukan pernikahan poligami. Sesungguhnya, pada akhir masa Penderitaan. Kristus akan kembali ke bumi (wilayah-Nya) setelah mengambil dan membawa Gereja selaku mempelai perempuan-Nya ke surga (rumah Gereja sepanjang masa Penderitaan). Pemahaman ini tercermin dalam teks Barat tentang bagian ini. yang berbunyi. "[/i]untuk menjumpai mempelai laki-laki dan mempelai wanita."[/i] Bandingkan juga dengan Lukas 12:35-36. "yang pulang dari perkawinan." Jadi Gereja tidak disebutkan di sini. Perhatian terpusatkan pada para gadis yang ingin hadir dalam pesta pernikahan itu, mereka melambangkan kaum Yahudi yang tersisa (Wahyu 14:1-4).

Ayat 3.
Bodoh, Dungu, Pelita, Obor, masing-masing memiliki sumbu dan tempat untuk minyak. Tidak memhawa minyak. Minyak di dalam Alkitab sering kali melambangkan Roh Kudus (Zakharia 4, Yesaya 61: 1). Di sini yang d imaksudkan adalah memiliki Roh Kudus pada waktu dilahirkan baru (Roma 8:9). Secara lahirlah kesepuluh gadis itu tampaknya sama (gadis, membawa pelita. kegiatan yang sama). tetapi lima tidak memiliki Roh Kudus. yang pada saat tersebut sudah diberikan kepada Israel sehingga mereka dapat siap siaga bagi Mesias (Zakharia. 12:10).

Ayat 5.
"Mengantuklah mereka semua lalu tertidur". Perumpamaan mi tidak mempersalahkan kejadian tersebut. Karena itu kejadian tersebut mungkin melukiskan kepastian di kalangan kaum sisa pada saat mereka menantikan mempelai laki-laki, dan bukan melukiskan kelalaian mereka: tetapi di dalam hal lima gadis yang bodoh, kepastian itu merupakan kepastian yang palsu.

Ayat 6, 7.
"Membereskan pelita mereka" Membersihkan sumbu, menyalakannya, lalu mengatur nyala apinya, Seseorang yang pada malam hari berjalan-jalan di Timur harus membawa pelita. Karena itu para gadis mempersiapkan diri untuk mengikuti rombongan pengantin ketika mempelai laki-laki datang.

Ayat 8.
"Pelita kami hampir padam". Jika obor itu menjadi padam bukan karena minyaknya sudah habis terbakar, tapi karena obor itu memang tidak pernah berisi minyak dan gadis-gadis itu tak dapat membuat obor mereka tetap menyala. Para gadis yang bodoh, yang tidak mempersiapkan minyak menyaksikan sumbu pelita mereka berkedip untuk sesaat untuk kemudian padam. Beranggapan bahwa mereka memiliki sedikit persediaan minyak tetapi tidak cukup bertentangan dengan Matius 25:3. Kelalaian mereka untuk mempersiapkan minyak menunjukkan kehodohan mereka.

Ayat 9.
"Pergi kepada penjual minyak dan beli di situ" Bahasa perumpamaan ini. Roh Kudus merupakan anugerah cuma-cuma tetapi dapat dilukiskan dengan metafora seperti ini (bandingkan Yesaya 55:1). Setiap orang harus mengambil jatahnya sendiri.

Ayat 10-12.
Ketika lima gadis yang bodoh sedang pergi, datanglah mempelai laki-laki dan pesta pun dimulai. Beberapa saat kemudian, lima gadis bodoh itu datang lagi. yang berarti bahwa mereka tidak berhasil mendapatkan minyak pada waktu semacam itu. Aku tidak mengenal kamu. Pernyataan yang sama pentingnya dengan Matius 7:2.3. Kristus akan menolak semua hubungan dengan orang yang hanya mengaku di mulut saja.


Kita lihat lagi ayat 5 : "Mengantuklah mereka semua lalu tertidur" : perbedaannya ialah: ada yang menyiapkan pelitanya pada waktunya dan ada yang tidak menyiapkan pelitanya dan mencoba untuk bergantung pada orang lain waktu keadaan genting tiba. Siap sedia secara rohani bukanlah hal yg dapat dibagi-bagikan kepada orang lain apabila dalam keadaan genting, dan dalam hal ini, gadis-gadis yang bijaksana itu bukanlah mementingkan diri sendiri, tapi bersikap realistis waktu mereka menolak untuk membagi minyaknya. Gadis-gadis bodoh tidak diizinkan masuk ke perjamuan sebab mempelai laki-laki tidak mengenal mereka secara pribadi (bandingkan Matius 7:21-23).




Lihat Artikel :

- 21. Perumpamaan tentang Gadis-gadis yang Bijaksana dan Gadis-gadis yang bodoh, di 21-perumpamaan-tentang-gadis-yg-bijaksana-dan-yg-bodoh-vt1584.html#p5786

- Mendengar & Mengerti & Memandang & Menanggap Ucapan Yesus Yang Sulit, 65: Aku Tidak Mengenal Kamu , di 65-aku-tidak-mengenal-kamu-vt1168.html#3611

User avatar
 
Posts: 14905
Joined: Fri Jun 09, 2006 5:20 pm

Re: Khotbah Yesus Kristus di Bukit Zaitun (Matius 24: 1-25:46)

Post by BP » Sat Sep 13, 2008 11:02 pm

d. Perumpamaan keempat, tentang Talenta :


* Matius 25:14-30
25:14 "Sebab hal Kerajaan Sorga sama seperti seorang yang mau bepergian ke luar negeri, yang memanggil hamba-hambanya dan mempercayakan hartanya kepada mereka.
25:15 Yang seorang diberikannya lima talenta, yang seorang lagi dua dan yang seorang lain lagi satu, masing-masing menurut kesanggupannya, lalu ia berangkat.
25:16 Segera pergilah hamba yang menerima lima talenta itu. Ia menjalankan uang itu lalu beroleh laba lima talenta.
25:17 Hamba yang menerima dua talenta itu pun berbuat demikian juga dan berlaba dua talenta.
25:18 Tetapi hamba yang menerima satu talenta itu pergi dan menggali lobang di dalam tanah lalu menyembunyikan uang tuannya.
25:19 Lama sesudah itu pulanglah tuan hamba-hamba itu lalu mengadakan perhitungan dengan mereka.
25:20 Hamba yang menerima lima talenta itu datang dan ia membawa laba lima talenta, katanya: Tuan, lima talenta tuan percayakan kepadaku; lihat, aku telah beroleh laba lima talenta.
25:21 Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.
25:22 Lalu datanglah hamba yang menerima dua talenta itu, katanya: Tuan, dua talenta tuan percayakan kepadaku; lihat, aku telah beroleh laba dua talenta.
25:23 Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia, engkau telah setia memikul tanggung jawab dalam perkara yang kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.
25:24 Kini datanglah juga hamba yang menerima satu talenta itu dan berkata: Tuan, aku tahu bahwa tuan adalah manusia yang kejam yang menuai di tempat di mana tuan tidak menabur dan yang memungut dari tempat di mana tuan tidak menanam.
25:25 Karena itu aku takut dan pergi menyembunyikan talenta tuan itu di dalam tanah: Ini, terimalah kepunyaan tuan!
25:26 Maka jawab tuannya itu: Hai kamu, hamba yang jahat dan malas, jadi kamu sudah tahu, bahwa aku menuai di tempat di mana aku tidak menabur dan memungut dari tempat di mana aku tidak menanam?
25:27 Karena itu sudahlah seharusnya uangku itu kauberikan kepada orang yang menjalankan uang, supaya sekembaliku aku menerimanya serta dengan bunganya.
25:28 Sebab itu ambillah talenta itu dari padanya dan berikanlah kepada orang yang mempunyai sepuluh talenta itu.
25:29 Karena setiap orang yang mempunyai, kepadanya akan diberi, sehingga ia berkelimpahan. Tetapi siapa yang tidak mempunyai, apa pun juga yang ada padanya akan diambil dari padanya.
25:30 Dan campakkanlah hamba yang tidak berguna itu ke dalam kegelapan yang paling gelap. Di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi."



Perumpamaan ini mengajarkan kepada kita perlunya menggunakan pemberian Allah dengan bertanggung jawab dalam pelayanan Allah waktu Yesus "tidak hadir". Kedua hamba pertama adalah baik dan setia (ayat 21,23), sebab mereka memakai kesempatan sebaik-baiknya untuk kepentingan tuannya. Hamba ketiga berpendapat tidak ada gunanya mencoba mengusahakan laba yang akan masuk kantong tuannya, sebab ada bahaya ia akan rugi dalam usaha itu dan karenanya mendapat hukuman. Ia dihukum (ayat 26) sebagai hamba yang jahat (kata Yunani πονηρος - ponêros barangkali punya unsur 'kikir'; bandingkan Matius 20: 15) dan malas (lawan dari baik dan setia).

Anda dapat membaca perumpamaan yang mirip, yaitu perumpamaan tentang uang mina yang telah diceritakan beberapa hari sebelumnya di Yerikho (Lukas 19: 11-27). Perumpamaan tentang uang mina melukiskan kebenaran bahwa karunia yang sama jumlahnya, apabila dipergunakan dengan kerajinan yang tidak sama, akan memperoleh upah yang berbeda pula. Kata 'mina' diperkirakan berasal dari kata Latin, mewakili ukuran timbangan Yunani setara dengan 100 'DRAKHMAI', Nilai 1 Mina adalah seperenam bagian dari satu talenta. (lihat Artikel : Study Kata Uang di uang-studi-kata-vt164.html#p345 )

Perumpamaan tentang talenta menunjukkan bahwa karunia yang tidak sama jumlahnya, apabila dipergunakan dengan kesetiaan yang sama, akan diberi upah yang sama pula. Perumpamaan sebelumnya tentang sepuluh gadis menekankan perlunya persiapan dengan waspada bagi kedatangan Kristus. Perumpamaan ini menekankan perlunya pelayanan yang setia selama Dia tidak ada.


Ayat 14.
Sifat eliptis dari kalimat ini. yang telah membuat para penerjemah menambahkan beberapa kata beragam pada pembukaannya, menunjukkan hubungannya yang erat dengan bahan sebelumnya, "Seperti seseorang yang mau bepergian ke luar negeri." Seseorang di sini jelas adalah "Anak Manusia " (ayat 31).

Ayat 15.
Sebuah talenta adalah mata uang logam yang nilainya relatif tinggi. Pada umumnya satu talenta bernilai enam puluh mina atau enam ribu dirham. Talenta Yahudi di era Perjanjian Lama bernilai 3000 syikal kudus. Talenta juga digunakan sebagai uang yang diukur dari beratnya. Satu talenta perak memiliki berat sekitar 45 kilogram, sedangkan satu talenta emas seberat sekitar 91 kilogram. Menurut nilai, satu talenta merujuk kepada jumlah uang yang cukup besar.


Ayat 16, 17.
Dua hamba yang pertama. sekalipun memiliki jumlah uang yang berbeda, memiliki kerajinan yang sama dan menggandakan modal mereka.

Ayat 18.
Hamba yang hanya memilik i satu talenta tidak menunjukkan kerajinan dan tidak tertantang oleh kesempatan yang dimilikinya. "Menggali lubang di dalam tanah". Tempat persembunyian yang umum (Matius 13:44).

Ayat 19.
"Lama sesudah itu". Sebuah petunjuk bahwa kedatangan kembali Kristus tidak akan terjadi dalam waktu dekat, sekalipun ungkapan ini menunjukkan waktu yang tidak tentu. Di dalam perumpamaan ini kedatangan kembali tersebut terjadi waktu para hamba masih hidup.

Ayat 20-23.
Pada saat tuan mereka datang kembali dua hamba yang pertama menyajikan jumlah yang berbeda. tetapi keduanya berhasil meningkatkan milik mereka 100% dan menerima pujian dan upah yang sama. "Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia". Kesetiaan adalah kebajikan yang sedang diuji. "Aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar". Sebagian dari upah terdiri atas penerimaan tanggung jawab dan kehormatan yang lebih besar dari tuan mereka. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan (sukacita) tuanmu. Mungkin sebuah acuan kepada orang percaya yang berbagi sukacita dengan Kristus, yakni sukacita milik-Nya karena la melaksanakan kehendak Bapa dengan sempurna (Yohanes 15:10. 11).

Ayat 24-25.
Tetapi hamba yang tidak menghasilkan apa-apa menunjukkan suatu pemahaman yang salah sama sekali tentang tuannya. Hal itu tampak dari penjelasan yang ia berikan. "Manusia yang kejam". Keras, kejam dan tidak berperikemanusiaan. "Menuai di tempat di mana tuan tidak menabur", maksudnya: mengambil keuntungan dari hasil jerih payah orang lain. "Memungut dari tempat di mana tuan tidak menanam". Tidak jelas apakah anak kalimat ini merupakan pokok pikiran yang sejajar dengan anak kalimat sebelumnya itu ataukah menggambarkan tahap berikutnya dari penuaian. yaitu saat pengirikan. Apabila yang dimaksudkan adalah yang belakangan ini. maka hamba ini menuduh tuannya mengumpulkan ke dalam lumbungnya hasil usaha memisahkan gamlum dari sekam dengan memakai garpu pengirikan yang telah dilakukan orang lain. Aku takut. Dia berdalih bahwa dia dia takut mengambil risiko dan takut harus mempertanggung-jawabkan kerugian yang mungkin terjadi. Hamba ini buta terhadap kenyataan bahwa tuannya merupakan tuan yang murah hati dan mengasihi, yang ingin ia ikut menikmati kebahagiaan.


Ayat 26.
"Jadi kamu sudah tahu". Mungkin harus dianggap sebagai pertanyaan, adalah tepat sebagai kalimat bertanya : "Tahukah kamu bahwa ...?". Sekiranya memang benar dia mengetahui begitu, sepatutnyalah ia melakukan kebalikan dari apa yang telah dilakukannya. Tanpa mengakui kebenaran dari pandangan ini, tuan itu menilai si hamba berdasarkan dalih yang digunakannya untuk menunjukkan kerendahan sikap semacam itu.

Ayat 27.
Apabila sang hamba memang takut mengambil risiko dari usaha bisnis. maka seharusnya dia menabungk an uangnya "pada orang yang menjalankan uang" sehingga pasti menghasilkan bunga. Sekal ipun orang Israel tidak boleh menarik laba dari sesama, mereka dapat melakukannya dengan orang bukan Yahudi (Ulangan 23:20).

Ayat 28, 29.
Karena itu talenta di tangan hamba yang malas dan pemberontak ini diambil kembali dan diberikan kepada hamba yang paling mampu memanfaatkannya.

Ayat 30.
"Campakkanlah hamba yang tidak berguna itu ke dalam kegelapan yang paling gelap. Ratap dan kertak gigi" dengan jelas menunjukkan bahwa yang dilambangkan adalah hukuman abadi (Matius 8:12; 13:42,50; 22:13; 24:51). Di sini letak inti penafsiran bagian ini. Hamba yang tidak menghasilkan apa-apa itu melambangkan orang Kristen yang hanya mengaku saja namun tidak pernah menggunakan kemampuannya untuk bekerja demi kelebaran Kerajaan Surga.

Kesimpulan dari perumpamaan itu ialah, bahwa manusia diberi kesempatan rohani yang berbeda-beda. Orang yang memakai kesempatan itu akan diberi kesempatan kesempatan lain lagi (terutama dalam hidup yang akan datang) dan orang yang tidak memakai kesempatan itu akan dibuang sebagai yang tidak berguna.


Lihat Artikel :

- 22. Perumpamaan tentang Talenta, di 22-perumpamaan-tentang-talenta-vt1596.html#5891 )

- Perumpamaan tentang uang mina (Lukas 19:11-27), di perumpamaan-tentang-uang-mina-vt919.html

- Study Kata Uang di uang-studi-kata-vt164.html#p345

User avatar
 
Posts: 14905
Joined: Fri Jun 09, 2006 5:20 pm

Re: Khotbah Yesus Kristus di Bukit Zaitun (Matius 24: 1-25:4

Post by BP » Sun Sep 14, 2008 12:13 am

e. Penghakiman Semua Bangsa (Perumpamaan kelima), Penghakiman Terakhir (Matius 25:31-46) :


* Matius 25:31-46
25:31 "Apabila Anak Manusia datang dalam kemuliaan-Nya dan semua malaikat bersama-sama dengan Dia, maka Ia akan bersemayam di atas takhta kemuliaan-Nya.
25:32 Lalu semua bangsa akan dikumpulkan di hadapan-Nya dan Ia akan memisahkan mereka seorang dari pada seorang, sama seperti gembala memisahkan domba dari kambing,
25:33 dan Ia akan menempatkan domba-domba di sebelah kanan-Nya dan kambing-kambing di sebelah kiri-Nya.
25:34 Dan Raja itu akan berkata kepada mereka yang di sebelah kanan-Nya: Mari, hai kamu yang diberkati oleh Bapa-Ku, terimalah Kerajaan yang telah disediakan bagimu sejak dunia dijadikan.
25:35 Sebab ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu memberi Aku minum; ketika Aku seorang asing, kamu memberi Aku tumpangan;
25:36 ketika Aku telanjang, kamu memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit, kamu melawat Aku; ketika Aku di dalam penjara, kamu mengunjungi Aku.
25:37 Maka orang-orang benar itu akan menjawab Dia, katanya: Tuhan, bilamanakah kami melihat Engkau lapar dan kami memberi Engkau makan, atau haus dan kami memberi Engkau minum?
25:38 Bilamanakah kami melihat Engkau sebagai orang asing, dan kami memberi Engkau tumpangan, atau telanjang dan kami memberi Engkau pakaian?
25:39 Bilamanakah kami melihat Engkau sakit atau dalam penjara dan kami mengunjungi Engkau?
25:40 Dan Raja itu akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku.
25:41 Dan Ia akan berkata juga kepada mereka yang di sebelah kiri-Nya: Enyahlah dari hadapan-Ku, hai kamu orang-orang terkutuk, enyahlah ke dalam api yang kekal yang telah sedia untuk Iblis dan malaikat-malaikatnya.
25:42 Sebab ketika Aku lapar, kamu tidak memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu tidak memberi Aku minum;
25:43 ketika Aku seorang asing, kamu tidak memberi Aku tumpangan; ketika Aku telanjang, kamu tidak memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit dan dalam penjara, kamu tidak melawat Aku.
25:44 Lalu mereka pun akan menjawab Dia, katanya: Tuhan, bilamanakah kami melihat Engkau lapar, atau haus, atau sebagai orang asing, atau telanjang atau sakit, atau dalam penjara dan kami tidak melayani Engkau?
25:45 Maka Ia akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang tidak kamu lakukan untuk salah seorang dari yang paling hina ini, kamu tidak melakukannya juga untuk Aku.
25:46 Dan mereka ini akan masuk ke tempat siksaan yang kekal, tetapi orang benar ke dalam hidup yang kekal."



Apa yang disampaikan dalam ayat 31-46 Sebenarnya ini bukanlah perumpamaan, tapi penggambaran dari penghakiman terakhir. Penghakiman itu adalah penghakiman universal bagi semua bangsa (ayat 32), walaupun pemisahan antara domba dan kambing kelihatannya seperti penghakiman atas perseorangan (bandingkan Yehezkiel 34: 17). Perbuatan baik yang kecil yang dilakukan kepada yang paling tidak penting dari saudara Kristus (yang nampaknya berarti semua orang dan bukan hanya kepada sesama orang Kristen) adalah perbuatan yang dilakukan kepada Dia, dan sebaliknya (ayat 40; bandingkan Matius 10:40-42). Hal-hal ini tidak diingat sebagai jasa oleh orang-orang benar (sebab hal-hal ini adalah dampak dari iman yang hidup dan bukan sebagai dasar yang membuat pelakunya dapat diterima), dan perbuatan itu diabaikan oleh orang-orang lain.


Ayat 31.
"Maka la akan bersemayam di atas takhta kemuliaan-Nya". Pemandangan yang sama dengan Matius 24:30-31, yang menandai kedatangan Anak Manusia.

Ayat 32, 33.
Semua bangsa akan dikumpulkan di hadapan-Nya. Akibat penghakiman terjadi pemisahan menjadi dua kelompok. dcngan kelompok yang dibandingkan sehagai domba ditempatkan di sebelah kanan Kristus, kedudukan yang terhormat dan penuh berkat.

Ayat 34.
Kepada orang-orang yang dinyatakan sebagai yang diberkati oleh Bapa, Kristus sebagai Raja. Akan ada perpisahan mutlak antara mewarisi Kerajaan yang telah disediakan bagimu sejak dunia dijadikan

Ayat 35-40.
Sebagai bukti dari pembaruan watak orang-orang yang seperti domha ini. Yesus memuji perbuatan baik mereka kepada" saudara-Ku," yang dianggap-Nya sebagai perlakuan terhadap diri-Nya, Tampak jelas bahwa domba dan kambing itu berbeda dengan saudara-Ku.

Ayat 41.
"Enyahlah dari hadapan-Ku, hai kamu orang-orang terkutuk", Yesus menunjuk kepada ketiadaan sifat yang baik pada golongan kambing sebagaimana ditunjukkan oleh orang-orang yang seperti domba. Dosa karena kelalaian, bukan tindakan kejam yang mengerikan, dipilih sebagai petunjuk keadaan rohani.

Ayat 46,
Siksaan yang kekal dan hidup yang kekal mempergunakan kata sifat yang sama (Yunani, αιωνιος – AIÔNIOS). Setiap usaha untuk mengurangi siksaan dengan membatasi arti kata kekal dengan sendirinya juga mengurangi kebahagiaan orang benar dengan pembatasan yang sama, Walaupun kata kekal dapat menyiratkan konsep kualitatif maupun kuantitatif. aspek durasi yang tanpa akhir tidak dapat dilepaskan dari istilah ini. Istilah tersebut merupakan istilah yang umum dipakai untuk konsep "abadi" sebagaimana dibuktikan kebenarannya oleh leksikon, Siksaan atau hukuman kekal disebutkan dalam ayat-ayat seperti Matius 18:18; II Tesalonika 1:9; Yudas 13; dan lain-lain.



Lihat Artikel :
- 23. Penghakiman Terakhir, di 23-penghakiman-terakhir-vt1625.html#6306

-Kekal, di kekal-eternal-vt168.html#p350





Blessings,
Rita Wahyu
Sept 14, 2008



Sumber :
- The Wycliffe Bible Commentary, Vol 3, Gandum Mas, 105-114
- The New Bible Commentary, Inter-Varsity Press, Vol 3, p 112-115


Return to Ajaran

Who is online

Users browsing this forum: No registered users and 0 guests