It is currently Thu May 16, 2024 9:35 am
Download Aplikasi SarapanPagi Biblika untuk Android! Download Aplikasi SarapanPagi Biblika untuk iPhone & iPad!

Natal, "Christmas – Holiday Season"

User avatar
 
Posts: 14905
Joined: Fri Jun 09, 2006 5:20 pm

Natal, "Christmas – Holiday Season"

Post by BP » Fri Dec 01, 2006 11:50 am

Natal, "Christmas – Holiday Season"


    Image

Beberapa tahun terakhir ucapan "Merry Christmas" mulai beralih pada ucapan yang lebih sekuler "Happy Holidays" atau "Best Wishes for the Holiday Season" dan semacamnya. Pohon-natal pun mulai tidak lagi disebut sebagai "Christmas Tree" tetapi "Holiday Tree". Perubahan ini mendapat perhatian khusus, dan ada diantara kita kaum Kristiani sangat menentang hal-hal tersebut.

Bulan Desember tahun lalu di Amerika Serikat ada kelompok Kristen Konservatif berjumlah 700-an orang berdemo, menyerukan agar orang Kristen memboikot group toko retail Target, karena toko tersebut memasang iklan dengan tidak menyebutkan kata "Christmas" melainkan memakai istilah "Holiday Season". Kegiatan ini langsung dibaca dengan cermat oleh group toko retail Wal-Mart yang tetap beriklan dengan menyertakan kata "Christmas". Karena tekanan itu, Target kemudian balik menggunakan kata "Christmas" dalam iklannya. Maka jadilah urusan itu berubah menjadi "marketing tools", dan hebohnya berita bisa jadi menguntungkan ke-2 macam group toko tersebut.

Di tengah-tengah kontroversi dalam bisnis retail tersebut, Presiden Bush dan istrinya mengirim kartu Natal kepada sekitar 1,4 juta orang pendukungnya. Kartu itu bergambar dua anjing kesayangan Presiden Bush bermain-main di salju, di depan Gedung Putih. Kartu itu tidak bertuliskan ucapan "Merry Christmas", tetapi "Best Wishes for the Holiday Season". Kartu ini tentu saja mengecewakan sebagian orang yang kurang setuju dengan istilah "Holiday Season". Beberapa kelompok politik dan kalangan Kristen konservatif pun mengecam kartu ucapan presiden ini, dan mengatakan itu adalah upaya untuk menyingkirkan Kristen dari arena publik.

Ada bukti yang dokumen gereja Koptk, abad ke-2 Masehi bahwa sebenarnya Natal itu adalah penggenapan Perayaan Hanukkah yang diperingati setiap 25 Kislev (band. 2 Makabe 10:5-7). Kalau selama ini ini terkesan hanya mengait-ngaitkan. Sesuggguhnya ada dokumen sejarah, yaitu Coptic Didascalia Apostolorum (189 M) sudah memuat penetapan Natal setiap tanggal 25 bulan Ibrani ke-9 Ibrani (Kislev) atau tanggal 29 bulan Mesir ke-4 (Khyak). Tema Hannukah juga tentang datangnya terang mengusir kegelapan, seperti Kidung Hanukkah: בָּאנוּ חוֹשֶׁךְ לְגָרֵשׁ - BANU KHOSHEKH LEGARESH, harfiah: "kami datang untuk mengusir kegelapan. Tuhan Yesus menghadiri perayaan Hanukkah atau Penahbisan Bait Allah (Yohanes 10:22).

Jadi, bukan kebetulan Tuhan Yesus bersabda menjelang kehadiran-Nya di [url=[url=http://www.sarapanpagi.org/hanukkah-refleksi-untuk-natal-vt8514.html]]perayaan Hannukah: "Akulah terang dunia" (Yohanes 8:12)[/url]. Pemahaman ini bukan tanpa bukti. Bahwa pada tahun 5 SM, tanggal 25 Desember terjadi pada tanggal Yahudi 25 bulan Kislev. Ini adalah tanggal perayaan Hari Raya Hanukkah, yang juga dikenal sebagai Hari Raya Lampu/ Cahaya atau Hari Raya Dedikasi.

Pengudusan kembali Bait Allah dan pencahayaan lampu oleh Yudas Makabe adalah tindakan ibadah yang kudus yang mengungkapkan harapan kembalinya kemuliaan שְׁכִינָה - SHEKINAH yang ajaib dari Allah. Cahaya SHEKINAH tentang Tuhan dilihat oleh para Gembala yang menghadiri kelahiran Tuhan Yesus. Maka pada hari itulah Sang Mesias lahir.

Menghadapi teori-teori para pengecam Hari Raya Natal, dan mereka yang mereka gemar menyuarakan tuduhan-tuduhan bahwa 25 Desember adalah perayaan dewa pagan. Justru Natal-Hanukkah sudah tertulis dalam dokumen abad ke-2 (dokumen Coptic Didascalia Apostolorum, 189 M). Gereja Katolik Roma lalu mengambil kalender perayaan gerejawi Koptik ini yang dikonversikan menjadi 25 Desember (Reff: Dr. Bambang Noorsena, Refleksi Ziarah ke Tanah Suci, ISCS, hal. 191)

Maka, Natal 25 Desember adalah penggenap Hanukkah!


Namun, sebagai seorang Kristen yang telah mengerti makna Natal sebenarnya, tidaklah perlu ikut-ikutan aksi seperti kelompok Kristen di Amerika, menentang sekularisasi Natal oleh orang-orang yang bukan Kristen tetapi ingin merayakan Natal. Natal secara luas telah dikenal orang dunia, di Jepang orang non-Kristen juga merayakan Natal, dengan pesta malam dan mabuk sampai pagi, di Malaysia negara Muslim, di negara tetangga kita ini Natal juga dirayakan oleh sebagian orang Muslim, pohon Natal dipasang gede-gede di setiap Mall. Ada seorang teman Muslim disana memasang pohon Natal pada bulan Desember, hanya karena dia demen hiasan tersebut. Di China negara Komunis, Natal juga menjadi marketing tools semua toko dihiasi pernak-pernik Natal.

Penyanyi senior Barry Manilow memproduksi DVD musik yang berjudul "Because it's Christmas" & "A Christmas Gift of Love" isinya khusus lagu-lagu natal, ia menciptakan lagu natal dan menyanyikannya. Dalam sebuah wawancara di TV ia ditanya mengapa ia yang adalah orang Yahudi yang tidak merayakan natal, menyanyikan lagu natal? Ia menjawab dengan bercanda "karena aku iri, aku tidak punya hari raya natal". Lagu klasik Natal "White Christmas" juga diciptakan oleh seorang yang bukan Kristen, Irving Berlin, ia seorang Yahudi, ia menciptakan lagu ini ditujukan kepada sahabatnya yang Kristen. Ada juga "sinkretisasi perayaan" hari raya ini menjadi perayaan "Chrismukkah" alias "Hanukkah and Christmas", bahkan perayaan "Yahudi campur Kristen" ini sudah dikenal di Jerman sejak tahun 1800an M, disana dikenal dengan istilah "Weihnukkah".

Marilah kita kaji, apa sih yang ada dibenak orang-orang itu (yang bukan Kristen) ketika mereka ingin merayakan Natal, bukankah itu dikaitkan dengan suatu momen khusus, merayakan, membuat pesta, mengadakan pertemuan khusus pada hari yang khusus bersama teman, keluarga, sanak, saudara, dll. Maka, andaikata istilah "Christmas" itu tidak pernah diganti dengan istilah "Holiday Season", toh arti Christmas bagi mereka itu tidak akan pernah dikaitkan dengan Kristus. Bagi mereka mungkin merasa bahwa 25 Desember itu bukan hak-ciptanya kalangan Kristen secara eksklusif. Dan mereka tetap akan merayakannya dengan cara mereka sendiri yang tidak mendasarkannya pada dasar-dasar Kristianitas. Karena mereka memang hanya mau "merayakan" saja tanpa embel-embel Kristus. Disamping itu pula perhatian orang dalam merayakan "Holiday Season" itu bukan hanya pada 25 Desember tetapi juga untuk menyambut tahun yang baru 1 Januari.

Arti Natal bagi umat Kristiani sejak kapanpun dan sampai kapanpun akan selalu berbeda dengan cara perayaan orang-orang dunia itu baik dengan istilah "Christmas" atau tidak. Kita umat percaya memahami dan menghormati makna Natal karena Allah telah sudi lahir sebagai manusia, Allah Yang Maha-tinggi itu telah merendahkan diriNya, serendah-rendahnya menjadi manusia, lahir sebagai manusia biasa bahkan terhina mati di kayu salib. Natal bagi umat Kristiani bukan sekedar perayaan, kumpul-kumpul, atau mengadakan kegiatan-kegiatan, tetapi Natal adalah lebih kepada peringatan akan kasih karunia Allah yang dasyat.

Bagi kita, umat Kristiani makna Natal tidak hanya jatuh pada bulan Desember, karena ini hanyalah tradisi dunia. Natal bagi kita dapat kita rayakan di bulan Desember bahkan di bulan-bulan yang lain. Setiap haripun bisa menjadi Natal. Rasul Paulus berkata:

"Ingatlah ini: Yesus Kristus, yang telah bangkit dari antara orang mati, yang telah dilahirkan sebagai keturunan Daud, itulah yang kuberitakan dalam Injilku." (2 Timotius 2:8 ). Maka setiap kali kita mengingat kematianNya dalam Perjamuan Suci (Lukas 22:19), otomatis kita juga mengingat bahwa Ia pernah lahir. KelahiranNya telah membawa Kabar Baik, bahwa semua orang yang percaya akan memperoleh kehidupan yang kekal (Yohanes 3:16).



Amin.



Merry Christmas
Selamat Natal
Happy Holidays!
Happy Chrismukkah






Blessings in Christ,
Rita Wahyu
December 1, 2006

Return to Natal

Who is online

Users browsing this forum: No registered users and 0 guests