--- On Thu, 1/15/09, Farizal AlBoncelli <farizal_cute_...@yahoo.com> wrote:
From: Farizal AlBoncelli <farizal_cute_...@yahoo.com>
Subject: let's Boycott!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
To: farhan_...@yahoo.com
Date: Thursday, January 15, 2009, 12:15 AM





                
                
                
        
                
                        






URGENSI BOIKOT PRODUK AMERIKA
 Untuk Hentikan Kebrutalan Israel
        
        

Ketika menjelang peperangan Badar, pasukan Rasulullah datang dari arah
Timur menuju lembah Badar sebagai lokasi medan pertempuran. Ketika
perjalanan sampai pada sumber mata air yang pertama di dapati,
Rasulullah memerintahkan kepada pasukan muslimin untuk berhenti dekat
sumur Badar tersebut dan membuka perkemahan sebelum esok hari bertempur
melawan kafir Quraisy.
        
        Melihat
posisi perkemahan yang kurang strategis, salah seorang sahabat,
Al-Habab bin al-Munzir bertanya kepada Nabi, "wahai Rasulullah, apakah
ini tempat yang Allah wahyukan padamu? Atau ini hanya merupakan
strategi dalam perang yang tidak ada turun wahyu tentangnya?" Lalu
Rasul menjawab, "Tidak ini merupakan strategi perang". Maka al-Habab
memberikan pendapatnya sembari mengatakan, "saya melihatnya agar kita
tidak turun pada tempat itu, tetapi baiknya kita turun pada sumur air
yang paling dekat dengan pasukan Quraisy. Kita bisa minum dan mengambil
air di sana. Kemudian kita timbun sumur-sumur yang lainnya dengan pasir
sampai orang-orang kafir itu tidak bisa menggunakannya."
        
        Usulan
cerdas ini diterima Rasulullah dan pasukan muslimin. Mereka pun terus
bergerak melanjutkan perjalanan sampai melampaui sumur Badar terakhir
yang paling dekat dengan kemah pasukan kafir Quraisy. Ketika perang
hendak berkecamuk, kaum kuffar mondar-mandir kewalahan mencari air.
Usulan al-Habab yang selintas sederhana ini akhirnya menjadi salah satu
sebab porak-porandanya mental dan kesiapan barisan musuh. Hingga
kemenangan atas izin Allah berada di tangan pasukan muslimin.
        
        Sepenggal
kisah diatas adalah sebuah contoh tindakan blokade atau boikot yang
pernah dilakukan kaum muslimin. Pasukan kafir Quraisy yang berjumlah 3
kali lipat lebih banyak, dengan kemegahan peralatan perang serta
berlimpahnya bahan makanan akhirnya dapat ditumbangkan pasukan muslimin
yang berbekal perlengkapan seadanya. Kisah ini menjadi satu pesan bahwa
dalam situasi perang, maka segala potensi yang memungkinkan untuk
memperlemah pasukan musuh harus dilakukan.
        
        Oleh
karena itu, hendaknya kaum muslimin dan umat manusia diseluruh dunia
menentukan sikap dan tindakan yang nyata sebagai wujud perlawanan
terhadap brutalisme penjajah Israel atas kaum muslimin di Gaza,
Palestina. Ketika Resolusi Dewan Keamanan PBB sedikitpun tak berarti
dimata Israel, ketika kecaman dan kutukan tak mampu menampar rasa
kemanusiaan Yahudi, ketika Liga Arab dan OKI tak mampu berbuat banyak,
ketika para penguasa Arab yang kaya raya juga diam tak bergerak, maka
setiap kita bisa melakukan tindakan untuk membela mereka yang sedang di
bantai Israel agresor. Caranya adalah dengan BOIKOT, sebagaimana
Rasulullah mencontohkan ‘boikot’ terhadap kafir Quraisy. 
        Konteks
pengertiannya memang sedikit berbeda antara ‘boikot’ pasukan kaum
muslim pada masa perang Badar dengan pengertian boikot pada hari ini.
Akan tetapi, substansi dari kedua tindakan tersebut adalahk sejalan,
yaitu untuk menghalangi pasukan musuh mendapatkan suplai energi dalam
melakukan penjajahan dan pembantaian. Apalagi dalam pertempuran yang
sangat-sangat tak berimbang antara Israel dan pejuang HAMAS. Pejuang
Palestina hanya bermodalkan rudal-rudal rakitan berhulu ledak minor,
sementara pasukan Israel terlaknat menggunakan senjata kimia dan
perlengkapan perang modern yang mampu membunuh secara massal dalam
sekejap.
  
        Apa itu Boikot?
        
        Secara
bahasa, boikot adalah tindakan untuk tidak menggunakan, membeli, atau
berurusan dengan seseorang atau suatu organisasi sebagai wujud protes
atau sebagai suatu bentuk pemaksaan. Kata ini berasal dari serapan
bahasa Inggris boycott yang mulai digunakan sejak "Perang Tanah" di
Irlandia pada sekitar 1880 dan berasal dari nama Charles Boycott,
seorang agen lahan (estate agent) untuk tuan tanah Earl Erne
(www.id.wikipedia.org). 
        
        Dunia,
dan hampir semua umat manusia di dunia ini mengetahui bahwa pemerintah
Amerika adalah sekutu sejati Zionis Israel. Tak heran jika
ditengah-tengah kecaman dan kutukan seluruh pemimpin dunia atas
kebrutalan Israel membombardir Gaza, tanpa malu Bush junior melontarkan
tuduhan bahwa HAMAS sebagai biang peperangan di Palestina. Aneh memang.
Tentu selaras dengan telah terungkapnya trah uncle presiden tersebut,
bahwa kakek moyang mr. Bush memang Yahudi tulen.
        
        Apapun
yang dilakukan Israel pasti akan didukung Amerika secara membabi buta,
bahkan dalam forum ‘terhormat’ Dewan Keamanan PBB. Lewat Mrs. Black,
Condoliza Rice, Amerika pun memilih abstain (biasanya mem-veto) dalam
peneluran resolusi DK PBB soal Gaza. Ternyata hitamnya kulit menlu AS
itu tak membuat luntur kebengisan Amerika kepada dunia Islam. Karena
itu, apa yang dapat diharapkan dari the first of colour-skin of American 
President mr. Barack Obama?? Change??? We can’t believe him.
Jangan terlalu banyak berharap dahulu kepada bekas anak Menteng itu.
Perlu bukti konkrit untuk bersahabat dengan mr. Obama. Bukti
persahabatannya dengan dunia Islam.
        
        Mengapa Boikot Produk AS?
  
        Sebagian pihak masih bertanya-tanya, kenapa yang berbuat brutal Israel, 
tetapi yang di boikot produk AS? Apa tidak salah alamat?
  
        Pertanyaan
diatas sangat bisa dimaklumi, terutama kepada masyarakat awam yang
selama ini kurang atau bahkan sama sekali tidak mendalami perkembangan
informasi gerakan Zending yang sudah mengurat syaraf diberbagai penjuru
dunia. Mereka hanya dapat melihat bahwa Yahudi adalah di Israel saja,
tetapi belum mapu melihat bahwa jaringan Zionis Yahudi telah menguasai
berbagai sektor kehidupan internasional.
  
        Baik
dari ekonomi kapitalis dunia, jaringan informasi dan komunikasi
diberbagai negara, siaran media internasional, industri film-film
Hollywood, sampai dengan industri-industri diberbagai sektor kehidupan.
Mulai dari industri makanan seperti A&W, Mc Donald, Pizza Hut, KFC,
Starbukcs, sampai dengan industri pakaian dan sepatu seperti Nike.
Mulai dari rokok Marlboro sampai dengan minuman ringan Coca-cola dan
Sprite serta turunannya. Mulai dari produk-produk General Electric,
sampai produk-produk mobil seperti Ford dan Chevrolet. Semua induk
perusahaan tersebut adalah milik pemodal-pemodal Yahudi internasional.
  
        Badan
Intelijen Amerika, CIA, mengungkapkan bahwa pabrik rokok terbesar di
Amerika, Philip Morris, menyumbangkan 12% keuntungan bersihnya kepada
Israel. Data yang diungkap adalah bahwa perokok di seluruh dunia
berjumlah sekitar 1.15 miliyar jiwa, 400 juta diantaranya adalah
kalangan muslim. Jumlah yang sangat fantastis.
  
        Bahkan
produk-produk susu dan perlengkapan bayi buatan Johnson & Johnson,
Huggies, Nestle dan Danone juga turut andil besar dalam menyumbang
peluru dan rudal Israel untuk membunuh bocah-bocah Palestina yang lapar
dan menderita. Produk sampho seperti Pantene dan Head & Shoulder
juga pada kategori yang sama, termasuk dengan L’OREAL dan Avon.
  
        Pada
perayaan ulang tahun 50-tahun negara Israel, Benyamin Netanyahu
menganugerahkan Jubilee Awards, anugerah negara tertinggi, kepada para
pengusaha yang banyak berjasa kepada penguatan perekonomian Israel.
Para pengusaha internasional itu adalah;
  
        1.Harry Stonecipher (Boeing)
 2.Dr. Ferdinand Piech (Volkswagen AG-Jerman)
 3.Sir Richard Greenbury (Marks & Spencer-Inggris)
 4.Nicholas Frank Oppenheimer (De Beers Consolidated Mines Ltd)
 5.Peter Brabeck-Letmathe (Nestle S.A.-USA)
 6.Franck Riboud (Danone-USA)
 7.Richard H. Brown Esq (Cable & Wireless)
 8.Christopher C. Galvin (Motorola Inc.-USA)
 9.Ted Leonsis (AOL studios-USA)
 10.Dr. Heinrich Von Pierer (Siemens-Jerman)
 11.Pascal Castres (St Martin L’Oreal-USA)
 12.Roger S. Fine (Johnson & Johnson-USA
 13.Lucien Nessim (Sara Lee-USA)
 14.Robert P. Van der Merwe(Kimberley-Clarke Eropa)
 
        Nampak
jelas sekalai bagaimana kuatnya zionisme mencengkeram ekonomi dunia.
Bahkan tak hanya itu, Yahudi juga telah menjerat sistem politik di
negeri Paman Sam. Sebuah cengkeraman yang sangat-sangat kuat sampai 20%
bantuan luar negeri AS digelontorkan secara gratis tiap tahunnya ke
Israel. Tak kurang US$ 2.04 miliar dan US$ 730 juta dikucurkan Amerika
untuk Israel dalam rangka bantuan militer dan keuangan tahun 2002.
Tahun 2008 silam tentu lebih besar. Tak heran, mengingat lebih dari 30%
anggota Kongress Amerika berdarah Yahudi. Sebagaimana mr. Bush sang
pemimpin terorisme dunia juga memiliki aliran darah Yahudi. Belum lagi
berulangnya hak veto yang selalu dijatuhkan AS di forum PBB untuk
‘melindung’ Israel dari ‘gelitikan’ DK PBB. Adalah pemandangan yang
selalu pertontonkan Amerika secara memuakkan.
  
        Bukti-bukti
diatas adalah sangat nyata dan beralasan bahwa umat manusia di seluruh
dunia harus memboikot Amerika. Agar Amerika mengalamai badai krisis
kedua yang jauh lebih dahsyat ketimbang krisis finansial pada 2008 lalu
yang hanya diakibatkan runtuhnya Lehman Brothers. Sehingga Amerika
mengalami kebangkrutan diberbagai lini ekonomi dan kemudian tak lagi
mampu mendanai Israel yang saja secara sadis membantai bangsa Palestina.
  
        Setiap
rupiah yang kita belanjakan dengan membeli produk-produk ber-merk
industri Amerika, maka setiap persennya pasti mengalir ke
kantung-kantung pengusaha Yahudi di Amerika. Penerimaan kas pemerintah
akan tersuntik, dan pengusaha Yahudi semakin kaya. Akibatnya setiap
tahun mereka kemudian ‘berderma’ miliaran dollar kepada Israel yang
sadis, brutal, dan gemar membunuh.
  
        Siapa Bilang Boikot Tak Efektif?
        
        Banyak
kalangan meragukan bahwa tekanan dari sisi ekonomi dapat memberikan
kerugian signifikan kepada bangsa penjajah Yahudi hingga akhirnya
mereka mau menghentikan genosida di Gaza dan Palestina. Mereka menilai
bahwa aksi boikot tidak memiliki korelasi yang jelas terhadap upaya
pembelaan rakyat Gaza yang telah terbunuh hampir seribuan nyawa. Bahkan
menurut mereka, dampaknya dapat merugikan bangsa Indonesia sendiri.
  
        Situs www.ikadi.org
menurunkan sebuah ulasan menarik tentang dampak aksi boikot yang
dilakukan umat Islam di negara-negara Arab. Industri Amerika di
negera-negara Arab merosot tajam hingga mengakibatkan nilai kerugian
hingga sebesar 40% dalam 2 bulan terakhir. Laporan tersebut dikeluarkan
oleh Dewan Nasional Amerika untuk Hubungan AS-Arab. Dsebutkan bahwa
penjualan barang-barang seperti mobil, minuman, dan makanan di kawasan
Teluk telah menurun sampai 40% karena kampanye boikot tersebut.
Jaringan restoran Mc Donald dan KFC adalah yang paling parah dihempas
aksi boikot. Sampai John Anthony, ketua dewan tersebut menyatakan bahwa
masa depan kepentingan Amerika di negara-negara Arab semakin
mengkhawatirkan.
  
        Tidak
hanya di negara Arab. Sebagaimana dilansir www.ikadi.org, terdapat
banyak LSM internasional yang menjadi sponsor gerakan boikot
besar-besaran ini. Di antaranya adalah Pita Hijau (Green Ribbon) dan
Komisi Hak-hak Azasi Manusia Islam (Islamic Human Rights Commission),
Islamic Party of Britain, Forum Hak-hak Azasi Muslim Internasional
(International Muslim Rights Forum: IMRF) yang bermarkas di Teluk.
Lembaga yang terakhir ini telah melancarkan sebuah kampanye boikot
besar-besaran pada produk-produk Amerika terkenal.
  
        Produk-produk
itu adalah maskapai penerbangan TWA yang kini sudah bangkrut dan tutup
akibat boikot. Pakaian jeans Levi’s dan Wrangler, industri perbankan
Citibank, minuman ringan Coca Cola, Sprite, Fanta, Maxwell House
Coffee, serta produk-produk kebutuhan bayi Pampers. Mobil-mobil buatan
GM, Ford, DaimlerChrysler, peralatan kosmetik Revlon, Estee Lauder.
Kartu telepon internasional AT&T, rokok Marlboro, produk pembersih
Ariel serta produk telepon genggam yang masih laris di tanah air kita,
Nokia.
  
        Di
dalam negeri angin seruan boikot pun berhembus di seantero nusantara.
Atas serangan membabi buta yang dilancarkan agresor Israel kepada
rakyat Gaza telah mendorong MUI untuk mengeluarkan sikap tegas, yaitu
menyerukan boikot atas semua produk Amerika. Ia mengatakan, “Boikot
produk Amerika saya rasa adalah salah satu pelajaran keras untuk AS
atas standar ganda yang diterapkannya. Israel itu sangat patuh pada AS,
tapi sampai sekarang AS diam dan membisu, sementara ratusan rakyat
Palestina yang tidak berdosa terus berjatuhan menjadi korban serangan
Israel yang membabi buta,”
  
        Boikot yang Efektif
  
        Lantas
bagaimana agar aksi boikot dapat berjalan dengan efektif dan berdampak?
Laporan yang disusun oleh John Anthony, ketua Dewan Nasional Amerika
untuk Hubungan AS-Arab, mengatakan bahwa kampanye tersebut berhasil
karena ceramah-ceramah agama dan berbagai organisasi mahasiswa telah
menyebarluaskan daftar produk-produk Amerika baik di mimbar-mimbar, di
kampus, di sekolah-sekolah, internet, dan SMS.
  
        Selain
itu, agar boikot semakin cepat terlihat dampaknya, maka harus dilakukan
secara serempak dan tak kenal lelah. Memang harus melampaui waktu yang
cukup lama, namun akibat yang ditimbulkan sangat strategis. Apalagi
jika negara-negara Timur Tengah mengambil bagian yang paling vital,
jikalau saja mereka berani men-STOP minyak-minyak mereka ke Amerika.
Maka kebangkrutan Amerika dan Israel akan semakin cepat. Dan bangsa
Palestina memiliki kesempatan untuk merdeka dan membangun. So, tunggu
apa lagi? 
        Mulai
sekarang juga BOIKOT seluruh produk AS. Tempel seruannya di
masjid-masjid, tempat-tempat umum, kampanyekan di titik-titik
perbelanjaan, agar Amerika kembali diterpa badai krisis dan bangkrut.
oleh: Ryswanto

FARIZAL ALBONCELLI In tansurullah yansurukum wayu sabit akdamakum
  Blog: http://farizal-alboncelli.blogspot.com/, 
FS: farizal.i...@yahoo.com
mobile: 021 950 42948


      


      

[Non-text portions of this message have been removed]


------------------------------------

Ingin bergabung ke milis ekonomi-nasional?
Kirim email ke ekonomi-nasional-subscr...@yahoogroups.com
http://capresindonesia.wordpress.com
http://infoindonesia.wordpress.comYahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ekonomi-nasional/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ekonomi-nasional/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    mailto:ekonomi-nasional-dig...@yahoogroups.com 
    mailto:ekonomi-nasional-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ekonomi-nasional-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Kirim email ke