about me / Bahasa Indonesia / Dutch Affairs / Indonesia / Thoughts / Travel

Seks bebas di Belanda?

Tahun lalu gw lihat foto ini di Twitter dari salah satu website yang kredibilitasnya agak meragukan. Sayang gw lupa namanya. Tweet dengan foto ini banyak diretweet orang. Gw simpen foto ini untuk dibahas diblog.

Orang Belanda dan orang Skandinavia termasuk bangsa yang progresif tentang seks. Telanjang dan seks itu biasa tapi bukan berarti kebablasan ya. Ini yang mau gw bahas disini. Menurut teks dibawah foto ini menyesatkan.

IMG_6207.JPG

Kenapa menyesatkan?
Ini foto diambil dikawasan pelacuran di Amsterdam, Zeedijk/Damrak. Yang udah pernah ke Amsterdam tahu kawasan ini lokasinya deket dengan stasiun kereta api. Daerah lampu merah ini cuma seuprit, kecil banget deh ibaratnya cuma 1 – 2 RT lah. Sementara Amsterdam itu kota besar. Dipeta dibawah ini kawasan lampu merah mulai dari tanda lingkaran merah ke arah Damrak. Peta ini hanya memperlihatkan pusat kota Amsterdam penuh kanal itu. Wilayah pinggiran Amsterdam dan daerah barunya, ngga kelihatan.

Peta diambil dari blokplan.nl

Berhubungan seks ditempat umum di Belanda itu dilarang secara hukum menurut Artikel 239 Wetboek Strafrecht (yang bisa bahasa Belanda silahkan baca). Kalo ketahuan bisa ditangkep polisi dan musti bayar denda. Besarnya denda bervariasi mulai dari € 150 keatas tergantung dimana tempatnya, banyak orang lewat situ atau ngga. Jadi pernyataan difoto diatas: Jangan kaget kalau ada orang berhubungan seks ditaman atau ditempat umum lainnya itu ngarang abis.

Ini daftar hal di Belanda yang gw rasa dipikir lumrah sama orang Indonesia yang belum pernah kesini/kesini hanya sebentar.

Ciuman di tempat umum
Gw juga kadang kalo lagi jalan sama laki gw disini, gandengan dan cium dia ya biasa. Hanya yang orang ngga tahu, orang Belanda juga gerah lihat pasangan yang ciumannya basah seru sambil pagut-pagutan gitu. Biasanya juga orang sini akan komentar, cari kamar aja kek.

Berjemur topless
Berjemur ngga pake atasan dengan dada telanjang itu udah ngga banget disini. Selagi musim panas memang banyak cewe yang ketaman berjemur hanya pake atasan bikini dan celana pendek. Harap maklum karena total matahari bersinar dengan temperatur hangat paling hanya 3 bulan per tahun. Sejak tahun 2000an udah hampir ngga ada yang berjemur topless. It is not chique.

Seks di tempat umum
Sepertinya yang tulis teks di foto diatas itu di Amsterdam hanya jalan-jalan sekitar daerah lampu merah kali ya. Ngga usah di Amsterdam, mau cari orang berhubungan badan di Glodok Jakarta Kota setelah jam 2 pagi banyak kok. Bayangin kalo ciuman basah aja orang sini udah ribut apalagi ada pasangan yang berhubungan seks ditempat umum.

Walaupun di negara ini pelacuran dan ganja legal (lain kali gw cerita ini, janji) dan nudity itu ada tapi bukan berarti orang Belanda bejad semua dan hanya sibuk dengan tiga hal ini. Mayoritas penduduk Belanda memang ngga beragama tapi bukan berarti mereka ngga beradab. Masih ada batas kebebasan disini. Mereka masih paham kok nilai susila. Ini menurut gw hal universal ya. 

Ok, menurut nilai Indonesia memang mengejutkan kalo tahu disini anak SMP udah dapet penyuluhan penyakit kelamin dan kampanye pake kondom. Ini tindakan preventif makanya angka kehamilan ibu remaja disini rendah. Dan juga banyak pasangan yang hidup bersama, punya anak dan berkeluarga tanpa menikah. Bukan berarti hidup bersama bisa bebas berhubungan badan dengan yang lain, gonta-ganti pasangan. Ngga kok. Bedanya dengan Indonesia menikah secara resmi atau ngga. 

Kalian tahu ngga di Belanda itu ada daerah yang namanya Bible belt (bentangan alkitab)? Wilayah ini tempat tinggal orang beragama Kristen yang fanatik; mereka ngga punya tv, ngga mau pake internet, perempuannya musti pake rok/gaun panjang, harus pake topi dan sarung tangan, ngga boleh pake make up, hari Minggu betul-betul hari istirahat jadi ngga masak, ngga kerja, nyuci baju/setrika pun ngga boleh. Tentang orang Belanda di Bible belt juga akan gw ceritain lain kali di pos terpisah.

Kembali ke foto diatas yang menyulut gw untuk tulis pos ini. Harapan gw semoga orang di Indonesia yang jalan-jalan keluar negeri lebih membuka mata dan coba berpikir logis. Apakah bisa mendapat kesan lengkap kalo hanya mengunjungi satu tempat secara singkat. Tempatnya juga tempat yang sangat rame turis pula.

Ibaratnya yang menulis teks difoto diatas seperti turis luar negri ke Jakarta. Nginep di Jalan Jaksa dua malam. Tur ke Kota Tua dan jalan-jalan ke Jalan Sabang. Balik ke negaranya dia cerita bahwa Jakarta seperti yang dia lihat selama kunjungan singkatnya. Dan dia yakin bagian lain Jakarta sama seperti kawasan yang dia lihat. Gemes ngga kalo tahu ada orang kaya gini? 

Disklaimer: Berhubung topik pos ini tentang seks, komen yang ngga sopan ngga akan gw jawab. Males gw ngeladeninnya.

90 thoughts on “Seks bebas di Belanda?

  1. Mba Yoyen… Kadang bbrp jenis orang Indonesia kadang suka menyamaratakan dengan buta ya. Cerita2 beredar dengan ‘katanya si ini’ atau ‘katanya si itu’ dan dengan asumsi asumsi jadi deh judgementnya lahir.
    Contoh aja stigma bule = seks bebas = liar. Apa sih definisi seks bebas? Nggak usah munafik di Indonesia pasangan yang udah menikah, terus ‘jajan’ di luar itu seks bebas juga kan. Bule (nggak usah bule deh, banyak orang sekarang yang begini) tinggal bersama bak suami istri tapi setia, nggak jajan… apakah dibilang seks bebas jg?
    Kadang aku ngerasa banyak double standard kaya contoh yang Mba Yoyen kasih ttg org berhubungan seks d tempat umum, di Jakarta jg banyak kalo tau di mana mau cari lihat begituan… ya nggak.

    • Iya, tanpa cek dan ricek apakah informasinya bener atau ngga. Iya bener Mar, seks bebas itu bisa jadi seks tanpa menikah. Tapi seks tanpa menikah belum tentu seks bebas. Disini ya orang pacaran setia sama satu orang, hidup bareng tanpa menikah dan ngga gonta-ganti pasangan.

  2. Terima kasih Mbak untuk pos ini, pas banget, juga untuk saya di Denmark!
    Indonesian people are really good at judging people based from their sexuality and from where they live. During the first two years after I left Indonesia, I got a lot of private messages on Facebook from male students in my old school. All of them asked the same kind questions: Are you still a virgin? Don’t they practice free sex in the western world? How does it feel to ‘ML’?
    It was pretty offending! I don’t understand why Indonesians are proud of being a “good girl” for practicing no sex before marriage. I know a lot of virgins who do many shitty things as well, or people who claim that they’re virgins even though they’re not. Do they even consider rape victims’ feelings?
    For a nation that’s known for being humble, we’re sure also mean, hypocritical and judgemental. Your sexuality doesn’t define your personality…

    Phew! Sorry if I sounded bitter. After many years of being asked such questions you can’t help getting frustrated.

    Hmmm.. Ini bisa jadi ide nulis pengalaman saya juga nih.😊

    • Sama-sama Stephanie. Wow those people had the nerves to ask you such private things.

      It is the Asian norms and values which are hold pretty much alive in the society there; sex is something you do after marriage. Even campaigning the condom use against unwanted teen pregnancy is considered brutal. I understand this clearly. Something which is repressed invites people to explore more. And that happens with sex in Indonesia I think. Semakin dilarang semakin penasaran makanya kamu ditanya seperti itu.

      • Curiousity is one thing, sticking your nose in someone’s problem and judge them based on their different lifestyle is another. I respect the Asian norm and values deeply, but I also require their respect to other cultures, one of them in which I (we) live in. Mutual respect ftw 🙂

        I absolutely agree with you. Repression isn’t always the perfect solution. Here in the Western there isn’t a lot of news about men raping kids because they’ve just watched porn, but there is a lot of them in Indonesia. Sometimes I wonder if it’s exactly because sex is still a taboo. I might be wrong, though.

  3. Stereotipe dan prejudice orang Indonesia memang kadang kejam. Bali yang masih ada di Indonesia pun pernah jadi korban. Beberapa gelintir orang menyamakan kemben sebagai bentuk pornografi, atau tari Joged sebagai bentuk pornoaksi. Dikomentari begitu, kita orang Bali balas komentar, “Dasar otak situnya aja yang ngeres” sambil menertawakan miris, prihatin masih ada orang yang matanya pakai kacamata kuda pantat botol.

    Btw, wetboek van strafrecht itu KUHP di Belanda ya Mbak ya? :hehe

    Saya tunggu cerita tentang Bible Belt! :))

    • Iya Gara makanya aku kalo ketemu orang yang generalisasi itu jadi ilfil. Di Bali bahkan sampe awal 1900 banyak perempuan yang topless, hanya berkain kan? Itu biasa karena adat dan budayanya. Bener, yang lihatnya yang ngeres.

      • I lived in Bali for 9 months only and I am feeling blessed to see nenek2 topless meskipun nggak berani ambil fotonya. Even aku liat cowok-cewek mandi bareng (totally naked) di pemandian di desa sekitar tempat saya tinggal. Dan mereka fine-fine aja, aku yang jadi sungkan liatnya 😀

        to Gara; I saw Joged Bungbung once in Ubud, at the time aku emang kaget sih (maklum, aku dari kota yg terkenal orangnya halus2), bahkan temenku dari Italy aja kaget; nggak nyangka Indonesia kayak gitu (secara dia taunya kalau negara kita conservative). Then I opened youtube to watch the video and read some ‘war’ comments about the dance. However, I think our culture is awesome!

  4. Orang berpikiran sempit dan malas membaca/meriset sebelum berkata/menulis memang perlu diingatkan. Aku aja yg belum pernah ke Amsterdam tau bahwa gak semua penjuru kota itu Red light district. Bahkan kalo gak baca/riset pun, secara logika kan gak masuk akal kalo seisi kota apalagi sebesar Amsterdam isinya tempat pelacuran semua.. Oh manusia.. Aya aya wae (ada ada aja) kalo kata orang Sunda mah..

    • Ya kan ceu, pake nalar dikit juga bisa ngebayangin gimana sebenernya. Yang bikin gemes info sensasional dan bombastis ini dilihat orang sebagai hal yang pasti betul. Aya aya wae memang.

  5. Disini jemuran topless itu masih buanyak dan biasa dan kayaknya (cmiiw) telanjang di pantai juga gpp (ga perlu pantai khusus – kecuali pantai pribadi, terserah yg punya pantai)

    Keknya orang Indonesia terlalu banyak fokus tentang moral. Nyinyirin negara lain soal “seks bebas” tapi tuh mbok ya korupsi di negara benerin dulu

    Setidaknya “seks bebas” (pake quote marks karena menurut tuduhannya dia) ngga merugikan orang banyak

  6. Ada aja ya Mba. Kayanya secara logika juga mana mungkin banyak yg hub seks di tempat terbuka gitu, kadang kurangnya orang sini tidak atau kurang melihat sesuatu secara komprehensif.

  7. Sebenarnya, orang yg ‘berpikir’ pasti ngga akan menerima mentah-mentah informasi di gambar itu. Ya keleus.
    Anyway, thanks for the enlightment (pencerahan?) 😀
    abis ini homeworknya mba yoyen: ttg pelacuran & ganja yg legal also bible belt. ditunggu, mba! 😀

  8. Jd inget kisah seorg dosen yg cerita detail ttg swiss seolah2 dia pernah tinggal 6 tahun disana padahal cuma 6 jam rotfl.
    Tp ya kdg org suka terpukau duluan syg lupa ngajuin pertanyaan penting : anda berapa lama tinggal disana? Anda lihat sendiri atau hanya “katanya” Etc,etc.

    • Serius? Terus dia gimana begitu kalian tahu hanya 6 jam aja disana? Itu yang selalu aku tanya loh kalo ada orang cerita pernah kesatu tempat dan dsb…dsb…Berapa lama disana dan tinggal dimana?

      • Setelah cerita panjang dia ditanyai, bpk tinggal disana brp lama? Ya sekitar 6 jam, nak.*gedubrak*
        Haha tahu begitu dr awal lgs ditanya. Tanyalah sblm terpukau. Tp gpp itu lbh mendingan sih drpd kasus penulis yg bnyk cerita ttg fakta sejarah tapi narasumbernya adalah “katanya”…kalau yang itu menyesatkan sekali.:(

  9. Ini seperti gejala ‘sok-tahu’ yang diderita kebanyakan orang di Indonesia. Mereka selalu tidak sabar untuk mengungkapkan hal ‘menyenangkan’ pada orang lain supaya orang lain menaruh perhatian atas ‘pengetahuan’ berharganya itu.

  10. Aku sudah lumayan lama (yaa, lama memang tergantung sih 😛 ) tinggal di Belanda tapi kok belum pernah liat seperti yang dituliskan di artikel tersebut di tempat umum ya? Hahaha 😛 .

    • Iyah. Aku hanya sekali sepertinya denger satu pasangan di toilet lagi esek-esek tapi pintunya dikunci. Ngga pernah lihat orang berhubungan intim di taman, di pantai atau dimana pun. Makanya aku tulis pos ini Ko, karena gemes. Kayanya londo itu bejad banget ya mentalnya.

  11. Sejak lama saya nggak kemakan berita seperti diatas mbak, sejak ABG punya cita2 mengunjungi Belanda saya nggak mikir aneh2, meski saya diolok-olok becanda oleh beberapa teman bahwa saya si penyuka penjajah karena mempelajari bahasanya tapi saya mikir banyak orang baik dan ngerti di dunia ini.

  12. Kecil banget ternyata ya mba tempatnya. Aku pikir dari dulu gedeeeee gitu hehe. Agak geli juga ya dia nulis bisa “ngehek” dimana aja. Ck..ck….

    • Dari lingkaran merah masih kebawahnya ada sekitar 1 blok ( 5 jalan) gitu deh Non. Aslinya kecil memang, karena downtown Amsterdam kan udah tua, gang/jalan sempit.

  13. Out of context dikit, saya cuma ingin membahas kena’ifan orang tentang apa yang mereka lihat dari berita-berita internet tanpa mengalaminya sendiri dan itu cukup untuk mereka menyebar luaskan berita-berita itu dalam versi bahasa Indonesia yang kemudian menyesatkan. Tweeter diatas, cuma disebarkan di kalangan tweeter yang mungkin pengikutnya terbatas. Tapi contoh lain adalah yang ditulis oleh “Tribun Manado” (liat disini: http://manado.tribunnews.com/2015/02/25/35-detik-video-ini-bikin-melongo-kapal-laut-berubah-menjadi-kereta-api?fb_action_ids=10152745710593775&fb_action_types=og.comments) sangat menyesatkan. Yang mempritahinkan adalah bahwa itu dipublikasikan oleh website berita yang seyogyanya membantu mencerdaskan masyarakat… tapi kok malah pembodohan….?
    I don’t know what to say anymore….
    N.

  14. Can’t agree more with what you wrote Lo. Norak kalo gue bilang, syndrome ke luar negeri yg cuma ‘asal’ uda perna ke luar negeri kayaknya dan merasa paling tahu/hebat soal2 yg begituan…’sigh’

    • Iya. Atau lebih parah lagi katanya. Ada satu selebtwit waktu pembunuhan transgender Oz ngetwit tentang LGBT community. Dia ngetwit katanya di Belanda pasangan lesbi & homo yang salah satunya orang asing gampang apply jadi warga negara Belanda. Katanya dia ini privilege pemerintah. Gw gemes mau bales tapi males nanti dimention followernya. Ntar gw tulis lagi selebtwit Indonesia yang nyebelin, yang maha tahu padahal infonya hanya didapet dari katanya orang ha….ha….

  15. Hmmmm menyama-ratakan dan merasa tahu segalanya hanya dalam kunjungan singkat atau hanya dengan riset yang sedikit atau tidak sama sekali atau riset yang tidak valid. Luaar biasaa…
    Masih hidup aja yaa spesies kayak gitu. Oh please… Semoga pikiran mereka segera dibukakan..

  16. Salam kenal ya mbak yoyen, kebetulan aku tinggal di bible belt area. Gimana mo berjemur topless, belahan dada keliatan aj udah jadi perhatian orang.

  17. Kadang aku mikir klo baca yang beginian mungkin itu fantasy orangnya sendiri ya. Di Amerika dan di sini seka di public places juga adalah pelanggaran hukum dan ada sangsinya. Aaah di Indo di parkiran kantor lamaku juga banyak banget kok kasus orang-orang berbuat. Maaf banget tapi somehow aku beneran berpikir inj sudah saatnya pendidikan seks ada dari sma at least di Indo. The reality is out there we just refuse to see it.

    • Betul. Selama agama, nilai dan norma dipake barang jualan di politik untuk kepentingan pribadi, hal ini aku rasa susah dirubah Mikan. Makan banyak waktu.

      • Bener banget mbak, ini menurutku moralnya sama kayak penjualan miras gadungan yang membunuh/buat sakit banyak orang kemarin di Indo. Banyak yang pengen minum alkohol tapi dibanned ato mahal, so they resorted to their own creation. Resultnya negative. Ya moga2 ada pencerahan deh pemerintah kita.

  18. Geleng-geleng kepala kalo saya bacanya Mbak Yo. Meskipun gak semua orang Indonesia percaya apa yang ditulis sama si pembuat gambar, mau gak mau orang Indonesia secara keseluruhan jadi kena getahnya. Memang sepertinya yang mereka tulis itu hasil imajinasi mereka sendiri.

    • Dan bangsa yang ditulis juga kena getahnya jadi orang yang langsung percaya teks difoto diatas tanpa cek ricek mikirnya memang Belanda itu bejad bener.

      • iya Mbak Yo. Fitnahnya keji abis. Manalah di sini masih banyak orang yang langsung ho oh aja. Beneran pengen nonjok deh sama orang yang asal njeplak gini.

      • Oiya. Sodara ada yang tinggal di Belanda juga. Makanya saya keselnya jadi ikut nambah-nambah karena mikir kalo sodara itu juga ikut dijelekin. Grrrhhh.

  19. biblebelt menarik, ditunggu ceritanya mba yo, sama seperti didaerah bogor ada yg nyebutnya muslim aspek*antispeaker* meraka ga punya tv dsb alat2 elektronik sbg tanda kemajuan jaman, sunyi senyap kampungnya, tp kl mobil pengecualian:D*loh pilih2.
    saya sering baca ttg ganja yg dibebaskan sehingga di tulis negatif trus di beberapa media,kl yg diatas ttg seks bebas..malah br tahu

    • Tunggu ya Rahma, aku kumpulin datanya dulu. Aku baru denger tuh Muslim Aspek. Nanti aku google deh.

      Ganja memang legal di Belanda. Pelacuran juga legal tapi seks ditempat umum itu dilarang dan dendanya tinggi. Makanya aku gemes lihat berita ngga bener itu dan tulis pos ini.

  20. Sekalian nambahin ya Yen…

    Seks dan marijuana biasanya jadi bahasan hangat dan penyebab beberapa orang Indonesia yang gw kenal pun mengatakan betapa laknatnya negara Belanda. Padahal cuman mampir di Amsterdam beberapa hari doang.

    Suka pusing menerangkan bahwa legalitas marijuana tidak menyebabkan semua orang Belanda terlibat narkoba. Ya, rata-rata teman Belanda yg gw kenal sudah pernah nyobain marijuana waktu masa remaja dan mereka anggap itu sebagai bagian dari proses being a grown up. Gw bisa tegaskan, gak ada satupun yang terjerumus di lingkaran dunia narkoba atau jadi pecandu…

    Legalitas pelacuran di satu sisi untuk membantu polisi untuk melindungi para pelacur dari germo yang tidak bertanggungjawab dan juga dapat mengawasi human trafficking. Yang diawasi dan jelas legalitasnya kayak di Belanda aja masih bermasalah, apalagi yang di Indonesia.

    Masih banyak orang Belanda yang menghargai seks sebelum menikah. Tambahan lagi gak setiap orang Belanda berarti gila seks. Beli majalah Playboy di toko buku aja pada malu-malu gitu…

    • Thanks Ndah. Gw udah draft tentang ganja legal disini dan ada juga draft tentang bible belt. Stay tuned.

      Memang ada ya orang yang merasa tahu adat istiadat disatu tempat padahal cuma bentar kesitu, nginep dan jalan-jalannya ditempat turis pula.

  21. Personal experience lagi ya, kalau orang tanya saya besar di mana, saya selalu jujur dan bilang Singapore dan San Francisco. Typical response : waduh di SF, kan banyak homo, hippies, dan orang nya semua ber-ganja. hahahaha….. saya tanya, emang pernah tinggal di SF ya? ga sih, katanya orang, uda pernah ke SF? belom sih cuman denger2, matek deh hahahaha…. sok teu bener dah~

  22. Sedikit2 tau kondisi di Belanda spt apa krn nonton film Eurotrip 😀 Saya paham kok di setiap tempat pasti ada tempat khusus ‘begitu’ tp masih ada aturan juga, ngga yg liar & ga beraturan gitu.
    Orang yg pasang fotonya aneh, mau ke Red Light District aja jauh amat ke Belanda 😆 Wong (dulunya) di Surabaya ada Dolly, akses lebih mudah & murah, terkenal pula se-ASEAN. LOL (peace buat warga Surabaya!!!)

    • Iya. Paling yang ramenya hanya ditempat turis lah Grace. Ngga disegala sudut seperti yang ditulis diteks diatas.

      Di tiap kota ada kok daerah remang-remang, baik yang legal maupun illegal 🙂

  23. Saya malah takut kalo jadi narsum yg gak jelas kaya twitter di atas Mbak. Soalnya emang kadang suka kebablasan ngomong sok tau, padahal mah cetek amat ilmunya. Harus pandai menahan lidah yang tak bertulang ini. Di Indonesia ilmu konspirasinya sudah advance, jadi banyak berita yang fenomenal gitu..

  24. Menarik topiknya. Karena pikiran orang Indonesia seperti itu, tidak jauh jauhlah dari hal hal mesum. Jadi otomatis cara pandangnya tentang kebiasaan di Barat selalu dikonotasikan seperti foto diatas. Padahal kalau bisa membanding-bandingkan antara Indonesia dengan negara-negara Eropa, masyarakat kita jauh lebih tidak beradab. hiks hiks 😦

  25. Itu artikel yg bahasa Indonesia ngasal abis deh…hahahaha! iya kalo di Amsterdam topless di pantai jarang bgt gue liat…ada sih 1-2 cuma paling ibu ibu tuek. Kalo di taman/danau udah dilarang, ada daerah khusus buat yg mau topless.

  26. Sebelumnya salam kenal ya mba Yoyen 🙂
    Aku boleh panggil mba kan ya? Aneh rasanya kalo aku panggil ibu, soalnya mba Yoyen seumuran sama kakakku..
    Itu yang bikin artikel ngarang bebas bgt deh. Kemarin pas ke Belanda aku sempet ke Amsterdam, dan gak ada tuh kejadian kayak yang ditulisan itu.
    Soal ciuman juga aku setuju sm mba Yoyen. Pacarku yang orang Belanda asli, gerah dan gak suka liat orang ciuman basah di tempat umum.

    • Salam kenal Afi. Boleh panggil apa aja selama sopan, panggil nama juga boleh 😉

      Iya, Tulisannya seakan diseluruh Belanda begitu padahal maksudnya penulis mungkin hanya daerah lampu merah di Amsterdam. Thanks for stopping by.

      • Ih jangan dong mba. Gak sopan kalo aku panggil nama 🙂
        Daerah lampu merah di amsterdam juga kayaknya gak segitunya juga kan mba? Kemarin waktu aku kesana, aku liat sih perempuan-perempuan yang mejeng di etalase, tapi gak ada kok yang berhubungan sex di tempat umum.

        • Betul, daerah lampu merah Amsteram paling hanya ada si wanita dibelakang jendela pake lingerie, itu aja. Selebihnya ngga ada yang heboh kok.

  27. kalau orang tau aku pacarnya orang belanda juga Mba, pasti komentnya nyindir gini deh “asyikk dunk klo sama bule apalagi belanda, mereka kan hidupnya bebas, trus ngeganja legal gitu. Udah nyoba ngeganja di sana?”.>.<. kalau diceritain nyinyiran orang2 mah banyak banget, Mba, padahal mereka ke sana jg gak pernah, denger cerita jg sepotong2 doang dari orang… kadang mereka terlalu gampang judging orang tanpa ngeliat ke dalam 🙂

    • Ya, kebanyakan yang begini hanya denger cerita orang yang juga denger dari cerita orang yang parahnya ngga pernah ke tempatnya langsung. Apalagi subyeknya yang tabu gini Astrid, wah langsung deh terbentuk dugaan ini itu padahal faktanya ngga ada 😉

  28. Salam Kenal mbak Lorraine.
    Wah aku baca info yg menyesatkan itu ikut gregetan deh, itu info dr blog lain or gimana?

    Gw tinggal agak mayan lama di Belanda en setuju dengan konfirmasi2 mbak Lorraine.
    Memang eskpresi sex bebas mereka kadang mengejutkan tapi masih subtle dan kadang as a joke. Misal di lingkungan kampus saya dulu ada pembagian kondom sebagai iming2 voting ketua senat. Malah jadinya lucu aja apalagi disertai tulisan ‘are you ready to rumble?’ wkwkwkwwk
    Trus ada siaran porn video via inet di kampus. Yang paling bikin shock, di kampus aku itu ada semacam kios mahasiswa gitu, yang mengelola anak2 kampusnya sendiri, trus di situ ada TV, eh siarannya porn. Jadinya yg pada ke kios mo beli makanan pada bengong aja liat tu siaran TV waakkaakakakakaka, sebetulnya itu sense of humor or kegilaan ala kampus Belanda. Dan mungkin gak semua kampus Belanda gitu juga sih. Hehehehe

    • Hai Caroline, Salam kenal juga. Foto dengan caption menyesatkan itu dari satu situs berita di Indonesia.

      Di Belanda sex memang dilihat sebagai hal yang wajar tapi ngga kebablasan lah.

      Terima kasih sudah mampir kesini ya.

    • Gua ketawa aja Chris.Buat Lorraine salam kenal. Tinggal di kota mana di Belanda? Aku di Amstelveen dan baru 13 th disini.

  29. Gila tu berita, pake nulis ML di public area,
    Dipikir bikin film porno apa,helloo hahaha

  30. Orang Indonesia : doyan ngejudge dan ngehakimi orang lain, punya standar ambigu (mungkin ganda ?).. langsung pasang badan kalo ada yg beda dari pemikiran mereka…. kepo sama urusan orang lain jadinya urusan sendiri terabaikan… inferiority complex yang besar… menganggap orang bule sempurna2 dengan mata mereka yg hijau,biru, coklat, dan warna2 lainnya…dan dengan kulit putih mereka… serta fisik mereka, dan munaroh 😀

  31. Mana ada free sex bebas ditaman.. Salam kenal mba, saya udah 20 tahun di belanda tapi gak pernah lihat sex bebas ditaman atau di pinggir jalan. Mereka juga punya etika dan sopan santun.. Memangnya di indonesia kalo sudah gatel pengen esek2 dimanapun jd.

    • Hai Nico,

      Iya, ngarang bener yang tulis caption foto di atas ya. Itulah, kesan yang didapat orang yang ngga pernah ke sini ya dari hearsay, film atau buku. Kenyataannya lain kan. Salam kenal.

  32. Mbak, salam kenal… ini dari Ratih di Solo. Kebetulan ada acara di kantor yang mengangkat tema Holland, khususnya fokus di sistem kemasyarakatan Belanda.
    Apakah ada di Belanda itu sistem kasta? Mungkin ada masukan, apa yang bisa dieksplor tentang sistem kemasyarakatan di Belanda sana.. hihihi… Makasih ya atas infonya…

  33. hi kak. aku mahasiswa sastra inggris lg ada tugas lintas budaya..
    hehe mau nanya. belanda kan legal ya sm LGBT. trus gay n lesbian disana gimana? terbuka? atau tertutup n direndahkan sm spt di indo, atau malah proud? kaka sendiri pernah ngeliat pasangan gay yg cium2an di public ga? urusan grossing or engga nya, pertanyaan ku.. apa benar? hehe terima kasihhhh

    • Belanda negara yang pertama kali melegalkan pernikahan sesama jenis karena LGBT friendly. Karena ini pula LGBT ngga overacting di umum kecuali di tempat berkumpul mereka atau selagi gay parades.

  34. oya, lagi. apakah menanyakan seksualitas disitu bersifat personal? klo di indo sih misalkan kita nanya temen “hi ndy, lo gay ya?” bisa di gampar hehe. klo disana gimana kak? trus di indo juga sensitif nanyain agama. “eh, agama lo apa?” itu kann ga sopan. kalo disana gmn kak? thanks anywayy kak lorraine<3

    • Bukan hanya orientasi seksual, agama/kepercayaan, penghasilan dll itu sangat personal untuk ditanyakan kecuali sudah bergaul dekat. Di Indonesia kan biasa tanya agamanya apa? Or at least people assume agama kita apa dilhat dari suku dan nama.

  35. hadeeh emang sekarang berita di indo cuma ditulis buat naikin traffic aja *tepok jidat *elus2dada

Tell me what you think