Evalube Lebih Fokus ke Pasar Sekunder
Reporter: Tempo.co
Editor: Tempo.co
Jumat, 4 September 2009 15:56 WIB
Dok: Evalube
Iklan
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta - PT Wiraswasta Gemilang Indonesia, salah satu produsen minyak pelumas nasional, mengaku tak khawatir dengan maraknya pabrikan otomotif memproduksi pelumas untuk produk mereka, khususnya pelumas sepeda motor matik. Pasalnya, PT WGI memang sengaja membidik pasar sekunder.

“Kami memang fokus ke pasar after market, bukan yang genuine. Karena itu, produk kami bukan hanya diperuntukkan untuk mendukung atau mendampingi satu merek,” tutur Ari Baturabara, Direktur Utama PT WGI, di sela sosialisasi oli matik Evalube Scootic 4T, di Jakarta, Kamis (3/9).

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Ari, ceruk pasar sekunder justru jauh lebih besar dibanding pasar primer (genuine). Ia menyebut, dari 55 juta sepeda motor yang ada di Indonesia saat ini, yang masuk dalam target pasar primer, hanyalah 5 – 6 juta saja. “Yaitu hanya sepeda motor baru saja. Lha kalau ada yang jauh lebih besar, mengapa kami harus masuk ke wilayah yang lebih sempit. Potensi after market ini sangat besar sekali,” papar dia.

Ari juga menyebut, strategi seperti itu juga digunakan dalam memasarkan varian pelumas terbaru produksinya, yaitu Evalube Scootic 4T. Lantaran itulah, lanjut dia, meski saat ini banyak pabrikan sepeda motor yang juga memproduksi oli khusus sepeda motor matik buatannya, PT WGI tak merasa risau. “Apalagi, pertumbuhan pasar matik ini terbilang cepat dan besar. Dalam tiga tahun terakhir rata-rata 26 – 30 persen,” tutur dia.

Meski tak mematok target tertentu dalam penjualan oli matik produknya yang baru diluncurkan 16 Agustus lalu, Ari mengaku di wilayah potensial, yaitu Bali, produknya tersebut telah masuk tiga besar dalam penjualan. “Di wilayah Jawa dan Bali ini, yang akan terus kami genjot. Kalau rule of the thumb kami, penjualan kami harus tumbuh 20 persen per tahun,” aku Ari.

Sementara itu, Robert Batubara, General Manager Divisi Penjualan PT WGI, menyebut saat ini pihaknya terus mengaktifkan bengkel yang selama ini menjadi mitra dalam penjualan produknya. “Jumlahnya sekitar 10 ribu bengkel. Dengan sebaran populasi motor matik yang hamper merata di Jawa, saya kira keberadaan bengkel ini cukup bisa melayani kebutuhan pemilik motor matik,” tandas Robert.

ARIF ARIANTO

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi