I. Pendahuluan
G. Rinjani merupakan gunungapi aktif tipe A,
secara administratif terletak di Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat
dan secara geografis pada 08º 25' Lintang Selatan dan 116º 28' Bujur Timur. Di
dalam Kaldera G. Rinjani terdapat danau yang disebut Segara Anak, 2 kerucut G.
Barujari atau G. Tenga dengan ketinggian 2376 m dan G. Mas atau G. Rombongan
dengan ketinggian 2110 m dpl. Aktivitas G. Rinjani dipantau secara menerus dari
Pos Pengamatan G. Rinjani yang terletak di Desa Sembalun Lawang, Kecamatan
Sembalun (12,5 km sebelah timur laut G. Rinjani), Kabupaten Lombok Timur.
Sehubungan dengan terjadi letusan dari
kerucut G. Barujari, sejak 2 Mei 2009 status G. Rinjani dinaikkan dari Normal
(Level I) menjadi Waspada (Level II).
II. Kegempaan
Kegempaan G. Rinjani yang terekam di Pos PGA
Rinjani selama tiga bulan terakhir dijelaskan di bawah ini:
- Bulan
Februari 2010, terekam 177 kejadian Gempa Letusan, 143 kejadian Gempa
Hembusan, 20 kejadian Gempa Tremor Harmonik dengan amplituda maksimum 1 -
17 mm, 151 kejadian Gempa Tremor dengan amplituda maksimum 1 - 5 mm, 16
kejadian Gempa Low Frequency, 3 kejadian Gempa Vulkanik Dangkal, 23
kejadian Gempa Vulkanik Dalam, 9 kejadian Gempa Tektonik Lokal, 72
kejadian Gempa Tektonik Jauh.
- Tanggal 1 -
31 Maret 2010, terekam 114 kejadian Gempa Letusan, 66 kejadian Gempa
Hembusan, 14 kejadian Gempa Tremor Harmonik dengan amplituda maksimum 4 -
11 mm, 186 kejadian Gempa Tremor dengan amplituda maksimum 1 - 8 mm, 23
kejadian Gempa Low Frequency, 5 kejadian Gempa Vulkanik Dangkal, 14
kejadian Gempa Vulkanik Dalam, 18 kejadian Gempa Tektonik Lokal, 88
kejadian Gempa Tektonik Jauh.
- Tanggal 1 -
30 April 2010, terekam 93 kejadian Gempa Letusan, 43 kejadian Gempa
Hembusan, 10 kejadian Gempa Tremor Harmonik dengan amplituda maksimum 5 -
29 mm, 72 kejadian Gempa Tremor dengan amplituda maksimum 1 - 4 mm, 9
kejadian Gempa Low Frequency, 10 kejadian Gempa Vulkanik Dangkal, 30
kejadian Gempa Vulkanik Dalam, 15
kejadian Gempa Tektonik Lokal, 31 kejadian Gempa Tektonik Jauh.
- Tanggal 1
Mei 2010 pukul 10.00 WITA terekam 4 kejadian Gempa Letusan dengan
amplituda maksimum 6 - 53 mm dan lama gempa 110 detik, 1 kejadian Gempa Tremor
dengan amplituda maksimum 1 mm dan lama gempa 55 detik, 15 kejadian Gempa Tektonik Lokal, 2
kejadian Gempa Tektonik Jauh.
- Tanggal 2
Mei 2010 pukul 10.00 WITA terekam 6 kejadian Gempa Letusan amplituda
maksimum 5 - 49 mm dan lama gempa
35 - 136 detik, 4 kejadian Gempa Hembusan dengan Amplitudo 2.5 - 4 mm
dan lama gempa 35 - 75 detik, 3 kejadian Gempa Tremor dengan amplituda
maksimum 2 mm dengan lama gempa 160 - detik. 1 kejadian Gempa Vulkanik Dalam, 4
kejadian Gempa Tektonik Jauh, diantaranya 1 kejadian terasa dengan MMI II.
III. Visual
Berikut data
pengamatan secara visual dari Pos PGA Rinjani di Sembalun Lawang, Lombok Timur
selama dua bulan terakhir:
- Bulan
Februari 2010, teramati satu kolom asap letusan berwarna putih kecoklatan
dengan tinggi 100 m.
- Tanggal 1 -
31 Maret 2010, G. Anak Rinjani teramati mengeluarkan kolom asap letusan
sebanyak 26 kali. Kolom-kolom asap tersebut memiliki warna putih hingga
coklat tebal, dan mencapai ketinggian antara 50 dan 900 m di atas
Plawangan.
- Tanggal 1 -
30 April 2010, G. Anak Rinjani teramati mengeluarkan kolom asap letusan
sebanyak 41 kali. Kolom-kolom asap tersebut memiliki warna putih hingga
coklat tebal, dan mencapai ketinggian antara 50 dan 1500 m di atas
Plawangan.
- Tanggal 1
Mei 2010, G. Rinjani teramati mengeluarkan kolom asap letusan setinggi
1300 - 1600 m dengan warna coklat tebal dan tekanan kuat.
- 2 Mei 2010,
Gunung Rinjani umumnya tertutup kabut, pada saat jelas teramati 1 kali
asap letusan berwarna coklat tebal tinggi 900 m di atas Plawangan.
IV.
Kesimpulan
- Sejak bulan Februari 2010 hingga bulan April 2010
jumlah Gempa Letusan G. Rinjani menunjukan penurunan, namun amplituda
maksimum gempa - gempa Letusan tersebut mengalami peningkatan yang secra
visual dimanifestasikan oleh asap letusan
yang berwarna coklat tebal yang mencapai ketinggian 1600 m di atas
Plawangan.
-
Letusan abu
masih terus berlangsung hingga sampai saat ini.
-
Abu letusan
dan lontaran material pijar masih jatuh di dalam Kaldera Rinjani, namun abu
letusan yang berukuran lebih halus dapat terbawa angin keluar dari Kaldera
Rinjani
-
Berdasarkan
analisis data visual dan kegempaan hingga 2 Mei 2010 pukul 01.30
WITA status kegiatan G. Rinjani masih tetap "Waspada" (Level
II)
Pemantauan secara intensif terus dilakukan
guna mengevaluasi tingkat kegiatan G. Rinjani Apabila aktivitas G. Rinjani kembali menurun atau meningkat, maka status
G. Rinjani dapat diturunkan atau dinaikkan kembali sesuai dengan tingkat
aktivitas vulkaniknya. Koordinasi dengan semua pihak terkait akan ditingkatkan
V. Rekomendasi
Sehubunungan terjadi peningkatan kegiatan letusan abu di
G. Anak Rinjani dalam status Waspada maka
direkomendasikan sebagai berikut:
1. Tidak ada kegiatan pada radius 4 km dari titik letusan / G. Barujari.
2. Jika aktifitas letusan terus membesar dan jika
ada pendakian maka harus dilakukan hal-hal sebagai berikut :
|